Tag Archive | Chen

I Say ” I Love U ” – Chapter 1

Seung-Gi memarkir sepedanya di tempat parkiran yang tidak jauh dari gedung tersebut. Ia mengambil beberapa ikat bunga yang telah dipesan oleh pihak SM Entertainment. Setelah mengambil beberapa ikat bunga, ia berjalan masuk menyusuri gedung SM Entertainment itu. Ia mencari-cari manager SM Entertainment yang kemarin memesan bunga kepadanya. Setelah memberikan bunga-bunga itu, Seung-Gi tidak langsung pulang. Ia cukup penasaran, seperti apa gerangan pekerjaan seorang artis. Ia menengok ke setiap ruangan artis, ada yang sedang latihan dance dan vocal, ada yang sedang bercanda ria, dan ada juga yang hanya tidur-tiduran saja,“ Hmmmm… jadi seperti ini ya keseharian artis, capek juga ya…” pikir Seung-Gi sembari menggaruk-garuk sedikit kepalanya yang sebenarnya tidak gatal.

Ia pun berjalan lagi, hingga menemui ruangan yang menjadi lokasi utama pemotretan para artis yang juga berperan sebagai model. Ia masuk ke dalam ruangan itu dan berdiri tepat di belakang kamera perekam. Ia takjub melihat para model itu berpose, ada yang anggun ada juga yang keren, “Ahh.. cantik dan tampan sekali… apakah aku juga bisa seperti mereka??” Ucapnya dalam benaknya.

Tidak lama kemudian, seorang Fotografer pun memanggil seorang pria tampan berkulit putih sekali yang akrab disapa Suho, untuk melakukan pemotretan. Suho pun masuk setelah mendapat panggilan. Suho terlihat tengah menggunakan celana panjang berwarna hitam, kemeja putih yang di balut dengan jas hitam yang sedikit mengkilap dan di lengkapi dengan dasi berwarna hitam bercorak putih, di tambah lagi Hair-Stylenya yang bagian atasnya tampak memperlihatkan dahinya yang super tampan serta sepatu yang sesuai pula dengan warna pakaiannya, membuatnya begitu tampan dan mempesona.

Suho berjalan pelan membelakangi kamera dan ketika sang Fotografer mulai menghitung 1.. 2.. 3, Ia segera menolehkan wajahnya sembari tersenyum manis tanpa membalikkan badannya. Kemudian ia berbalik menghadap kamera dan membuka jasnya, sehingga terlihatlah kemeja putihnya yang sudah tergulung rapi bagian lengannya sampai di siku. Ia berpose dengan satu tangan yang ia letakkan di kantung celana bagian depan, sementara tangan yang satu lagi tetap berada di samping tubuhnya. Seung-Gi yang melihat detail Suho berpose berbagai macam gayapun, terpesona pada posenya yang terakhir. Ketika Suho menundukkan wajahnya sang Fotografer pun kembali menghitung 1.. 2.. 3, yaps… Suho pun segera mengangkat wajahnya perlahan dengan penuh pesona. Seketika, Seung-Gi pun menjadi tidak karuan hatinya karena terpesona oleh karisma seorang Suho, “Ahhh… siapa dia? mengapa ia begitu mempesona sekali, bahkan Joong-Ki yang sangat tampan bagiku pun kini lewat ketampanannya oleh model itu… siapa dia??” Benaknya semakin penasaran.

Seung-Gi pun merasa bingung sendiri, ia merasa ada getaran aneh yang sedang menghinggapi jiwanya saat ini, entah… apa namanya, iapun tak tahu. Ia juga merasa seperti tidak dapat bernapas dengan normal bahkan detak jantungnya pun tidak normal seperti biasanya. Begitu cepat berdetak, sehingga ia merasa seakan-akan jantungnya hendak melompat keluar dari tubuhnya. Ia tak habis pikir, ternyata di luar toko bunganya ada pria yang lebih tampan daripada sahabatnya, padahal sebelumnya ia selalu berkata bahwa Joong-Ki lah yang paling tampan yang pernah ia lihat, namun ternyata tidak….. sepertinya Seung-Gi mulai mengingkari kata-katanya sekarang.

