Pengertian penelitian

Penelitian adalah proses mencari kebenaran melalui dukungan data-data yang sah (konkrit) yang dapat di publikasikan dan dipertanggungjawabkan dalam rangka mencari jawaban atas permasalahan yang ada untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang memiliki tujuan dan manfaat dengan tahapan-tahapan serta aspek dan hipotesis.

Fakta Golongan Darah Part 1 – AB, A, B, O ~ Ambisi untuk Menang

Annyeong ^^

gue lagi tertarik-tertariknya bukan di tarik loh ya πŸ˜€ haha, sama golongan darah/blood type. apalagi dari banyak akun yg gue follow/ikuti tentang golongan darah seperti di Twitter, Facebook, Line, Instagram, atau sekedar baca di Google. ada banyak hal yang membuat gue penasaran sekaligus heran dan sukses buat gue berkata ‘wawwwww daebak/keren’. setelah gue banyak baca tentang golongan darah dan juga kondisi/karakter dari teman-teman di sekitar gue, gue jadi berfikir ‘gimana kalo gue nulis tentang golongan darah?’ sesuatu gitu, entah mungkin tentang karakter dan kepribadian, atau kategori lainnya, yang akan gue share/bagi pada kalian. gue sedikit bisa menebak golongan darah orang lain/teman gue sendiri tanpa mereka beritahu lebih dulu apa jenis/type golongan darah mereka πŸ˜€ jadi gue sedikit lebih tahu, dari sikap, kelakuan, karakter, tingkah laku dan gerak-gerik yang ada pada setiap golongan darah. apalagi bagi yang golongan darah B *gue salah satunya πŸ˜€ itu gua hapal mati banget istilahnya semacam di luar kepala lah tapi bukan gak masuk-masuk loh ya, ini masuk banget malah :D. gua hapal sama tingkah laku, sifat, karakteristik, kepribadian, dan lainnya tentang Golongan darah B. tapi gak menutup kemungkinan kok, gue tahu juga tentang golongan yang lain. kali ini, gue bakal mulai membahas tentang fakta-fakta seputar golongan darah AB, A, B, dan O yang akan berlanjut hingga part-part selanjutnya. semoga ada yang bisa kalian dapatkan dari tulisan ini yah, yuk langsung aja juseyo. ^^

pada part pertama ini, gue bakal ngebahas tentang gimana sih AB, A, B, O dalam hal ambisi? terutama ambisi untuk menang? golongan mana yg lebih/paling berambisi untuk mencapai kemenangan itu? orang yg berambisi menang biasanya tergolong orang yang gak mau kalah apalagi menerima kekalahan, dia paling gak bisa dengan itu. pokoknya apapun usaha yang dilakukan sebisanya untuk menang entah dengan cara murni atau curang sekalipun. pasti ada kok orang yg seperti ini/seperti tipe ini, nah gimana kalo langsung kita bahas aja? yuk…

  • Β AB : Menang syukur, kalah gapapa, yang penting udah berusaha. *berati AB ini orangnya semacam pasrah aja dengan hasilnya, ada kan ya orang yg sering bilang begini kalo udah di level pasrah, dia bakal ‘sembarang aja deh hasilnya’ ‘terserah deh gimana akhirnya’ yang penting intinya/pokoknya gue udah berusaha gitu. duh AB kamu kok pasrah banget ya hihi. tapi fakta yg terjadi di sekitar kehidupan/lingkungan gue tinggal gak cuman/gak mesti AB doang yg sering bilang seperti ini, bahkan golongan darah yang lainpun suka sekali menyebut kalimat itu. mungkin statement/pendapat orang bergolongan darah AB itu udah awam/umum terdengar di mana-mana dan mudah dalam penyebutannya juga :D. salah satu golongan darah yang paling suka seperti AB adalah B *gue salah satunya chingu :D. oya, orang yang punya golongan darah ini langka loh chingu, sedikit aja yg punya. hanya berkisar sekitar tidak lebih dari 4% berdasarkan pernyataan dari suatu penelitian. dikit banget, jarang bahkan. dan juga sangat sulit untuk mencari donor AB ini. kalo gue ya tanpa diberitahu gue tahu kalo golongan darah orang tersebut AB, ketebak dari sikap, sifat dan karakteristiknya. orang yang bergolongan darah AB ini cenderung seolah-olah memiliki dua kepribadian. karena sifat yg mereka miliki terkadang sikap yg ditunjukkan pendiam, karena pendiam mereka jadi dianggap pemalu. *salah paham ini mah kalo AB itu pemalu, yg ada malu-maluin ehhhhh πŸ˜€ *peace. AB juga dikenal memiliki perasaan yang lembut chingu, namun dibalik sikap lembutnya itu tersimpan sifat yang sensitif, sehingga seperti yg tadi saya bilang, karena sifat sensitif dan pemalu itulah yg membuat mereka menjadi kurang percaya diri dengan diri mereka sendiri. itulah kenapa AB cenderung seperti memiliki 2 kepribadian. dan juga karena memiliki sifat sensitif yg amat sangat terlalu itulah πŸ˜€ mereka menjadi orang yang sentimen dan terlalu ketika memikirkan sesuatu. dan juga karena sifat sensitifnya tersebut, ketika AB dilanda/terkena/sedang terjadi masalah mereka akan memilih untuk menyendiri dan memikirkan masalh-masalah mereka. meskipun mereka orangnya supel dan pandai bergaul seperti A dan B, namun pada akhirnya ketika mereka memiliki masalah, maka mereka akan lebih memilih untuk menyendiri.
  • A : percaya dirinya tinggi, tapi dia lebih seneng ngalah kalau seandainya kemenangan yg diperolehnya tersebut dapat menimbulkan konflik/masalah. *bagus nih tipe A. cocok jadi pemimpin πŸ™‚ bagus. dia juga gak mau ngambil pusing, intinya kalo menurutnya kemenangan/hasil dari yg sangat ia ambisikan itu menimbulkan masalah, maka dia akan lebih memilih mengalah, tapi bukan berarti kalah loh ya, karena dia lebih mengutamakan keamanan dirinya sendiri dulu. orang yang memiliki golongan darah A cenderung terkenal dengan sifat yg pendiam karena cenderung sabar, tidak banyak bicara dan berkepala dingin. sehingga mereka dianggap sebagai pribadi yg pendiam. A juga termasuk ke dalam kategori serius dan cool/keren *makanya itulah sebab kadang gue gak begitu betah/nyaman berada di samping/deket/sekitar A, gue bingung gue harus ngapain/hal apa yg harus gue lakukan, gue juga takut salah ngomong sama A, mungkin karena gue segan kali ya sama A? ah bisa jadi.. hehe *peace. ia juga orang yg cerdas dan dapat dipercaya itulah kenapa gue bilang tadi cocok banget jadi pemimpin si A ini, dia pasti bakal di segani oleh orang-orang yg berda di bawah/anak buahnya lah gitu πŸ˜€ A memiliki kelemahan yaitu tidak suka diatur dan cenderung terlalu kuat bekerja (read:kerja keras) sehingga tidak memperdulikan waktu untuk beristirahat. *wahh A jangan begitu juga kali, serius apapun kamu, tipe pekerja keras seperti apapun kamu, kamu tetep gak boleh ngeremehin/ngeluapin waktu istiratmu, karena bagaimanapun juga, kesehatan itu penting. nomer satu diatas segalanya. karena kalo kita gak sehat/fix segala hal yg kita lakukan juga gak maximal/gak sesuai dengan yang kita inginkan dan harapkan. jangan terlalu sering ngeremehin waktu istirahat yah A πŸ˜€
  • B : ambisi sesuai sama ketertarikan. misalnya 99% tertarik pada musik, nah ambisi menang di bidang musiknya juga 99% gitu, malah bisa lebih. *nah ini gue banget. iya chingu, gue B. gue juga merasa seperti itu soalnya, apalagi kalo sesuatu itu yang gue suka, maka gue akan maximal juga di bidang itu. perlu kita ketahui bahwa orang yg bergolongan darah B memiliki sikap yang lebih memperhatikan pikiran daripada perasaan *bener banget ini. gue juga ngerasa gitu soalnya, seperti apa diri gue semakin jelas kalo gue adalah B. ya, jujur gue adalah orang yg pemikir, selalu memikirkan dengan dalem apa yg gue/akan lakukan, biasanya mulai dari hal baik, dampak sampai resiko gue pikirin yg bener-bener matang/dalam sehingga terkadangΒ statement/pendapat/pendirian gue terhadap sesuatu cenderung berbeda dengan orang lain, sehingga saking kuatnya tipe pemikir gue, gue sampai gak ngerti gimana caranya menjadi orang yg perasa/peka terhadap sesuatu. πŸ˜€ karena lebih memperhatikan pikiran, mereka cenderung orang yang ceria dan penuh warna. *iya, jadi seperti apa yg gue/sesuatu yg gue lihat/dapat/jalani pasti gue telaah/pikir lebih dalam lagi tentang itu. supaya gue bener dalam mengambil keputusan. bahkan saking cerianya hidup gue, mereka jadi berfikir kalo gue orang yang gak pernah mendapat masalah, padahal aslinya haha banyak banget masalah, numpuk malah. makanya dibawa enjoy/relax/santai aja. B bisanya terkenal dengan orang yg individual atau lebih suka mengerjakan segala sesuatunya sendiri *karena kurang percaya sama hasil kerjaan orang lain sih. meskipun individual, tapi mereka adalah orang yg cerdas dan senang dengan sesuatu yg berbau humor atau candaan. mereka juga dikenal sebagai pribadi yg simpel dan tidak suka pada sesuatu yg rumit. *gak usah jauh-jauh ya contohnya, gue sendiri lah. paling gak suka sama sesuatu/hal apapun yg dilakukan kalo sesuatu itu rumit dan sulit. gue paling gak suka, kalo gue menemui ini, biasanya gue gak bakal mau nengok hal itu, gimana gak. ngeliat aja udah rumit gimana ngejalanin gitu pikiran gue. makanya terkadang gue lebih milih meninggalkan hal seperti itu dan lebih memilih jalan lain yg lebih mudah dan simple. intinya gue gak mau ambil pusing gitu. orang yang bergolongan B memiliki karakter fokus terhadap apa yg sudah digelutinya/dijalani. mereka akan konsisten dengan apa yang sudah mereka jalani, seperti gue suka di bidang bahasa misalnya, maka ketika gue sudah terlanjur masuk ke dalam ruang lingkup pembelajaran bahasa maka gue akan fokus sampai gue menyelesaikan itu. makanya terkadang orang ini cenderung memiliki kelebihan sedikit yg orang/golongan lain tidak memilikinya.
  • O : gak mau kalah dari siapapun dan soal apapun, pengen jadi yang paling oke aja. *nah ini, kalo gue bilang, O itu orangnya narsis, dia gak mau kalaih dalam hal apapun seperti sedikit yg gue bilang tadi di atas. intinya, tingkat percaya terhadap dirinya sendiri sangat besar sehingga ia cenderung tidak mau mengalah. O memiliki pendirian yang sangat kuat dan tidak mudah goyah. dan juga, apapun yg sudah menjadi keputusannya, tidak akan mudah bisa dirubah dengan bujuk rayu sekalipun. sifat dan kepribadian yang dimiliki O termasuk kedalam kategori pribadi yg bijaksana. sehingga itulah sebab mereka tidak mudah terpengaruh pada pergaulan lingkungan yang buruk. selain itu, pribadi O juga cenderung selalu ingin menjadi pemimpin dalam hal apa saja yang ingin dilakukannya khusunya yg melibatkan tugas secara berkelompok. dan jika mereka menginginkan sesuatu, maka mereka akan berusaha untuk mencapai itu dengan cara apapun. O memiliki sifat dan kepribadian yg unik loh. mereka biasanya memiliki sifat sosial yg cukup tinggi, mudah bersosialisasi dengan orang lain, pintar menutupi sesuatu, sehingga terkadang kita seperti tertipu oleh O karena terlihat tidak memiliki suatu masalah apapun saking pintarnya mereka menutupi hal tersebut. mereka juga terlalu serius dalam persaingan sehingga mereka menjadi mudah tertekan *ada kan ya orang yg super serius, dideketin gak bisa. bahkan saking seriusnya dia, ngomong sekedar ngobrol satu-dua kalimatpun mereka gak mau terlebih lagi kalo gak penting bagi dia, itulah karena terlalu serius dan berambisi terhadap sesuatu makanya ia berusaha untuk bisa mencapai itu, dan ketika mereka dalam proses pencapaian tujuan mereka, mereaka pasti mikir ‘ih gimana ya kalo aku gak menang’ ‘pokoknya aku harus menang’ ‘gimana caranya aku harus berhasil’ dengan pikiran-pikiran rumit mereka itulah, terkadang mereka cenderung merasa tertekan/mudah tertekan dengan ambisi mereka sendiri. *dari ciri dan karakteristiknya ini temen gue banget sumpehhh kagak usah gue tanya udah ketebak kalo golongan darahnya O >.<.