Seung-Gi masih terhipnotis oleh karisma seorang Suho. Bahkan ia tidak menyadari jika beberapa ikat sisa bunga yang sedang ia genggam, mulai berjatuhan dan terinjak-injak oleh orang-orang yang hilir-mudik di dalam ruangan itu.

Setelah pemotretan berakhir, Suho pun bergegas melihat hasil fotonya ia pun menganggukkan pelan kepalanya, “OKE” ujar Suho kepada sang Fotografer sembari menganggukkan kepalanya.

Sang Fotografer itupun tersenyum puas melihat reaksi Suho terhadap hasil fotonya, “Finally success.. Chukkae Suho-sshi Gamsahamnida..” jawab sang Fotografer sambil tersenyum puas.

kemudian Suhopun berjalan keluar dari ruangan itu untuk menghampiri teman-temannya yang sedang menunggunya untuk melakukan interview di suatu tempat.

“ sukses hyung! Chukkae… “ ucap chanyeol sembari menggandengkan satu tangannya di pundak Suho dan di sambut gelar tepuk tangan oleh teman-temannya.

Gomawo, karena kalian sudah mendukung dan mendorongku menjadi seperti ini, Gomawo.. “ ucap Suho sembari menundukkan kepalanya sedikit.

“ ah, sudahlah hyung, sekarang bukan saatnya membahas ini, kalau hyung mau traktir kita saja sebagai tanda kesuksesanmu” ucap baekhyun sembari tertawa jahil karena ia tahu Suho pasti mau mentraktir mereka yang sedang lapar.

omo! Haruskah aku melakukannya?? “ pekik Suho seketika.

“ ya, hyung kau harus mentraktir kami karena kau sudah sukses jadi model sekarang dan kebetulan kami lapar hyung.. tapi hyung.. coba lihat deh…. “ kata kai sambil tertawa jahil lalu memutuskan perkataannya ketika melihat Seung-Gi sedang menatap bengong mereka.

Suho dan yang lainnya pun menoleh ke arah yang ditunjuk Kai. Ia sendiri pun bertanya-tanya dalam hati, “sedang apa gadis itu berdiri bengong di situ, apakah ia seorang Office Girl baru? Ah, tidak. Pikirnya. Seragam Office Girl tidak seperti itu, lantas sedang apa dia di sini? Apa ia tidak malu menjadi pusat perhatian banyak orang di sini?” benak Suho berkata, ah kenapa aku harus peduli padanya ? Kenal saja tidak..” ucapnya dalam hati sembari menepis pikirannya yang tidak-tidak itu.

“ hey, kenapa dia di situ? Apa dia tidak malu? Siapa dia? sepertinya bukan kru SM, aku kenal banget sama semua Kru di sini “ sewot Baekhyun membuat Chanyeol dan Sehun tertawa mengejek.

hyung, sepertinya dia sedang memperhatikanmu sekarang” kata chanyeol kepada Suho tiba-tiba.

Suho pun sontak menoleh kaget, lalu bergantian menatap Chanyeol dan Seung-Gi.

“ ku pikir dia telah jatuh cinta padamu hyung, dengan karisma  yang kau buat” sambung Chanyeol kemudian.

“ Kyungsoo-ah, Bagaimana menurutmu?” Tanya Chanyeol pada D.O sambil tersenyum senang.

“yaa.. aku pikir juga begitu Yeol” jawab D.O singkat.