itulah tadi sedikit pemaparan/penjelasan gue tentang AB, A, B, dan O dalam pandangan/pendapat mereka dalam hal ambisi untuk menang. nah, sekarang kita mulai sedikit tahu tentang karakter, sikap, sifat, kepribadian dan kelemahan ataupun kelebihan yag dimiliki oleh masing-masing type golongan darah. dalam menulis hal ini, tujuan gue simple, supaya kita sama-sama dengan sedikit pengetahuan ini, kita sama-sama belajar juga kan, kita jadi lebih bisa mudah memahami keadaan entah itu sifat, sikap, ataupun kepribadian orang lain, tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan dan berusaha agar bisa menyesuaikan diri/beradaptasi dengan mencocokkan diri sendiri dengan orang lain sehingga kapanpun, dimanapun, bagaimanapun dan dalam kondisi apapun kita tidak terlibat dengan kasus kesalahpahaman karena tidak bisa mengerti kepribadian/tempramen orang lain.

dalam hidup, alangkah baik/indahnya suatu hubungan persahabatan/relationship, jika satu sama lain saling bisa memahami keadaan jiwa atau mental masing-masing sehingga tidak terjadi perkelahian atau pembunuhan karena satu kasus, kesalahpahaman. orang yang baik adalah seorang yg bisa mengerti keadaan, sikap, sifat, maupun kepribadian orang lain.

udah dulu ya, ntar deh next part 2 dengan judul yg berbeda, Jia you… ^^

Dari Amach Kang jadi Aqeela Baeyun ~ be Philoshophi, harapan/Hope, arti sebuah nama

Annyeong! Ni Hao! Ohayou! Hallo! Hello!

#sebut aja dek semua.a sebut aja salam dari semua negara biar puas *gimana? cuman apal segitu doangan? πŸ˜€ timbang gak pake salam sama sekali cucokkk gak readers?? haha #iyain aja yah, biar adek senang dan semua ini cwepet berlalu *kakak mah puitis haha πŸ˜€

tau gak judul di atas apa? kalo gak tau, kalian sungguh ter ter ter la lu hihi.. masa gak kenal sama Amach kang? kalo gak kenal sama siti hasmah sih gpp :D. nah, saya kasih tau, jadi di tulisan (?) mungkin ini lebih menyorot ke curhat kayaknya πŸ˜€ sepertinya kali ini edisi Curhat haha, ok back, jadi kali ini saya mau bahas tentang nama pena saya, supaya kalo kalian menemukan nama pena saya pada suatu karya saya suatu saat nanti ya Aamiin, supaya gak terjadi salah dalam pemahaman/pemaknaannya, saya bahas dan kasih tau nama pena saya yg sebenernya yg udah di amandemen untuk ke empat kalinya #lu kira undang-undang dek diamandemen *anggep aja UUD kak, adek pucing pala barbie belajar UUD πŸ˜€ haha *peace.tujuannya biar kalian gak salah mengenali saya kali aja ntar ketemu di suatu tempat misalnya, ada yg mau minta tandatangan saya *narsis haha.

yeps,, saya udah punya nama pena sejak lama/sejak dulu gak lama-lama banget juga sih sekitar 4 tahunan lalu lah πŸ˜€ karena saya suka nulis, awal sekali saya pake nama asli, tapi setelah saya pikir-pikir kalo saya terkenal suatu hari nanti, saya gak mungkin pake nama asli, saya takut sama tiga hal, takut dikejar-kejar/dihantui/dibayang-bayangi *lebayyy.com haha. apa itu? yaitu Kamera, kertas dan pulpen, saya takut… saya belom siap/gak siap kalo pake nama asli. *iyasih nama adalah do’a yg diberikan orangtua, yang harusnya menjadi kebanggaan bagi yg memilikinya, saya bukan malu sama nama asli saya, saya justru senang karena nama saya langka/gak pasaran/gak banyak yg make, untuk itulah saya inovatif/kreatif/produktif dan tif tif yg lain (kata salah satu dosen saya di salah satu mata kuliah semester 5 ini :D) untuk menjaga dan melindungi nama yg telah diberikan oleh orangtua saya agar tidak terjadi kasus semacam pelecehan/pencemaran nama baik yg akhir-akhir ini sering terjadi di antara beberapa masyarakat kita, semacam untuk antisisapi eh antisipasi maksudnya πŸ˜€ *peace.

nah, saya sudah ketemu nih lumayan loh nyari namanya 3 jam baru kelar setelah saya menelusuri internet #gak ada yg nanya dek -_- *cuman ngasih tau kakak >.< nama yg sudah saya putuskan dan saya harap ini menjadi amandemen yg keempat sekaligus yg terakhir yahh πŸ˜€ saya sudah pucing pala barbie kebanyakan e-mail jgn lagi kebanyakan nama bisa-bisa saya langsung jadi artis πŸ˜€ haha. apa nama yg saya putuskan? ‘AQEELA BAEYUN’. yups… dari semula dari Amach Kang berubah/beralih/berubah menjadi Aqeela baeyun #tetep ada korea.a yah haha. *iya dong jelas orang saya masih penggemar K-Pop hehe πŸ™‚

tentang nama, arti sebuah nama, pasti ada filosofi/asal/dasar dari kata yg kita ambil tersebut. seperti halnya orangtua yg memberikan kita nama dengan nama yg indah dan baik pasti ada tujuan/do’a yg terselip di dalam benak dan hati mereka agar kelak ketika kita sudah besar/dewasa kita bisa menjadi orang yg sesuai dengan arti nama yg diberikan oleh orangtua kita. begitupun dengan proses pencarian/pemilihan nama, misalnya seperti nama pena, tentu bukan hanya nama yg sekedar nama saja kan? pasti ada alasan di balik kita mengambil suatu rangkaian kata indah yg menjadi nama pena kita nantinya, itulah yg di sebut dasar/awal/filosofinya. yg juga pastinya dari nama tersebut terselip harapan/hope/do’a agar kita menjadi seperti nama yg telah kita pilih tersebut. apapun kata yg diambil untuk memutuskan nama apa yg hendak/ingin di pakai, terserah. yg penting cocok dengan suasana hati kita, bagusnya sih ada do’a atau makna yg bisa dijadikan harapan/acuan kita ke depan, agar kita bisa mencapai apa yg sesuai dengan arti nama kita πŸ™‚

okeee. ininih alasan/makna kenapa aku pilih nama ‘AQEELA BAEYUN’ ? supaya tidak terjadi kesalahpahaman dalam memahami nama saya, maka ijinkan saya sedikit menjelaskan maksud beserta harapan dan do’a untuk diri saya kedepannya. AQEELA BAEYUN, mungkin kata pertama udah sering terdenger mungkin dari readersdeul ada yg namanya aqila, atau adik, kakak, ibu, tante, ponakan, sahabat, temen, atau tetangganya yg bernama aqila, jadi terdengar pasaran/udah gak asing lagi lah namanya. dan kata kedua juga, saya yakin pasti kalian pertama liat langsung baca cepet dan kalian bacanya ‘ Baekhyun’ πŸ˜€ terdengar seperti saya penggemar EXO haha πŸ˜€ *eh emang penggemar sih, lagian dia selingkuhan saya *kaburrrrr :D. sekalimat, yang terdiri dari 2 kata dan 3 arti/harapan/do’a/impian/cita-cita yg terkandung di dalamnya, mau tau? mau tau aja apa mau tau banget??? πŸ˜€ #terserah deh dek -_-. yuk, langsung disimak ya.. Check it Out! ^^

artinya/makna:
1. Aqeela : the best/the very best *terbaik. mungkin kalo kuliah ibarat kata seperti nilai cumlaude/sempurna/perfect. hehe. ceritanya saya jalan-jalan ke gugel. iseng aja sih awalnya πŸ˜€ pas nyari arti nama yg baik dalam islam. bingung. banyak pilihan nama/kata yg bagus dan indah. pas nyampe di kata ‘Aqeela’ wewww. spechless saya πŸ˜€ kayaknya bagus nih. termasuk kategori do’a juga. iyasih. siapa yg gak mau jadi yg terbaik meskipun itu berlaku untuk selamanya ataupun sekali seumur hidup? setiap diri kita pasti ingin selalu bahkan mungkin ‘harus’ menjadi yang ‘terbaik’ diantara yang ‘baik’. maksudnya diantara yg baik/org baik. jadi yg paling baik gitu hehe. entah itu terbaik dalam bidang akademik maupun non akademik. pokoknya jadi yg terbaik itu haruslah pokoknya. gk berpatokan pada hasilnya dulu, tapi pada usaha. usaha menjadi yg terbaik. dgn nama ini, aku berharap bisa menjadi yg terbaik. entah dalam urusan karir/kerja, keluarga, atau bidang lainnya. aamiin πŸ™‚

2. Bae : inspire *inspirasi. ini tuh ya marga korea tau gak sih πŸ˜€ salah satu dari sekian banyak marga korea yg artinya gak biasa menurut saya, karena jarang ada org korea/fans kpop yg pakek nama marga ‘bae’. entah knp, maybe, terlihat/terdengar aneh/gak terkenal atau apalah. padahal marga ini di pakek sama kk kembaran gue bae suzy. ituloh pacarnya om lee min hoo πŸ˜€ ketika saya memilih nama ini saya juga sempat galau dan bimbang. #elahhhhh. tapi, berhubung saya gak mau nampen/nama pena saya sama/disamain sama org lain, makanya saya ambil ajah ini, ceritanya memberanikan/mempercayakan diri haha. dan kenapa harus marga korea? iyalah jelas. saya kan seorang fangirl/kpop fans/ fans yg berhubungan dgn korea. apapun itu. dulu saya pernah bilang. bahwa dalam hidup saya pilihan/choice yg saya suka itu ada dua. islam dan kpop/dunia korea. dan bahkan ketika saya punya blog pun tulisan saya berhubungan dengan keduanya juga. intinya berdasar dari hobi. semua berawal dari hobi, survive kpop tapi tetep dalam landasan islam. nah lalu alasan saya ngambil nama ‘bae’ ini selain artinya bagus, nama ini juga merupakan suatu hal yg dapat dijadikan sebuah harapan/hope untuk kedepan. semacam lu harus bisa jadi ini gitu. kalo diatas kan cita-cita jadi yg terbaik di antara yg baik, kalo kata kedua ini adalah harapan baik untuk sekarang, besok, sampai akhir hayat nanti. tujuan saya sesuai dgn artinya, inspirasi. jadi saya ingin menjadi inspirasi/yg menginspirasi org lain melalui kata yg saya tulis, kalimat yg saya ucapkan ataupun perbuatan/hal/sesuatu tentunya yg baik dalam hidup yg saya lakukan. semoga ya semoga. aamiin. saya aja terinspirasi sama orang lain, belajar jadi manusia yg senantiasa berpikir dalam tentang kehidupan, lalu ketika saya terinspirasi/termotivasi untuk melakukan/membuat sesuatu, maka apa yg akan terjadi jika hasil itu sia-sia? karena saya tidak bisa menjadi inspirasi juga bagi orang lain? saya berpikir disini. maka dari itu saya berusaha bisa menjadi inspirasi/motivasi bagi orang lain baik di zaman saya atau di zaman next generation, karena saya juga begitu awalnya di inspirasi/mendapat inspirasi/motivasi dari org di atas saya, sehingga saya bisa menjadi inspirator bagi org2 next generation. aamiin.