Suho pun hanya terdiam mendengar celoteh dan komentar teman-temannya yang menurutnya terlalu mengada-ada dalam menebak pikiran seseorang, “ STOP! Kalian semua berhentilah bicara omong kosong. Sekarang bukan saatnya mempermasalahkan gadis itu. Kita harus segera berangkat untuk Interview. Kalian mengerti? Chanyeol berhentilah bicara menebak tentang pikiran gadis itu, siapa tahu yang ada dipikirannya sekarang kamu Yeol, bukan aku…” ucap Suho Tegas.

ne, arasseo hyung..” balas Chanyeol terdiam. Ia memang suka membully Suho bersama Baekhyun dan juga Kai. Akan tetapi apabila Suho sudah menunjukkan keseriusan dan ketegasannya sebagai seorang pemimpin, maka tak ada seorangpun dari mereka yang berani membantah perkataannya.

Setelah hening untuk beberapa saat, akhirnya merekapun pergi menuju mobil yang akan mengantar mereka menuju lokasi Interview. Setelah kepergian Suho dkk, Seung-Gi pun tersadar dari lamunannya. Ketika ia sadar, ia terkejut ketika melihat begitu banyak orang yang sedang memperhatikannya. Ia merasa sangat malu dan meminta maaf lalu mengambil beberapa ikat bunga yang berserakan di lantai meski sudah rusak karena terinjak-injak. Lalu, dengan secepat kilat iapun berlari ke luar Gedung mencari sepedanya. Setelah menemukan sepedanya, iapun bergegas mengayuh sepedanya menuju toko bunganya. Sesampainya di Toko Bunga, ia kembali mengingat karisma seorang Suho. Sambil berjalan melamunpun ia tersenyum kecil, “ah, aku harus kesana lagi besok, aku ingin tahu siapa namanya dan mencari tahu tentang Dia.” Ucap Seung-Gi dalam hatinya sembari terus tersenyum senang.

Dari kejauhan, ayah Seung-Gi ternyata tengah memperhatikan putrinya, Seung-Gi. Ketika Tuan Shin merasa ada suatu hal yang “Aneh” yang tengah terjadi pada putrinya hari ini, ia pun segera menghampiri Seung-Gi dan bertanya,“ Seung-Gi-ya, apa yang salah denganmu? Apa ada sesuatu yang telah terjadi? Appa perhatikan kamu tidak berhenti tersenyum semenjak pulang dari gedung SM Entertainment? “ tanya ayahnya yang cukup penasaran dengan putrinya yang tengah tersenyum bahagia.

omo! Appa.. tadi Seung-Gi melihat seorang model di sana, tampan sekali appa pesonanya kuat sekali, apalagi ketika dia tersenyum cukup membuat Seung-Gi menjadi…” jawaban Seung-Gi terputus karena di potong oleh ayahnya.

“ cukup, appa sudah tau.. pasti kau terpesona kan??” tebak ayahnya kemudian sembari tersenyum.

“ benar appa, Seung-Gi sangat terpesona bahkan sampai saat inipun bisa dikatakan kalau Seung-Gi sepertinya….. menyukai dia appa… “ ucap Seung-Gi sembari tersenyum cerah.

“ seperti apa dia Seung-Gi? Apakah ia tampan seperti appa?” tanya ayahnya PD sembari merapikan letak rambutnya yang sedikit berantakan karena tertutup topi.

“ahh, appa sih lewat…. “ sahut Seung-Gi membantah.

“hmmm… kalau begitu, seperti Joong-Ki?? “ tanya ayahnya lagi.

aigo! Joong-Ki juga lewat appa, dia tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan model itu, pesonapun Joong-Ki tidak punya… “ balas Seung-Gi kemudian.

Ayahnya pun tersontak kaget, pria seperti apa yang telah dilihat putrinya, yang lebih tampan darinya dan juga Joong-Ki yang telah menarik perhatian putrinya,“bukannya kamu selalu bilang, bahwa Joong-Ki adalah pria yang paling tampan yang pernah kamu lihat dan temui?” tanya ayahnya kemudian.