3. kata ketiga yaitu, ‘yun’ : melody. *melodi. pasti yg kenal kpop bakal komen kenapa ganjil? harusnya ‘hyun’ kenapa cuman ‘yun’? nah, saya jelaskan dikit grin emotikon ‘hyun’ sama ‘yun’ itu artinya beda. gak sama. inget ya. be dan da, beda πŸ˜€ korea mah gitu emang. biar kata dan pengucapan lafalnya mirip, tapi dari segi penulisan, artinya udah beda. kalo ‘hyun’ artinya kebajikan/kehormatan. sementara ‘yun’ artinya melodi. bagus kan dua-duanya? lalu kenapa saya pilih ‘yun’?. karena kalo saya pilih ‘hyun’ menurut saya gak perlu pake ‘aqeela bae’ dong jadinya. cukup ‘hyun’. selain kurang menarik, orang lain pasti gak ngeh/gak ngerti maksud saya apa. kenapa gak perlu pake kata ‘hyun’? karena diatas udh saya kasih tau kalo ‘aqeela’ artinya yg terbaik, sementara ‘bae’ artinya inspirasi. jika. jika ya jika loh haha. saya bisa menjadi ‘inspirasi/motivasi bagi orang lain dan menjadi yg terbaik entah dalam bidang apapun yg saya jalani kelak, dengan ditambah etika, adab, dan sopan santun yg saya olah/tanamkan/miliki pada diri saya, maka saya sudah pasti dihormati kan yak? makanya inilah alasan kenapa yg saya pilih bukan ‘hyun’ tapi hanya ‘yun’ karena meski artinya/makna secara bahasa beda, tetapi makna/tujuannya sama, berarti kan dobel kan jadinya. pemborosan kata dong πŸ˜€ kita tuh harus hidup hemat, jadi pemborosan kata itu sebaiknya tidak terjadi πŸ˜€ gak bagus grin emotikon. nah, bicara tentang ‘yun’ kenapa saya pilih ini? secara. melodi. pasti berhubungan dengan seni. dan seni yg berhubungan dengan kata melodi adalah musik. yups, saya juga suka musik. tapi melodi di sini saya tafsirkan artinya lain yah, yg saya maksud disini bukan melodi musik. tapi, melodi kehidupan/irama kehidupan. karena kehidupan kan kita gak selama.a di atas gak selamanya di bawah ada kalanya kita up adakalanya kita down. silih berganti saling bertukar agar semua merasakan gimana jadi diatas gimana jadi dibawah smile emotikon. dalam hidup irama/melodi itu banyak ada sedih, gembira, galau, ada canda, tawa, ada sehat, sakit, ada ramai, sunyi, ada sukses, gagal, ada manis, pahit, ada suka, duka, ada keluh, kesah, dan ada ada yg lainnya grin emotikon bahkan indahnya kehidupan yg kita jalani pun bergantung pada keadaan/suasana jiwa kita. life is so full. tinggal diri kita aja yg bagaimana menyelaraskan/menyerasikannya dengan melodi-melodi indah dari Allah. dan melodi yg saya suka adalah ‘Al-Qur’an’ sering-sering yah guys trip to Al-Qur’an. saya memang bukan penghafal Qur’an, saya juga bukan org yg rajin Baca Qur’an, tapi jika memiliki kebimbangan, kegalauan pasti saya larinya ke Al-Qur’an dulu, itupun terjemahnya. baru saya sholat. sudah bisa ketebak kan saya buka muslimah yg baik dan taat beribadah, pasti ada sebabnya dulu grin emotikon aku berharap ini bisa berubah… makanya berusaha menjadi org yg selalu berpikir dalam tentang kehidupan. memaknai indahnya anugerah hidup dari Allah, bukan yg lain. jadi, kata yg ketiga ini, lebih ke/inginnya/tujuannya lebih kediri saya sendiri. karena saya gak sempurna, gak bisa jadi yg perfect, makanya saya berusaha menjadi ‘aqeela’ yg terbaik…

itulah filosofi dari pergantian nama pena saya..
jika kalian menemukan tulisan/puisi/cerpen/bahkan novel *aamiin ya Allah* dengan nama ‘ AQEELA BAEYUN’ itu adalah saya. Amach kang yg sudah bertransformer/beralih/berubah nama, karena saya ingin menjadi yg sesuai dengan nama pena saya.

sekian dulu ya, ini merupakan coretan/catatan yg berdasar pada gagasan saya yg agak-agak sedikit kurang waras ini πŸ˜€ semoga ada yg bisa kalian ambil hikmahnya, jangan nama saya πŸ˜€ dari tulisan saya ini. Jia you … ! ^^

Mengapa poligami lebih popular daripada monogami dan poliandri?

Annyeong ^^
Liat deh judul diatas. Apa tanggapan kalian setelah baca judul diatas? Entah ada rasa yang gimana-gimana gitu dalam hati ataupun pikiran kalian? *kalo gue sih sebenernya, sebenarnya agak eneg liat judulnya #apaan sih amach judulnya loh dirimu yang buat 😁 *gapapa buat judul aja gampang, kebetulan materi masailul fiqih hari ini 😁
Bicara tentang poligami dan poliandri, monogami ntar ya belakangan hehe. Sebenernya sih yang paling aksis atau booming atau popular deh kalo gak tau 😒 itu dimenangkan oleh “poligami” yeee *berasa ikut kontes kali haha 😁* kenapa? Kenapa poligami yg paling popular? Hayoooo 😁 karena memang poligami ini lazim banget dilakukan oleh kaum laki-laki. Mari kita bahas satu persatu.

1. Poligami
    Secara pengertian, poligami ialah menikahi lebih dari seorang perempuan (istri). *kalo menurut gue, poligami merupakan salah satu bentuk diskriminasi terhadap kaum wanita, kenapa? Coba deh girls, gue tanya mau gak sih di duain? Karena menurut subyektif gue, poligami itu sama artinya dengan mendua. Pasti gak mau kan? Apalagi kalo tanpa alasan.
Seorang laki-laki atau suami jika ingin melakukan poligami, harus memiliki alasan. Misalnya, jika hubungan pernikahannya dengan istri pertama tidak dikaruniai keturunan. *nah kalo ini menurut gue boleh boleh aja si, karena kan setiap laki laki yang sudah berumah tangga pasti ingin memiliki keturunan. Jika dengan istri pertama ia tidak memiliki keturunan, maka ia pasti berpikir bagaimana caranya ia bisa memiliki keturunan terlebih jika umurnya sudah semakin tua, maka ambil kesimpulan yg simple yaitu melakukan poligami.
Laki laki yg ingin berpoligami harus atau afdhalnya atau lebih utama meminta keridhaan dan keikhlasan istri untuk berpoligami beserta menceritakan alasannya juga. Namun, jika seorang istri tdk rela, maka jangan lakukan itu. Jika itu tetap dilakukan, terlebih secara sembunyi sembunyi, maka gue bilang itu namanya selingkuh. Nah, kenapa harus ijin? Jawabannya juga cukup simple untuk pertanyaan ini. Yaitu, agar hubungan antara suami, istri pertama dan istri kedua masih tetap berjalan dengan baik.
Poligami juga boleh dilakukan asalkan suami mampu membagi waktu, nafkah, kebutuhan atau bersikap adil terhadap istri-istrinya. *kalo gue sih jujur gak mau di poligami, di duain pada saat pacaran aja ga mau apalagi di poligami saat sudah berumah tangga nanti. Tapi, kalau memang suami ingin mendapatkan keturunan misalnya, sementara itu diri kita tidak bisa memberikan itu atau popular dengan kata mandul, maka kita tidak boleh juga menentang keinginannya itu. PAsti dalam pikiran kita kaum wanita akan terlintas kata tidak setia dong ya, tapi ya mau gimana kalo sangat ingin punya keturunan? Hmmm… semua kembali keperempuan lagi apakah ikhlas di poligami atau tidak.
Maka dari itu penting sekali untuk melakukan pemeriksaan terhadap reproduksi kaum laki laki dan perempuan agar tidak terjadi sesuatu yg tidak diinginkan setelah mengucap akad pernikahan.
NAh, terjawab sudah mengapa poligami lebih popular. Karena sebab yg paling banyak melakukan poligami adalah tidak memiliki keturunan dan ada rasa ketidakpuasan dengan istri pertama baik secara lahir maupun batin.
Yuk girls, kita benahi diri kita agar jadi lebih baik ketika menjadi istri nanti. Sebelum bisa memuaskan kebutuhan batin suami, maka puaskan dulu kebutuhan lahirnya, salah satunya dengan menjadi wanita sholehah πŸ™‚
Selamat beraktivitas semuanya πŸ™‚

Islam dan Masjid di Korea

DiΒ Korea Selatan, populasiΒ MuslimΒ terus meningkat sejak diperkenalkannyaΒ IslamΒ tak lama setelahΒ Perang Korea. Komunitas Muslim (baik orang Korea dan warga asing) ini berpusat di sekitarΒ Seoul, di mana masjid besar yang pertama pada abad ke-20 dibangun pada tahun 1976 dengan menggunakan dana dari Misi IslamΒ MalaysiaΒ danΒ negara-negara IslamΒ lainnya.

Selain kurang dari 30.000 umat Muslim asli Korea, telah terjadi pertumbuhan yang lambat tapi jelas dari imigrasiΒ Asia Selatan,Timur TengahΒ (yaituΒ Irak),Β IndonesiaΒ danΒ MalaysiaΒ ke Korea Selatan, mayoritas menjadi Muslim, selama 1990-an dan 2000-an, biasanya datang sebagai tenaga kerja ekspatriat. Secara keseluruhan ada sampai 35.000 Muslim di Korea Selatan.

Hal ini diyakini bahwa tidak ada kehadiran yang signifikan dari Islam diΒ Korea Utara, di mana kegiatan keagamaan otonom secara umum hampir tidak ada.

  • Sejarah Awal

Selama pertengahan abad ke-7,Β pedagang MuslimΒ telah melintasi Asia Timur sejakΒ Dinasti TangΒ dan membentuk kontak denganΒ Silla, salah satu dariΒ Tiga Kerajaan Korea. Pada tahun 751, seorang jenderal Cina keturunan Goguryeo,Β Gao Xianzhi, memimpinPertempuran TalasΒ untuk Dinasti Tang terhadapΒ kekhalifahan AbbasiyahΒ namun dikalahkan. Referensi paling awal ke Korea dalam kerja geografis non-Asia TimurΒ muncul dalamΒ General Survey of Roads and KingdomsΒ olehΒ Ibnu KhurdadbihΒ pada pertengahan abad ke-9.

Kehadiran pertamaΒ IslamΒ dapat diverifikasi di Korea berawal dari abad ke-9 selama periodeΒ Silla BersatuΒ dengan kedatangan pedagang dan navigatorΒ PersiaΒ danΒ Arab. Menurut banyak geografer Muslim, termasuk penjelajah dan ahli geografi Muslim Persia abad ke-9Β Ibnu Khurdadhbih, banyak dari mereka menetap secara permanen di Korea, mendirikan desa-desa Muslim.Β Beberapa catatan menunjukkan bahwa banyak dari pemukim berasal dariΒ Irak. Catatan lain menunjukkan bahwa sejumlah besar dari Syiah faksiΒ AlawiΒ menetap di Korea. Selanjutnya yang menunjukkan adanya masyarakat Muslim Timur Tengah di Silla adalah patung-patung wali kerajaan dengan karakteristik khas Persia. Β Pada gilirannya, umat Islam banyak kemudian menikah dengan wanita Korea. BeberapaΒ asimilasiΒ keΒ BuddhismeΒ danΒ Shamanismeterjadi, karena isolasi geografis Korea dariΒ dunia Muslim.

Hubungan perdagangan antaraΒ dunia IslamΒ dan semenanjung Korea dilanjutkan dengan kerajaanΒ GoryeoΒ sampai abad ke-15. Akibatnya, sejumlah pedagang Muslim dariΒ Timur DekatΒ danΒ Asia TengahΒ menetap di Korea dan mendirikan keluarga di sana. Setidaknya satu klan utama Korea, keluargaΒ ChangΒ keluarga dengan tempatnya di desa Toksu, mengklaim keturunannya dari keluarga Muslim.Β Beberapa MuslimΒ HuiΒ dari Cina juga tampaknya telah tinggal di kerajaan Goryeo. Pada 1154, Korea termasuk dalam atlas dunia geografer ArabΒ Muhammad al-Idrisi,Β Tabula Rogeriana. Peta tertua dunia Korea,Β Kangnido, menarik pengetahuan dariΒ Kawasan BaratΒ dari karyaΒ geografi Islam.