Seung-Gi pun hanya tertawa kecil mendengar pertanyaan ayahnya, lalu menjawabnya, “haha… persepsi itu berakhir semenjak Seung-Gi melihat model itu appa.. dulu, Seung-Gi memang selalu berfikir bahwa Joong-Ki lah yang paling tampan di dunia ini, tapi ternyata tidak… bahkan pesonanya pun cukup membuatku…. ahhh, appa pasti sudah tahu apa yang Seung-Gi rasakan… “ ujar Seung-Gi yang sengaja memutus kalimatnya, karena ia merasa bahwa ayahnya pasti sudah tahu apa yang kini ia rasakan.

“ tetapi, bagaimana dengan Joong-Ki, Seung-Gi-ya? Ia sangat mencintaimu bahkan dia rela menjagamu dan membantumu dalam situasi apapun, appa hanya tidak ingin Joong-Ki kecewa, bagaimana jika dia tahu kau menyukai orang lain?” tanya ayahnya bertubi-tubi.

“ah, appa.. jangan bahas itu sekarang, Seung-Gi tidak mau ambil pusing appa, jika nanti Joong-Ki menanyakan jawaban Seung-Gi apakah Seung-Gi menerima cintanya atau tidak, appa aja deh yang kasih penjelasan. kasih alasan apa gitu biar dia ngerti appa kalau sebuah hubungan itu tidak bisa dimulai jika hanya satu pihak yang mencintai sedangkan pihak lainnya tidak, Seung-Gi mohon appa, sampai saat ini perasaan Seung-Gi benar-benar tidak ada untuk Joong-Ki… “ jawabnya memohon kepada ayahnya.

“ tapi… appa hanya takut dia kecewa lalu marah dan menyakitimu nanti jika kau menolaknya, kau kan tahu sekali bagaimana dirinya jika sangat marah ataupun kecewa Seung-Gi, appa hanya takut itu.. “ kata ayahnya serius.

appa, Seung-Gi mohon tolong appa berikan pengertian pada Joong-Ki, dia kan pria sama seperti appa. Pasti appa bisa kasih pengertian ke dia. Seung-Gi juga tidak mau sakit appa, Seung-Gi di cintai tapi Seung-Gi sendiri tidak mencintai dia. Itu hanya akan membuat Seung-Gi sakit appa, Seung-Gi tidak mau memaksakan perasaan. Tolong appa…” mohonnya.

“ baiklah kalau begitu, appa akan berusaha memberi pengertian kepada Joong-Ki walau memang agak susah karena dia keras kepala dan teguh pendirian. Appa akan berusaha. Appa janji untuk putri kesayangan appa. Tapi, kamu juga harus janji jika suatu saat nanti kamu menemukan dunia dengan pilihanmu nanti, tolong jangan kecewakan appa dan juga Joong-Ki sebagai sahabatmu, jika ia sudah bisa menerima kenyataan. Appa percaya pada pilihanmu. Semoga tepat. “ ucap ayahnya.

ne, gomawo appa, Seung-Gi janji” ucapnya sembari berlari kedalam pelukan ayahnya.

Ayahnya pun hanya mengangguk mengerti dan membalas pelukan putrinya sembari sesekali mencium kening putrinya dengan lembut. Ia memang sangat menyayangi Seung-Gi, ia tidak ingin jika putrinya tersiksa oleh cinta yang bukan keinginannya. Seung-Gi adalah putri semata wayangnya titipan almarhum ibunya. Ibu Seung-Gi sudah meninggal semenjak Seung-Gi berusia 5 tahun dan ia tidak pernah memutuskan untuk menikah lagi karena ia hanya ingin setia dengan almarhum istrinya yang sangat ia cintai. Ia selalu berusaha memenuhi keinginan Seung-Gi tanpa harus memanjakannya. Ia selalu mendidik Seung-Gi agar tidak manja dan mudah menyerah.