Kontak kecil dengan masyarakat mayoritas Muslim, khususnyaΒ Uighur, berjalan terus dan semakin dekat. Satu kata untuk Islam dalamΒ bahasa Korea,Β hoegyoΒ (회ꡐ, ε›žζ•Ž) berasal dariΒ huiheΒ (ε›žη΄‡), namaΒ bahasa TionghoaΒ tua untuk Uyghur. Selama akhir periodeΒ Goryeo, ada masjid di ibukotaΒ Gaeseong.Β Selama kekuasaanΒ MongolΒ di Korea, Mongol sangat bergantung pada Uyghur untuk membantu mereka menjalankan kerajaan besar mereka karena keaksaraan Uighur dan Uighur berpengalaman dalam mengelola jaringan perdagangan yang diperluas. Setidaknya dua orang Uighur duduk di Korea secara permanen dan menjadi nenek moyang dari dua klan Korea.

Salah satu imigran Asia Tengah di Korea awalnya datang ke Korea sebagai asisten seorang putri Mongol yang telah dikirim untuk menikahi Raja Chungnyeol. Dokumen Goryeo mengatakan bahwa nama aslinya adalah Samga. Tetapi, setelah ia memutuskan untuk membuat rumah permanen di Korea, raja menganugerahinya nama Korea Jang Sunnyong. Jang menikah dengan seorang Korea dan menjadi nenek moyang pendiri klan Deoksu Jang. Klannya menghasilkan banyak pejabat tinggi dan cendekiawan Konfusianisme yang dihormati selama berabad-abad. Dua puluh lima generasi kemudian, sekitar 30.000 warga Korea melihat kembali ke belakang Jang Sunnyong sebagai kakek dari klan mereka. Mereka sadar bahwa ia bukan penduduk asli Korea. Banyak yang percaya bahwa ia adalah seorang Muslim Arab. Namun, tidak ada bukti pengaruh Islam pada tradisi keluarga Deoksu Jang. Hal yang sama juga terjadi pada keturunan Asia Tengah lain yang tinggal di Korea. Seorang Asia Tengah (mungkin Uighur) bernama Seol Son melarikan diri ke Korea ketikaΒ Pemberontakan Serban MerahΒ meletus menjelang akhir dari Dinasti Yuan Mongol. Dia juga menikah dengan seorang Korea, berasal garis keturunan disebut Seol Gyeongju yang mengklaim sedikitnya 2.000 anggota di Korea saat ini tapi tidak menunjukkan tanda-tanda khusus dari pengaruh Muslim.

Pada periode awalΒ Joseon,Β penanggalan IslamΒ berfungsi sebagai dasar untuk kalender karena reformasi untuk akurasi yang unggul di atas kalender Cina yang sudah ada. Penerjemahan Korea dariΒ HuihuiΒ Lifa, sebuah teks yang menggabungkanΒ astronomi CinaΒ denganΒ astronomi Islam, dipelajari diΒ KoreaΒ di bawahΒ Dinasti JoseonΒ di masaΒ Sejong yang AgungΒ pada abad ke-15. Tradisi astronomi Cina-Islam bertahan di Korea sampai awal abad ke-19.

Namun, karena isolasi politik dan geografis Korea selama periode Joseon, Islam harus menghilang di Korea yang pada saat itu diperkenalkan kembali pada abad ke-20. Hal ini diyakini bahwa banyak praktik-praktik keagamaan dan ajaran tidak dapat bertahan.[3]Β Namun, pada abad ke-19, pemukim Korea diΒ ManchuriaΒ melakukan kontak kembali dengan Islam, ini menjadi Muslim Korea pertama pada zaman modern.

Catatan paling awal dari Muslim asli Korea berawal dari abad ke-19, ketika ada sebuah komunitas Muslim yang signifikan yang menempatkan dirinya diΒ Manchuria. Kelompok ini meliputi keturunan pedagang Asia Tengah yang telah menetap di kota-kota Manchuria. Di sanalah warga Korea asli pertama kali datang untuk menerima Islam sebagai agama mereka. Namun, itu hanya setelahΒ Perang KoreaΒ bahwa Islam mulai tumbuh secara signifikan di Korea. Islam diperkenalkan ke Korea olehΒ Brigade TurkiΒ yang datang untuk membantu Korea selama perang. Sejak itu, Islam telah terus tumbuh di Korea dan diadopsi oleh kalangan penduduk asli Korea yang cukup signifikan.

  • Pengenalan kembali abad ke-20

Selama Perang Korea,Β TurkiΒ mengirim sejumlah besar pasukannya untuk membantuΒ Korea SelatanΒ di bawah perintahΒ PBB, yang disebutΒ Brigade Turki. Selain kontribusi mereka di medan perang, Turki juga membantu dalam pekerjaan kemanusiaan, membantu mengoperasikan sekolah selama waktu perang untuk anak yatim korban perang. Tak lama setelah perang, beberapa orang Turki yang bertugas di Korea Selatan sebagai pasukan penjaga perdamaian PBB mulai mengajar di Korea tentang Islam. Pada awal mengubahnya mendirikanΒ Korea Muslim SocietyΒ pada tahun 1955, pada saat di mana masjid pertama di Korea Selatan didirikan.Β Korea Muslim Society tumbuh cukup besar untuk menjadiΒ Korea Muslim FederationΒ pada tahun 1967.

  • Saat ini

Pada tahun 1962, pemerintahΒ MalaysiaΒ menawarkan hibah sebesar US$ 33.000 untuk sebuah masjid yang akan dibangun di Seoul. Namun, rencana itu gagal karenaΒ inflasi. Tidak sampai 1970-an, ketika hubungan ekonomi Korea Selatan dengan banyak negara Timur Tengah menonjol, menunjukkan bahwa minat terhadap Islam mulai bangkit kembali. BeberapaΒ warga Korea yang bekerja di Arab SaudiΒ masuk Islam, ketika mereka menyelesaikan masa tugas kerja mereka dan kembali ke Korea, mereka didukung sejumlah Muslim penduduk asli.Β Masjid Pusat SeoulΒ akhirnya dibangun di Seoul lingkunganΒ ItaewonΒ pada tahun 1976. Saat ini ada juga masjid diΒ Busan,Β Anyang,Β Gwangju,JeonjuΒ danΒ Daegu. Menurut Lee Hee-Soo (Yi Hui-su), Presiden Korea Islam Institute, ada sekitar 40.000 Muslim yang terdaftar di Korea Selatan, dan sekitar 10.000 diperkirakan penganut yang sangat aktif.

Korea Muslim Federation (KMF) mengatakan akan membukaΒ sekolah dasarΒ Islam pertama bernama SD Pangeran Sultan Bin Abdul Aziz pada Maret 2009 dengan tujuan membantuΒ MuslimΒ diΒ KoreaΒ belajar tentangΒ agamaΒ mereka melalui kurikulum sekolah resmi. Rencana sedang dilakukan untuk membuka sebuah pusat budaya, sekolah menengah dan bahkan universitas. Abdullah Al-Aifan, Duta BesarΒ Arab SaudiΒ diΒ Seoul, menyerahkan $500.000 untuk KMF atas nama pemerintah Arab Saudi.

Jauh sebelum dibentuknya sekolah formal berupa SD, sebuah madrasah bernama Madrasah Sultan Bin Abdul Aziz, telah berfungsi sejak tahun 1990 dan di situlah anak-anak diberi kesempatan untuk belajar bahasa Arab, budaya Islam, dan Inggris.

Banyak Muslim Korea yang mengatakan gaya hidup mereka yang berbeda membuat mereka lebih menonjol daripada yang lain dalam masyarakat. Namun, kekhawatiran terbesar mereka adalah prasangka yang mereka rasakan setelahΒ serangan 11 SeptemberΒ pada tahun 2001.

DalamΒ Arirang TV, sebuah stasiun TV Korea juga membuat laporan 9 menit pada Imam Hak Ap-du dan Islam di Korea.

Korea Utara adalah Negara yang begitu tertutup dengan dunia luar sampai sampai begitu sulit mendapatkan informasi tentang perkembangan di Negara tersebut apalagi menyangkut tentang Islam.Β  Haluan politik Korea Utara hingga kini masih berhaluan komunis, menjadikan Negara tersebut sebagai salah satu dari sedikit Negara komunis di dunia.

Ketertutupan Korea UtaraΒ Korea Utara membuat dunia penasaran, ditambah lagi dengan fakta bahwa status Negara tersebut dengan negara tetangga satu etnisnya, Korea Selatan, hingga kini masih berstatus gencatan senjata yang ditandatangani tahun 1955, bukan perdamaian. Dan anda pasti sangat mengerti bahwa gencatan senjata hanyalah penghentian perang sementara yang semestinya dilanjutkan dengan pembicaraan hingga kesepakatan damai. Wajar bila kemudian para pemimpin dunia memandang semenanjung Korea senantiasa dengan hati berdebar. Karena dalam status gencatan senjata, maka perang dapat meletus kapan saja.

Pemberitaan berbagai media internasional tentang Korea Utara lebih di dominasi dengan kekhawatiran akan perkembangan kekuatan bersenjata Negara tersebut, utamanya tentang pengembangan senjata nuklir disana yang dalam perkembangan selanjutnya bahkan telah membuat para petinggi Negara Amerika Serikat memperingatkan bahwa β€œRoket Korut akan berdampak ke wilayah Indonesia”.

Nyatanya meski dunia internasional begitu mengkhawatirkan perkembangan disana bahkan melakukan pengucilan secara sistematik terhadap Korea Utara, justru perkembangan menarik terjadi dalam kaitannya dengan Indonesia. MerasaΒ Dikucilkan, Korea Utara Pilih Indonesia. Sikap tersebut ditunjukkan dengan kunjungan resmi ke Indonesia oleh Presiden Presidium Majelis Rakyat Tertinggi Republik Demokratik Rakyat Korea (RDRK),Β  Kim Jong-Nam, mengadakan kunjungan kenegeraan ke Indonesia.

Selasa 15 Mei 2012, Kim Jong-NamΒ  selaku orang kedua terkuat di Korea Utara setelah Kim Jong-un, Presiden muda Korea Utara saat ini, bertemu dengan Presiden SBY di Istana Merdeka Jakarta. Dijadwalkan Kim Jong Nam juga akan bertemu pimpinan DPR dan MPR RI serta para pengusaha Indonesia. Kim Jong-Nam datang ke Indonesia atas undangan presiden SBY dalam kunjungan dari tanggal 13 hingga 16 Mei 2012.

  • Agama Agama di Korea Utara

Di dunia maya, dapat dijumpai satu blog bertajuk β€œAsosiasi Persahabatan Korea di Indonesia” dengan semboyan β€œLangkah awal Menghubungkan Kembali 2 Poros yang berpisah”, sepertinya menjadi satu satunya sumber di dunia maya tentang Korea Utara dalam bahasa Indonesia bercampur dengan bahasa Inggris, Meski kami sama sekali tak menemukan informasi apapun tentang Islam di Negara tersebut.

Pada topik β€œReligion” dalam blog tersebut disebutkan bahwa β€œsemua warga Negara menikmati kebebasan dan memiliki hak untuk beragama. The Korean Federation of Buddhists, the Korean Federation of Christians dan kelompok agama lain dengan bangga menjadi bagian dari partai politik dan institusi publik.”

Disebutkan juga bahwa β€œselama perang Korea, telah terjadi kehancuran luar biasa terhadap kuil, gereja dan tempat tempat suci di Pyongyang dan bagian Negara lainnya. Namun setelah itu telah dibangun kembali beberapa kuil seperti Kwangbop di Pyongyang, Pyohun di Gunung Kumgang, Kuil Pohyon di Gunung Myohyang dan rehabilitasi kuil kuil Budha lainnya serta pembangunan gereja.”

Di korea utara sebelum perang korea pada tahun 1950 tercatat jumlah pemeluk agama budha mencapai 10.000.000 pemeluk dan untuk nasrani sebanyak 10.000 pemeluk, namun setelah perang korea dan pemerintahan korea utara yang ber ideologi komunis menjadi penguasa pemerintah mewajibkan untuk semua agama berada di bawah organisasi partai pekerja korea, untuk sekarang pemeluk agama budha di korea sekitar 1.000.000 orang, dan pemeluk nasrani hanya berkisar ribuan orang.

Untuk agama lain seperti Islam di korea utara, para pemeluknya hanya berasal dari para staff kedutaan maupun para pekerja organisasi internasional. Rata rata penduduk di Korea utara adalah atheis jadi pemeluk agama agama seperti nasrani maupun islam adalah para staff maupun pekerja organisasi dari luar negri. Semuanya bersatu di bawah federasi agama Korea.

Di jejaring sosial facebook dapat dijumpai sebuah akun bertajuk β€œIslam In North Korea” namun kami tak menemukan informasi apapun terkait muslim disana. Akun tersebut lebih berfokus pada penyampaian informasi tentang agama Islam, tanpa memberikan informasi tentang hal sebagaimana judulnya.

  • Islam di Korea Utara

Seperti disebutkan di awal tulisan, sangat sulit untuk mendapatkan informasi tentang Islam di Korea Utara di dunia maya. Satu satunya sumber yang cukup valid mengenai keberadaan muslim di Korea Utara muncul dalam laporanΒ PEW Research centerΒ yang menyebutkan dalam daftarnya bahwa di Korea Utara terdapat komunitas muslim sejumlah 2000 jiwa atau kurang dari 0.1% dari total jumlah penduduknya, yang didasarkan pada data tahun 2005. Meski demikian, tak informasi lainnya dari laporan tersebut terkait bagaimana kehidupan muslim disana, sejarah masuknya Islam disana, sebaran komunitasnya dan lain sebagainya.

  • Masjid di Korea Utara

Beberapa laporan di media massa menyebutkan tentang keberadaan masjid pertama di Korea utara, salah satunya laporan dariΒ nknews.orgΒ yang menyebutkan tentang keberadaan masjid yang dibangun di dalam komplek kedutaan besar Iran di Pyongyang. Sejauh ini, Masjid tersebut merupakan satu satunya masjid yang ada di ibukota Negara dan seluruh Korea Utara.

Tak ada penjelasan lanjutan dari situs tersebut, menyangkut aktivitas di masjid satu satunya itu, apalagi ulasan mendetil. Hanya disebutkan bahwa lokasi masjid tersebut berada di dalam komplek kedubes Iran yang berdekatan dengan Kedubes Romania di kota Pyongyang. Dan bangunan masjid ini menjadi tempat ibadah ke lima yang ada di kota Pyongyang.

Memasuki bulan suci Ramadhan, ribuan umat muslim di seluruh dunia bersuka cita menyambut datangnya bulan dimana mereka diwajibkan untuk berpuasa selama 30 hari penuh. Tak cuma di Indonesia, negeri para idola K-Pop, Korea Selatan pun juga menyambut bulan Ramadhan ini.

Meskipun jumlah populasi penduduk beragama Islam di Korea Selatan tidak mencapai 1 persen, muslim di Korea tetap menyambutnya dengan gembira. Dan salah satu lokasi yang biasanya menjadi pusat kegiatan selama bulam Ramadhan di Korea adalah Masjid Pusat Itaewon.

Masjid yang berlokasi di Hannam-dong, Yongsan-gu, Itaewon ini menjadi satu-satunya Masjid yang berada di Seoul. Sehingga warga muslim Korea pun berbondong-bondong kesini ketika mereka akan melaksanakan sholat tarawih ataupun jum’at berjama’ah.

Meskipun daerah Itaewon juga dikenal sebagai daerah yang memiliki banyak klab malam dan dekat dengan prostitusi, keberadaan Masjid Pusat Itaewon menjadi warna tersendiri dan tetap menjaga keharmonisan antar warga beragama.

Di sekitar Itaewon juga terdapat banyak restoran dan pusat jajanan yang menyediakan menu khas untuk berbuka puasa selama bulan Ramadhan. Menu tersebut berasal dari macam-macam daerah seperti Timur Tengah, Asia, bahkan Indonesia.

Di Masjid Pusat Itaewon ini juga terdapat sebuah organisasi yang mengurusi segala kepentingan politik dan diplomasi umat muslim di Korea Selatan, yaitu Korea Muslim Foundation atau biasa disingkat KMF.

Dari pusat kota Seoul, Masjid Pusat Itaewon bisa ditempuh dengan jarak kurang lebih 20 Km. Jadi, meskipun tak banyak orang yang berpuasa di Korea Selatan, kehadiran Masjid Pusat Seoul menjadi pusat perhatian tersendiri selama Ramadhan.

Bagi chingudeul muslim yang berniat mengunjungi Korea Selatan dan menelusuri jejak Islam di Korea Selatan, ada beberapa Masjid nih yang bisa chingudeul singgahi untuk menunaikan kewajiban agama ataupun untuk sekedar berwisata. Ada 8 Masjid di Korea Selatan yang memiliki sejarah penting dan juga design yang unik. Simak dibawah ini untuk infonya:

  1. Seoul Central Mosque

Terletak di pusat kota Seoul di Itaewon, Masjid Sentral Seoul ini merupakan masjid permanen pertama yang berada di Korea Selatan dan merupakan satu-satunya masjid di Seoul. Masjid ini dibangun tahun 1976, dengan bantuan dari pemerintahan Korea dan kontribusi moneter yang besar dari Arab Saudi dan negara-negara Islam lainnya.

Masjid ini memiliki tiga lantai, yang memiliki fungsi berbeda. Di lantai pertama terdapat kantor Federasi Muslim Korea dan ruang pertemuan, sedangkan ruang salat berada di lantai dua dan tiga. Di tempat ini juga dibangun sebuah madrasah yang dijadikan sebagai lembaga pendidikan Islam bagi anak-anak, Pusat Penelitian Kebudayaan Islam dan Organisasi Islam lainnya.

  1. Masjid Busan

Masjid Busan merupakan masjid kedua yang didirikan di Korea Selatan. Dibangun pada tahun 1980, dengan dukungan dana dari Ali Fellaq, mantan Menteri Keuangan Libya. Masjid ini berada di 30-1 Namsan-dong Keumjeong-ku, Busan. Di masjid ini, pengunjung tidak hanya dapat melaksanakan ibadah salat dan mengaji, tetapi juga dapat mempelajari lebih banyak mengenai Islam di Korea Selatan.

Karena di Masjid ini, jamaah dapat bertemu dan bertanya banyak hal kepada kepala Masjid, atau yang disebut sebagai imam. Masjid ini juga menyediakan perpustakaan yang memberikan banyak bahan dan materi audio yang dapat dipinjam.

  1. Masjid Gwangju

Masjid Gwangju merupakan Masjid ketiga yang dibangun di Korea. Terletak di Yeok-dong 48-9, Gwangju, Gyeonggi-do. Masjid Gwangju dibuka pada tahun 1981. Masjid ini juga merupakan satu-satunya Masjid di Gwangju. Muslim yang beribadah di Masjid Gwangju, biasanya datang dari berbagai negara seperti Bangladesh, Mesir dan India. Masjid ini dikelola oleh Korea Muslim Federation dan menjadi. Pusat Dakwah Islam di Gwangju. Organisasi ini mewakili umat Islam dan melindungi kepentingan mereka di Korea.

  1. Masjid Jeolla-do/Jeonju

Jeonju merupakan kota yang memiliki tradisi dan seni korea dengan harmoni yang indah. Keharmonian tersebut, ditunjukkan pula pada Masjid Jeonju yang memiliki arsitektur Korea dan Islam. Masjid ini memiliki atap yang berupa perpaduan atap khas korea dan kubah khas Islam.

  1. Masjid Ansan

Masjid ini berada di 741-5, Wongok-dong, Danwon-gu, Ansan-si, Gyeonggi-do. Pemimpin di Masjid ini berasal dari Bangladesh, yang dipilih oleh para imigran Islam di Korea Selatan. Masjid ini biasanya digunakan oleh para imigran Muslim dari Bangladesh, Pakistan, dan Indonesia yang bekerja di dekat Kompleks Industri Ansan.

  1. Masjid Anyang

Tidak jauh dari Seoul, berdiri sebuah Masjid yang diberi nama Masjid Anyang. Sama seperti Ansan, Masjid ini juga digunakan oleh para imigran Korea Selatan. Namun kebanyakan hanya imigran dari Bangladesh dan Pakistan yang beribadah di Masjid ini. Masjid ini beralamat di 618-132, Anyang 5-dong, Anyang-si, Gyeonggi-do.

  1. Masjid Bupyeong

Terletak di ujung timur Incheon, atau di antara Seoul dan Incheon,Β  Masjid Bupyeong merupakan tempat ibadah bagi umat Islam yang bekerja di daerah tersebut dan sekitarnya, termasuk Kompleks Industri Namdong di Incheon. Kebanyakan dari pekerja adalah penduduk imigran, dan hanya sedikit warga asli Korea Selatan yang beribadah di Masjid ini. Masjid ini beralamat di 574-19, Sipjeong-dong, Bupyeong-gu, Incheon.

  1. Masjid Gyeonggi / Paju

Masjid ini terletak di dekat sungai Injin, yang terletak di antara Seoul dan kota Kaesong Korea Utara. Kota ini merupakan sebuah kompleks teknologi tercanggih di Korea yang dikembangkan di dalam kota. Masjid Paju, biasanya dikunjungi oleh umat Muslim yang berasal dari Pakistan dan Bangladesh yang tinggal di sekitar wilayah tersebut. Masjid ini beralamat di 421-9, Yeongtae-ri, Wonreung-myeon, Paju-si, Gyeonggi-do.

Yeoseob B2ST ft EunJi A Pink – Love Day with Indonesian translation

μ°Έ 많이 κΆκΈˆν•΄
cham mani gunggeumhe
μ „λΆ€ λ‹€ κΆκΈˆν•΄
jonbu da gunggeumhe
μ™œ 잠이 μ•ˆ 였고 λ‹ˆ μ–Όκ΅΄λ§Œ 보여
we jami an ogo ni olgulman boyo
λ‚˜λ„ κΆκΈˆν•΄
nado gunggeumhe
이 맘이 κΆκΈˆν•΄
i mami gunggeumhe
μ™œ λ„ˆλ§Œ 보면 μ›ƒμŒμ΄ λ¨Όμ € λ‚˜μ™€
we noman bomyon useumi monjo nawa

μΉœκ΅¬λ“€ λͺ¨μ—¬μ„œ
chinggudeul moyoso
λ‹ˆ 말이 λ‚˜μ˜€λ©΄
ni mari naomyon
μ™œ λ‚΄κ°€ λ“€λ– μ„œ 더 λ“£κ³  싢은지
we nega deulttoso do deutgo sipeunji
λ„ˆλ§Œ 있으면
noman isseumyon
λ‚œ λ”΄ μ‚¬λžŒμ΄ 돼
nan ttan sarami dwe
또 λœ¬κΈˆμ—†λŠ”
tto tteun-geumomneun
μ–΄μƒ‰ν•œ 농담을 ν•΄
osekhan nongdameul he

사싀 λ‚œ 이 λŠλ‚Œμ΄ 이상해
sasil nan i neukkimi isanghe
ꡬ름 μœ„κ°€ μžˆλ‹€λ©΄ μ—¬κΈΈκΉŒ
gureum wiga itdamyon yogilkka
ν˜Ήμ‹œ 그런걸까
hoksi geuron-golkka
λ„ˆμ™€ λ‚˜ 그런걸까
nowa na geuron-golkka
λ‚΄ 맘과 κ°™λ‹€λ©΄
ne mamgwa gatdamyon
μ‹œμž‘ 돼 λ²„λ¦°κ±ΈκΉŒ
sijak dwe borin-golkka

λ„ˆλ₯Ό 많이 많이 μ’‹μ•„ν•΄
noreul mani mani joahe
λ„ˆλ₯Ό λ‚˜ μ‚¬λž‘ν•˜κ²Œ λλ‚˜λ΄
noreul-la saranghage dwennabwa
λ˜‘κ°™μ΄ λ§ν•˜κ³  싢은데
ttokgachi malhago sipeunde
λ‚΄κ°€ κ·Έλž˜λ„ 될까 쒀더 κΈ°λ‹€λ €λ³ΌκΉŒ
nega geuredo dwelkka jomdo gidaryobolkka
λ‚˜λ„ 많이 많이 μ’‹μ•„ν•΄
nado mani mani joahe
사싀 λ‚œ 이런 맘이 첨인데
sasil nan iron mami chominde
더 κΈ°λ‹€λ €μ€„κ²Œ 더 κΈ°λ‹€λ €μ€„λž˜
do gidaryojulge do gidaryojulle
λ‚œ μ—¬κΈ° μžˆμ„κ²Œ μ—¬κΈ° μžˆμ–΄μ€„λž˜
nan yogi isseulge yogi issojulle
μš°λ¦¬λŠ” 이미 같은 맘인걸
urineun imi gateun mamin-gol

λ‚΄ 뭐가 쒋은지
ne mwoga joheunji
λ‚œ 그게 κΆκΈˆν•΄
nan geuge gunggeumhe
μ–Έμ œλΆ€ν„° λ‚΄κ°€ λ‹ˆ λ§˜μ— μ‚΄μ•˜λ‹ˆ
onjebuto nega ni mame saranni
λ‚˜λ„ κΆκΈˆν•΄ (yeah)
nado gunggeumhe (yeah)
λ‹ˆ 맘이 κΆκΈˆν•΄ (yeah)
ni mami gunggeumhe (yeah)
싫지 μ•Šμ€κ²Œ μ•„λ‹ˆλΌ 쒋은거지?
silchi aneun-ge anira joheun-goji?