Setelah cukup lama suasana hening, akhirnya ayahnya melepas pelukan putrinya,“ ya sudah, sekarang bukan saatnya untuk merenungkan masalah ini, kembalilah bekerja. Siramlah bunga-bunga yang terletak di ujung sana supaya tidak layu, appa juga akan memetik bunga di belakang toko”. Kata ayahnya.

arasseo appa… “ jawab Seung-Gi sambil tersenyum bahagia.

Ketika ayahnya baru selangkah berjalan meninggalkan toko, Seung-Gi pun berlari dan menghampiri ayahnya sekali lagi, “appa, bolehkah mulai besok aku saja yang mengantar pesanan bunga ke gedung SM Entertainment? “ tanya Seung-Gi perlahan.

“ bersama Joong-Ki? “ tanya ayahnya juga.

“tidak appa, aku ingin pergi sendiri tanpa dia, kalau dia ikut pastilah dia akan cerewet sekali appa, please… jawabnya memohon sembari menyatukan kedua telapak tangannya.

“ kalau kau pergi sendiri, Joong-Ki pasti tidak akan membiarkanmu Seung-Gi, kau kan tahu itu.. “ ucap ayahnya kemudian.

“ suruh saja dia mengantar bunga ketempat lain appa, kan masih banyak alasan lain. Ayolah appa… “ ucapnya terus memohon agar diizinkan.

“ kau sebenarnya ke sana ingin mengantar bunga atau…. melihat pujaanmu itu? “ goda ayahnya.

“ sepertinya dua-duanya appa.. “ ucapnya sambil tertawa.

“ya sudah, kalau itu memang maumu. Soal Joong-Ki biar appa yang urus. Tapi.. jangan salahkan appa jika ada sesuatu yang terjadi nanti… “ kata ayahnya kemudian.

“ ish… appa, doakan yang jelek ya? Appa ngejek Seung-Gi? “ tanya Seung-Gi pada ayahnya.

“ tidak, appa hanya ingin kamu berhati-hati karena semakin lama bisa saja kamu akan terjebak oleh sesuatu yang bernama Cinta. Appa tidak melarangmu, tapi appa hanya minta agar berhati-hati. Kau putri appa satu-satunya, putri titipan almarhum Eommamu, tentunya appa sangat menyayangimu dan tidak ingin mengecewakan almarhum Eommamu. Appa hanya ingin kamu bahagia dengan pilihanmu sendiri. Appa tahu, mungkin pada akhirnya akan ada yang tersakiti, entah itu Joong-Ki atau pujaan hatimu pada akhirnya.. “ kata ayahnya panjang lebar.

ne, appa aku mengerti. Terimakasih karena appa selalu mengerti Seung-Gi. Jadi, bolehkan appa.. ? “ tanyanya kemudian.

“ ya sudah, appa izinkan… “ kata ayahnya pada akhirnya.

“ yeyy, gomawo appa… Seung-Gi sayang appa… “ ucapnya girang lalu mencium pipi ayahnya dengan lembut.

“ sekarang, kembalilah bekerja kasihan bunganya nanti layu.. “ kata ayahnya mengingatkan.

“ oke appa, serahkan saja pada Seung-Gi” ujarnya sembari mengambil semprotan yang sering ia pakai untuk menyiram bunga.

“ anak ini… “ ucap ayahnya sembari tersenyum dan menggelengkan sedikit kepalanya.

Setelah mendapat izin untuk menjadi pengantar bunga tujuan SM Entertainment saja, Seung-Gi pun terlihat semakin ceria. Karena akan banyak kesempatan baginya untuk melihat model tampan yang kini mulai menjadi pujaan hatinya itu. Ia tersenyum bahagia dan segera menyelesaikan tugasnya menyiram bunga-bunga di toko, “sebentar lagi, aku akan menemukan duniaku sendiri appa.. “ ucapnya dalm hati penuh keyakinan sembari menutup mata dan menarik napas menghirup aroma segar dari bunga-bunga yang telah ia siram.

*****