예쁜 μ—¬μžλ“€μ€ (no)
yeppeun yojadeureun (no)
μ°Έ 많고 λ§Žμ€λ° (no)
cham manko maneunde (no)
λ„Œ 정말 λ‚˜λ°–μ— μ•ˆ λ³΄μ΄λŠ”κ±΄μ§€
non jongmal nabakke an boineun-gonji
멋진 λ‚¨μžλ“€ (λˆ„κ΅¬?)
motjin namjadeul (nugu?)
λ‹ˆ 곁에 λ§Žμ€λ° (μ–΄λ””?)
ni gyote maneunde (odi?)
μ–΄λ–»κ²Œ λ‹ˆκ°€ λ‚΄κ²Œλ‘œ μ˜€λŠ”κ±°λ‹ˆ Girl
ottoke niga negero oneun-goni Girl

사싀 λ‚œ 우릴 자꾸 상상해 (상상해)
sasil nan uril jakku sangsanghe (sangsanghe)
이런 κΈ°λΆ„ 어쩐지 μˆ˜μƒν•΄
iron gibun ojjonji susanghe
같은 ν•˜λŠ˜ μ•„λž˜ (같은 ν•˜λŠ˜ μ•„λž˜μ„œ)
gateun haneul are (gateun haneul areso)
같은 생각을 ν•˜κ³ 
gateun senggageul hago
λ˜‘κ°™μ€ 말 이제 해도 될 것 같은데
ttokgateun mal ije hedo dwel got gateunde

λ„ˆλ₯Ό 많이 많이 μ’‹μ•„ν•΄
noreul mani mani joahe
λ„ˆλ₯Ό λ‚˜ μ‚¬λž‘ν•˜κ²Œ λλ‚˜λ΄
noreul-la saranghage dwennabwa
λ˜‘κ°™μ΄ λ§ν•˜κ³  싢은데 λ‚΄κ°€
ttokgachi malhago sipeunde nega
κ·Έλž˜λ„ 될까 쒀더 κΈ°λ‹€λ €λ³ΌκΉŒ
geuredo dwelkka jomdo gidaryobolkka
λ‚˜λ„ 많이 많이 μ’‹μ•„ν•΄
nado mani mani joahe
사싀 λ‚œ 이런 맘이 첨인데
sasil nan iron mami chominde
더 κΈ°λ‹€λ €μ€„κ²Œ 더 κΈ°λ‹€λ €μ€„λž˜
do gidaryojulge do gidaryojulle
λ‚œ μ—¬κΈ° μžˆμ„κ²Œ μ—¬κΈ° μžˆμ–΄μ€„λž˜
nan yogi isseulge yogi issojulle
μš°λ¦¬λŠ” 이미 같은 맘인걸
urineun imi gateun mamin-gol

λˆ„κ°€ μ’‹μ•„ν•΄ 더?
nuga joahe do?
λ‚΄κ°€ 더?
nega do?
그런건 λ‚˜ μ€‘μš”μΉ˜ μ•Šμ€κ±Έ
geuron-gon na jungyochi aneun-gol
λ‚˜ 손내밀면 κ·Έ 손 μ•ˆ 놀 μžμ‹  μžˆλ‹€λ©΄
na sonnemilmyon geu son an nol jasin itdamyon
μ˜μ›νžˆ κ·Έ 손을 놓지 μ•Šμ„κ²Œ
yongwonhi geu soneul nochi aneulge

λ„ˆλ₯Ό λ„ˆλ¬΄ λ„ˆλ¬΄μ’‹μ•„ν•΄
noreul nomu nomujoahe
사싀 λ‚œ 이미 λ„ˆλ₯Ό μ‚¬λž‘ν•΄
sasil nan imi noreul saranghe
λ˜‘κ°™μ΄ 말할 수 μžˆλŠ”λ°
ttokgachi malhal su inneunde
μ™œ λ‚œ λ–¨λ¦¬λŠ”κ±΄μ§€ 자꾸 λ§μ„€μ΄λŠ”μ§€
we nan ttollineun gonji jakku mangsorineunji
μ•„λ‹ˆ λ„ˆλ₯Ό λ„ˆλ₯Ό μ‚¬λž‘ν•΄
ani noreul noreul saranghe
μ΄μ œλŠ” λ‚΄ 맘 λ‹€ λ§ν•΄μ€„κ²Œ
ijeneun ne mam da malhejulge
λ‚  λ―Ώμ–΄μ£Όκ² λ‹ˆ 널 λ―Ώμ–΄λ³Όκ²Œ λ‚œ
nal midojugenni nol midobolge nan
이 μ‚¬λž‘μ•ˆμ—μ„œ 이 μ‚¬λž‘μ†μ—μ„œ
i saranganeso i sarangsogeso
λ‚˜λž€νžˆ 같이 κ±Έμ–΄κ°€μž λ‘˜μ΄
naranhi gachi gorogaja duri

INDONESIAN TRANSLATION

Ada banyak rasa keingintahuan
Ingin tahu segalanya
Mengapa aku tidak dapat tidur dan hanya tampak wajahmu
Aku juga ingin tahu
Ingin tahu akan perasaan ini
Mengapa saat melihatmu aku tersenyum lebih dahulu

Saat bersama teman-teman, mereka memanggilmu
Mengapa aku merasa senang sehingga ingin mendengarnya lagi?
Saat hanya ada dirimu
Aku menjadi orang lain
Tak kuduga aku mengeluarkan lelucon yang memalukan

Sejujurnya aku merasa aneh dengan perasaan ini
Aku pikir inilah rasanya jika berada di atas langit
Mungkinkah begini?
Apakah kita seperti ini?
Jika kau merasakan yang sama denganku,
Apakah kita akan memulainya?

Aku sangat sangat mencintaimu
Aku rasa aku menjadi begitu mencintaimu
Aku ingin mengatakan hal yang serupa namun
Apakah aku benar melakukannya, apakah harus menunggu sebentar lagi

Akupun sangat sangat mencintaimu
Sejujurnya aku merasakan untuk yang pertama kalinya
Aku akan menunggu lebih lama, menunggu lebih lama
Aku akan berada di sini, maukah kau berada di sini
Kita sudah merasakan hal yang sama

Apa yang kau suka dariku?
Aku ingin tahu hal itu
Sejak kapan aku tinggal di hatimu?
Akupun ingin tahu (yeah)
Ingin tahu perasaanmu (yeah)
Apakah kau menyukaiku dan tidak membenciku?

Gadis-gadis cantik (no)
Ada banyak, banyak sekali (no)
Apakah benar kau hanya melihatku saja?
Pria-pria tampan (siapa?)
Ada banyak di sampingmu (dimana?)
Bagaimana kau bisa datang kepadaku girl

Sejujurnya aku terus menerus membayangkan tentang kita (membayangkan)
Entah bagaimana perasaan ini begitu mencurigakan
Berada di bawah langit yang sama (di bawah langit yang sama)
Memikirkan hal yang sama
Sepertinya saat ini kita bisa mengatakan hal yang sama

Aku sangat sangat mencintaimu
Aku rasa aku menjadi begitu mencintaimu
Aku ingin mengatakan hal yang serupa namun
Apakah aku benar melakukannya, apakah harus menunggu sebentar lagi

Akupun sangat sangat mencintaimu
Sejujurnya aku merasakan untuk yang pertama kalinya
Aku akan menunggu lebih lama, menunggu lebih lama
Aku akan berada di sini, maukah kau berada di sini
Kita sudah merasakan hal yang sama

Siapakah yang lebih mencintai?
Apakah aku?
Hal itu tidaklah penting bagiku
Saat aku merentangkan tanganku, akankah kau tak melepaskannya begitu saja?
Selamanya aku tidak akan melepaskan tanganmu

Aku terlalu mencintaimu
Sejujurnya aku sudah mencintaimu
Aku dapat mengatakah hal yang sama namun
Mengapa aku terus menerus gemetar, merasa ragu-ragu

Tidak, aku mencintaimu
Sekarang aku akan mengatakan semua perasaanku
Apakah kau akan percaya padaku? Aku akan mencoba percaya padamu
Dalam cinta ini, dalam cinta ini
Ayo kita berdua berjalan bersama beriringan

I Say ” I Love U ” – Chapter 5

Bulan yang berbentuk sabit seperti senyum nampak menghias di atas langit di temani ribuan bintang yang berkerlap-kerlip indah di suasana malam yang sudah larut ini. Hembusan angin malam yang sedikit kencang pun seakan menembus kulit membuat setiap orang yang sudah terlelap tidur semakin menarik selimutnya. Suho dan ibunya juga teman-temannya telah sampai di rumah sakit dan langsung menuju kamar Hyerin. Sesampainya di sana, ibu Suho membuka pintu kamar perlahan dan mendapati suami dan anaknya yang sedang terlelap. Iapun menarik sebuah kursi pelan-pelan dan duduk di samping tempat tidur Hyerin.

Suho masih belum mengantuk, ia keluar dari kamar Hyerin dan melihat teman-temannya sudah terlelap di kursi tunggu di depan kamar Hyerin. Suho pun tersenyum melihat mereka yang sedang terlelap kesana dan kemari. Lalu iapun memutuskan berjalan menyusuri rumah sakit mencari Toilet. Ketika dalam perjalanan menuju toilet, ia berhenti di depan sebuah ruangan yang di pintunya tertera nama β€œShin Seung-Gi”. Iapun mengintip dari luar melalui pintu yang ditengahnya terdapat kaca untuk melihat kedalam. Ia melihat Lay ada di dalam kamar itu. Lay tampak sibuk mengurus dan merawat adiknya yang tengah terlelap. Walaupun ada dokter di sampingnya, ia tidak mengijinkan dokter itu menyentuh adiknya. Sang dokterpun hanya tersenyum dan memberi pengarahan kepada Lay. Suho yang menyaksikan perbuatan Lay pun hanya tersenyum kecil. Ia cemburu kepada Lay yang bisa merawat adiknya sendiri. Ia bisa melihat betapa Lay menunjukkan kasih sayang kepada Seung-Gi. Ia ingin seperti Lay, namun ia tak bisa. Karena ia tidak mengerti bagaimana cara merawat seseorang, β€œ sungguh beruntung seseorang yang menjadi Istri Lay kelak” ucap Suho pelan sembari berlalu menuju Toilet.

Setelah kembali dari Toilet, Suho memberitahukan tentang Lay kepada teman-temannya yang saat itu sudah terbangun.

β€œ Yeol, jika kau mencari Lay, dia ada di sebelah. Ia sedang merawat adiknya”. Ujar Suho.

β€œ ia selalu begitu. Padahal ini di Rumah Sakit. Sudah pasti ada Dokter. Tapi, ia tidak pernah ingin adiknya dirawat oleh tangan dokter. Ia hanya ingin, adiknya sakit dalam pelukannya dan sembuh dalam rawatannya”. Ujar Luhan sembari sedikit tersenyum.

β€œ duh, aku iri β€œ celetuk Baekhyun sembari memperbaiki posisi duduknya.

β€œ kalau iri, ikutin dong Hyung β€œ sahut Sehun.

β€œ ya, aku tidak punya adik” balas Baekhyun.

β€œ kan ada sehun β€œ sahut sehun PD.

β€œ aku tidak mau punya adik sepertimu. Kau nakal” ujar Baekhyun sedikit sinis.

β€œ ya, Hyung… sehun anak baik β€œ sahut Sehun sedikit lesu.

β€œ sudah-sudah. Kalian ini selalu saja berkelahi. Kalian membuat kami pusing. Sekarang daripada ribut, lebih baik jika kita mengunjungi Seung-Gi saja”. Ujar Xiumin menenangkan Baekhyun dan Sehun.

β€œ ayo. Hyung β€œ ujar Chanyeol bersemangat.

Merekapun beranjak mengikuti Xiumin menuju kamar tempat Seung-Gi dirawat. Sesampainya didepan kamar, Chanyeol menjadi orang pertama yang menangis. Ia kasihan dengan Seung-Gi. Biasanya Seung-Gi selalu ceria, namun kini ia terbaring lemah di atas tempat tidur. Walaupun belum genap seminggu ia mengenal Seung-Gi, namun ia merasa sudah sangat dekat dan akrab dengan Seung-Gi bahkan ia menganggap Seung-Gi seperti sahabat dan adiknya sendiri. Hal inilah yang membuatnya menjatuhkan airmata. Ketika Chanyeol sedang mengusap airmatanya, Lay pun keluar.

β€œ Lay Hyung β€œ sapa Chanyeol.

β€œ hmm.. kalian β€œ sahut Lay.

β€œ Lay Hyung, apa yang terjadi? β€œ tanya Chanyeol.

β€œ tidak apa-apa, Seung-Gi hanya butuh istirahat saja” jawab Lay.

β€œ syukurlah, kalau ia tidak apa-apa” ucap Chanyeol sedikit lebih tenang.

Chanyeol senang karena Seung-Gi tidak apa-apa, ia memang tidak memiliki rasa apapun, entah cinta ataupun suka kepada Seung-Gi. Dia hanya menganggap Seung-Gi sebagai sahabat dan adik yang pantas untuk dilindungi. Untuk itulah dia selalu memberi perhatian layaknya seorang kakak. Sementara Lay, ia nampak duduk sedih memandang adiknya yang terbaring lemah. Disampingnya ada ayah Seung-Gi yang menepuk-nepuk pundaknya mengisyaratkan Lay harus berdoa agar Seung-Gi cepat Sembuh.

Beberapa menit kemudian, Seung-Gi sedikit bergerak menandakan ia telah siuman. Lay yang melihat Seung-Gi menggerakkan kepalanya pun segera menghampiri adik kesayangannya itu, β€œ seung-gi-ya, kau sudah sadar? β€œ tanya Lay.

β€œ Seung-Gi… β€œ sapa Chanyeol yang mengikuti Lay menghampiri Seung-Gi.

β€œ op.. op.. pa.. β€œ ucap Seung-Gi memanggil kakaknya dengan terbata-bata.

β€œ ya? Oppa disini, di sampingmu.. β€œ jawab Lay sembari menggenggam erat tangan Seung-Gi.

Teman-temannya yang melihatpun terharu dengan sikap Lay. Mereka sangat iri dan bahkan ingin memiliki kakak seperti Lay. Sementara Suho, ia keluar dari ruangan Seung-Gi dan duduk dikursi tunggu. Ia merasa gagal menjadi seorang kakak untuk Hyerin. Ia tidak bisa merawat bahkan melindungi Hyerin. Ia termenung dan mengutuk betapa bodohnya ia. Sampai saat ini, ia masih merasa bersalah kepada Hyerin. Meskipun Hyerin sudah berangsur-angsur pulih.

*****

Lay nampak sibuk menata dan membersihkan kamar Seung-Gi sembari menunggu Seung-Gi terbangun dari tidurnya. Tidak lama kemudian, Seung-Gi pun terbangun dan bersiap hendak duduk. Ketika Lay melihatnya, ia bergegas menghampiri adiknya.

β€œ Seung-Gi, apa yang kau butuhkan? Katakan saja”. Tanya Lay sembari membantu adiknya duduk bersandar.

β€œ aku ingin minum, oppa” jawab Seung-Gi sembari memposisikan dirinya untuk duduk bersandar.

β€œ sebentar, oppa ambilkan” ujar Lay sembari mengambil segelas air putih yang terletak diatas meja di samping tempat tidur Seung-Gi.

β€œ ini” ucap lay sembari menyodorkan segelas air kepada Seung-Gi dan membantunya untuk minum.

Seung-gi pun meminum setengah gelas air yang diberikan oleh kakaknya. Setelah selesai, Laypun menaruh kembali gelas yang masih terisi air itu ke atas meja lalu duduk diatas ranjang Seung-Gi sembari menggenggam tangan adiknya.

β€œ Seung-Gi, apa kau merasakan sakit pada tubuhmu? β€œ tanya lay.

β€œ tidak oppa β€œ jawab Seung-Gi sembari menengok ke arah kiri dan kanan.

β€œ kau mencari Chanyeol? β€œ tebak Lay yang sudah mengetahui kedekatan Seung-Gi dan Chanyeol.

β€œehm… β€œ gumam Seung-Gi sembari menggeleng pelan.

β€œ lalu? β€œ tanya Lay lagi.

β€œ appa… β€œ ujar Seung-Gi dengan nada datar.

β€œ appa pulang sebentar. Katanya Ia ingin mengambilkanmu beberapa lembar pakaian, kau kan masih harus disini beberapa hari kedepan…” jawab Lay.

β€œ bagaimana jika ada yang memesan bunga? β€œ tanya Seung-Gi.

β€œ tentang itu, Joong-Ki yang mengurus semuanya, oppa sudah minta tolong padanya” ujarLay.

β€œ andai aku tidak sakit” keluh Seung-Gi sembari menghembuskan pelan nafasnya.

β€œ jangan menyesali apa yang sedang terjadi padamu sekarang Seung-Gi, sakit itu anugerah. Tuhan memberimu rasa sakit, pertanda Tuhan sayang padamu, jangan mengeluh. Coba kau lihat oppa, apa oppa pernah sekalipun mengeluh dengan penyakit yang selama ini hidup dalam tubuh oppa? β€œ tanya Lay kemudian.

Seung-Gi hanya menggeleng. Ia terdiam membisu mendengar pernyataan kakaknya. Benar. Kakaknya memang tidak pernah mengeluh dengan penyakit yang berada ditubuhnya. Ia merasa malu. Lalu kemudian menarik dan menghembuskan nafas lelah.

β€œ ada apa? Kau lapar? β€œtanya Lay.

β€œ hmmm… β€œ angguk Seung-Gi.

β€œ kalau begitu, oppa ambilkan dulu ya” ujar Lay bersiap hendak berdiri.

β€œ tidak usah” tahan Seung-Gi.

β€œ kenapa? Kau harus makan Seung-Gi. Kalau tidak, kau tidak akan cepat sembuh” nasihat Lay.

β€œ aku tidak suka makanan yang dimasak dari Rumahsakit, oppa” jawab Seung-Gi.

β€œ lalu? Apa oppa harus memasak untukmu? β€œ tanya Lay sembari tersenyum lembut.

β€œ hmmm, hehehe β€œangguk Seung-Gi sembari menunjukkan aegyo-nya.

β€œ Oppa Tahu, kau pasti merindukan masakan Oppa. Baiklah, kalau begitu oppa akan ke pasar dulu lalu memasak untukmu di rumah sakit ini. Maukah tuan putri menunggunya disini?. β€œ tanya Lay sembari tersenyum hangat.

β€œ tentu β€œ. Jawab Seung-Gi bersemangat.

β€œ tidak apa-apa kan oppa tinggal sendiri sebentar? Atau mau oppa telponkan Joong-Ki untuk menemanimu disini? β€œ. Tanya Lay.

β€œ tidak usah oppa, aku bisa sendiri kok. Cepat oppa, aku sudah lapar β€œ. Ujar Seung-Gi sembari memegang perutnya dan mendorong-dorong Lay.

β€œ siap tuan putri β€œ. Sahut Lay lagi sembari tersenyum dan meletakkan sebelah tangannya di depan dahi seperti tanda hormat.

Sepeninggal kakaknya, Seung-Gi merasa bosan. Iapun hanya memainkan ipad milik kakaknya yang ditinggalkan kepadanya. Ketika Seung-Gi sedang asyik memainkan ipadnya, Suhopun masuk kedalam kamar Seung-Gi sembari menyembunyikan sebelah tangannya di belakang punggung. Seung-Gi pun kaget bukan main. Antara senang dan heran. Ia hanya memandangi Suho tanpa berkedip sedikitpun yang sedang berjalan kearahnya.

β€œ bagaimana keadaanmu? β€œ. Tanya Suho tiba-tiba.

Seung-Gi hanya melamun dengan detak jantung yang begitu cepat dan keras. Iapun bahkan tidak mendengar ketika Suho bertanya kepadanya.

β€œ Hei. Bagaimana keadaanmu Seung-Gi?”. Ujar Suho lagi mengulang pertanyaannya sembari menepuk pundak Seung-Gi.

β€œ uh-oh, ya.. ya.. a.. aku sudah baikan kok”. Jawab Seung-Gi sedikit kaget dan gugup.

β€œ Syukurlah”. Ucap Suho sembari tersenyum dan mengeluarkan setangkai bunga mawar merah yang telah disembunyikannya tadi.

β€œ untukmu. Semoga cepat sembuh. Dan juga… terimakasih untuk bunganya tadi malam” ucap Suho lagi sembari tersenyum hangat dan memberikan setangkai bunga tersebut.

β€œ kau menyimpannya? Bukannya kau memberikannya pada Chanyeol-ssi?”. Tanya Seung-Gi heran.

β€œ benar. Tapi aku mengambilnya kembali”. Jawab Suho.

β€œ terimakasih sudah menyimpannya”. Sahut Seung-Gi sembari tersenyum lebar.

β€œ hmmm…. β€œ angguk Suho pelan.

β€œ bagaimana dengan adikmu? β€œ tanya Seung-Gi kemudian.

β€œ oh ya, dia sudah bisa pulang siang ini”. jawab Suho.

β€œ syukurlah β€œ. Sahut Seung-Gi.

Merekapun saling terdiam, karena bingung apa yang harus mereka bicarakan lagi. Dalam keheningan mereka, tiba-tiba pintu kamarpun terbuka dan masuklah seorang pria tinggi dengan memakai topi hitam sambil membawa gitar. Sontak keduanya pun menoleh ke arah pria itu. Mereka sedikit kaget, ketika mengetahui pria itu adalah Chanyeol. Dan Chanyeol pun sedikit kaget melihat Suho yang sedang menemani Seung-Gi.

β€œ oh, Suho Hyung? β€œ tanya Chanyeol sedikit heboh.

β€œ kau sedang apa disini? β€œ tanya Chanyeol lagi setelah mendekat ke arah mereka berdua.

β€œseperti yang kau lihat”. Jawab Suho.

β€œ menjenguk Seung-Gi? β€œ tanya Chanyeol.

β€œ ya, kau sendiri? Mana yang lain? β€œ tanya Suho kembali.

β€œ aku, ingin menghibur Seung-Gi. Yang lain ada di dorm, kecuali Xiumin Hyung. Ia sudah pergi ke cafenya pagi-pagi sekali”. Jawab Chanyeol.

β€œ oh begitu. Baiklah. Karena sudah ada Chanyeol, kau tidak sendirian lagi. Aku akan mengemasi barang-barang adikku. Sampai jumpa” ucap Suho pada Seung-Gi sembari melangkah pergi.

β€œ jjinjja? Cepat sekali? β€œ gumam Chanyeol.

Seung-Gi hanya menatap Suho yang sudah melangkah pergi. Sebenarnya ia tidak ingin Suho pergi begitu cepat. Ia jadi menyalahkan Chanyeol di dalam hati. Karena menurutnya Chanyeol datang terlalu cepat dan mengganggu suasananya. Padahal ia masih ingin bersama Suho. Chanyeol pun menatap Wajah Seung-Gi dengan heran yang masih dipenuhi gurat kesedihan dan kekesalan. Seketika Chanyeol pun tersenyum bahagia dan menyimpulkan bahwa Seung-Gi sedang menyukai Leadernya itu.

β€œ Seung-Gi, kau menyukai Suho Hyung? β€œ tebak Chanyeol setengah mengagetkan Seung-Gi.

β€œ eh, ti.. tidak kok β€œ jawab Seung-Gi Gugup.

β€œ kau bohong β€œ sahut Chanyeol sembari menatap tajam Seung-Gi.

β€œbenar. Aku tidak bohong β€œ Elak Seung-Gi berusaha menghindari tatapan tajam Chanyeol.

β€œ tidak. Kau bohong. Aku bisa menerka semuanya, dari wajahmu, dari caramu memandang Suho Hyung β€œ ujar Chanyeol tampak sedikit tegas.

β€œ apa? Wa.. wajahku? Apa wajahku terlihat aneh? β€œ sahut Seung-Gi sedikit gelagapan dan menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

β€œ tuh, pipimu merah merona. Ayolah, mengaku saja. Kau menyukai Suho Hyung kan? β€œ goda Chanyeol kemudian.

β€œ jjinjja? Ti.. tidak. Aku tidak suka dia. Aku suka kau β€œ ujar Seung-Gi mengalihkan dan semakin gugup ketika menyadari Chanyeol mengetahui segalanya.

β€œ kau kira aku tidak tahu? Seung-Gi pabo… β€œ ujar Chanyeol sembari mengambil bunga mawar yang tadi di bawa Suho lalu memukulkannya perlahan ke tangan Seung-Gi.

β€œ ahh… andwae… β€œ pekik Seung-Gi histeris begitu menyadari bunga yang tadi diberikan Suho untuknya sedikit rusak.

β€œ ada apa? β€œ tanya Chanyeol heran sembari menatap bunga yang sedang dipegangnya.

β€œ kau… kau merusaknya β€œ ujar Seung-Gi sedikit kesal.

β€œ memang ini dari siapa sih? Kelihatannya sangat berarti untukmu dan sangat kau jaga agar tidak sampai rusak? β€œ tanya Chanyeol penasaran lalu membaca tulisan singkat pada secarik post-it kecil yang terletak di ujung tangkai bunga tersebut.

β€œ Kim Joon Myeon ? β€œ baca Chanyeol.

β€œ ini kan nama asli Suho Hyung? Seung-Gi kau… β€œ tanya Chanyeol sengaja memutus ucapannya lalu menatap bunga tersebut dan Seung-Gi bergantian.

Seung-Gi hanya terdiam seribu bahasa dengan wajah yang bersemu merah. Bagaimanapun juga ia tak bisa menyangkal setiap nama Suho ataupun Kim Joon Myeon di sebut dihadapannya. Ia pasti akan langsung membayangkannya. Walau bagaimanapun juga ia menyembunyikan perasaannya, tetap saja cara pandangnya tak bisa berbohong.

β€œ tuh kan benar. Kau memang menyukainya… β€œ ucap Chanyeol sembari tersenyum lebar.

β€œ akhirnya, Suho Hyung ada juga wanita yang menyukaimu,, hahaha… β€œ lanjut Chanyeol.

β€œ maksudmu dengan β€˜wanita yang menyukaimu’ apa Chanyeol-ssi? β€œ tanya Seung-Gi tak mengerti dengan apa yang baru saja diucapkan Chanyeol.

β€œ tidak apa-apa. Sekarang, aku mengerti. Kenapa kau selalu bertanya-tanya tentang Suho Hyung β€œ Ujar Chanyeol.

β€œ Chanyeol, aku mohon jangan beritahu siapa-siapa. Aku tidak ingin ada orang lain lagi yang tahu. Termasuk suho-ssi sendiri β€œ pinta Seung-Gi. Ia tidak tahu dan lupa bahwa ia telah mengatakan suka kepada Suho melalui bunga yang ia berikan kepada Suho tadi malam.

β€œ me.. memangnya kenapa? Kau ini aneh. Bukankah bagus, jika Suho Hyung mengetahui perasaanmu? Dia pasti akan memikirkannya β€œ ujar Chanyeol.

β€œ jebal... β€œ mohon Seung-Gi lagi.

β€œ mmmm β€œ ujar Chanyeol berdehem ringan, tak mengerti apa yang tengah ada dipikiran Seung-Gi.

β€œplease” mohon Seung-Gi lagi ketiga kalinya.

Ketika Seung-Gi sedang memohon kepada Chanyeol untuk tidak memberitahu siapa-siapa tentang perasaannya terhadap Suho, Lay pun masuk membawa makanan. Hal ini sedikit mengejutkan Seung-Gi. Jangan-jangan, Oppa-nya itu mendengar semua yang ia dan Chanyeol bicarakan. Jangan-jangan… ahhhh,,, Seung-Gi pun mulai beradu dalam batinnya.

β€œ Oppaβ€œ ujar Seung-Gi kemudian

β€œ hyung β€œ sapa Chanyeol.

β€œ eh, Yeol. Kau sudah lama di sini? β€œ tanya Lay sembari meletakkan nampan yang berisi makanan untuk Seung_Gi di atas meja.

β€œ tidak juga, Hyung β€œ Jawab Chanyeol singkat.

β€œ kau sendiri? Yang lain kemana? β€œ tanya Lay lagi setelah menyadari Chanyeol datang seorang diri.

β€œ tidak ikut, Hyung. Mereka sibuk untuk urusan masing-masing. Mulai hari ini kan kita diberi libur sampai seminggu kedepan. Jadi, Luhan, Kris Hyung dan Tao bersiap kembali ke Beijing. Katanya mereka merindukan keluarga β€œ jelas Chanyeol.

β€œ bagaimana dengan Xiumin Hyung dan Chen? β€œ tanya lay lagi.

β€œ Xiumin Hyung ingin berlibur bersama ibunya di sini, katanya sekaligus mengurus Cafe. Kalau Chen, dia merindukan neneknya, jadi dia memilih untuk berlibur ke Busan menemani neneknya β€œ sahut Chanyeol.

β€œ ohh, begitu β€œ ujar Lay sembari mengangguk-angukkan pelan kepalanya. Ia tidak menanyakan liburan seperti apa yang di jalani member EXO-K, karena ia sudah tahu, apa yang di lakukan anak-anak itu disaat liburan. Kai dan Sehun sudah pasti akan menghabiskan waktu libur mereka untuk bermain game dan tidur ataupun berjalan-jalan diluar menyaksikan pemandangan yang indah. D.O sudah pasti akan menghabiskan waktu untuk kesuksesan Restaurantnya kalau tidak ia akan menerima banyak tawaran syuting iklan seperti sebelum-sebelumnya. Suho, tidak usah ditanya. Leader itu pasti akan pergi ke suatu tempat. Karena setiap liburan ia pasti akan langsung berangkat, entah ke Tokyo, Okinawa, Hongkong, Paris, London ataupun tempat lainnya yang bisa menyegarkan pikirannya kembali. kalau tidak ia akan berdiam diri di sekitaran sungai Han. Jika tidak, mungkin menghabiskan waktu bersama keluarganya. Ia tidak akan menerima tawaran pemotretan apapun selama liburannya. Baekhyun sudah pasti ia akan menghabiskan waktu liburannya dengan mengajar piano secara privat kalau tidak ia akan membantu neneknya mengurus penginapan di sekitar taman hiburan Everland. Sementara Chanyeol, kalau ia tidak menghabiskan waktu di studio musiknya, maka ia akan berjalan-jalan seperti sekarang ini.

β€œ Hyung sendiri? β€œ tanya Chanyeol tiba-tiba mengagetkan Lay.

β€œ seperti yang kau tahu, aku tidak mungkin meninggalkan adik kesayanganku ini, hanya untuk liburan, mencari kesenangan sendiri kan? β€œ sahut Lay tersenyum lembut.

Chanyeol pun hanya mengangguk mengerti di ikuti Seung-Gi yang tersenyum lebar.

β€œ liburan, bisa diganti kapanpun ada waktunya. Yang terpenting sekarang adalah merawat Seung-Gi sampai sembuh, lalu… β€œ ujar Lay sengaja tak melanjutkan ucapannya tetapi tersenyum melirik kearah Seung-Gi. Hal ini membuat Chanyeol penasaran akan sesuatu yang tengah diisyaratkan dua kakak beradik ini.

β€œ lalu ? β€œ tanpa sadar Chanyeol bertanya.

β€œ benar. Lalu kita liburan sepuasnya, ya kan Oppa? β€œ tebak Seung-Gi sembari membalas senyuman Lay dan menjawab pertanyaan Chanyeol.

β€œ ah, kau memang pandai menebak, Shin Seung-Gi β€œ Ujar Lay sembari menyebut nama Seung-Gi lengkap dengan Marganya.

β€œ memangnya, kau mau liburan dimana? β€œ tanya Chanyeol penasaran.

β€œ hmm.. Everland.. β€œ Sahut Seung-Gi segera.

β€œ Hanya kau dan Lay Hyung? β€œ Tanya Chanyeol sedikit menggoda.

β€œ Maybe… β€œ ujar Seung-Gi dengan bahasa inggris sembari tersenyum membayangkan keadaan Everland yang mengasyikkan.

β€œ hmm, bagaimana dengan dia? Apa kau tidak berniat untuk mengajaknya? β€œ ujar Chanyeol semakin menggoda sembari tersenyum dan melirik ke arah Lay.

β€œ dia? Siapa? β€œ tanya Lay penasaran.

β€œ dia Hyung, di… β€œ ujar Chanyeol yang belum sempat menyelesaikan ucapannya karena mulutnya sudah penuh dengan roti yang dimasukkan Seung-Gi ke dalam mulutnya.

β€œ seseorang yang begitu spesial” lanjut Chanyeol sembari memakan roti yang sudah terlanjur berada di dalam mulutnya.

β€œ oya? Siapa dia? Ayo cepat katakan. Jangan coba menyembunyikan sesuatu dariku ya.. β€œ ujar Lay sedikit mengancam.

β€œ tidak boleh. Jangan sekarang.. β€œ mohon Seung-Gi.

β€œ kalau begitu, kau juga harus mengajak kami β€œ pinta Chanyeol.

β€œ aish… baiklah β€œ ujar Seung-Gi pada akhirnya.

Kemudian Chanyeol pun keluar kamar. Karena Lay masih penasaran dengan rahasia mereka, akhirnya Lay pun mengikuti langkah Chanyeol keluar kamar.

β€œ apa dia salah satu anggota kita ? β€œ tanya Lay mengagetkan Chanyeol yang sedang memandangi seorang nenek di atas kursi roda.

β€œ ya.. bisa dibilang begitu β€œ Jawab Chanyeol.

β€œ apakah dia tinggi ? β€œ tanya Lay lagi mencoba menebak ciri fisik seseorang yang dimaksud oleh Chanyeol.

β€œ tidak juga β€œ jawab Chanyeol singkat.

β€œ apakah dia sosok yang begitu penting? β€œ tanya lay lagi semakin penasaran.

β€œ sangat β€œ jawab chanyeol lagi.

β€œ lalu bagaimana perawakannya? Apa dia cuek? Orang cuek tidak cocok untuk Seung-GI β€œ tanya lay.

β€œ hm, lumayan β€œ jawab Chanyeol.

β€œ apa aku pernah dekat dengannya atau mengobrol atau bertemu dengannya baru-baru ini, mungkin? β€œ tanya Lay mencoba menerka-nerka sosok pria itu.

β€œ tentu saja, Hyung. Mungkin kau baru saja berpapasan dengannya di koridor β€œ ujar Chanyeol.

Lay berpikir sejenak, ia merasa mulai mengerti seseorang yang di maksud Chanyeol.

β€œ apa dia seseorang yang tampan ? β€œ tanya Lay lagi.

β€œ tentu saja. Eh tidak, aku lebih tampan darinya β€œ jawab Chanyeol PD.

β€œ ah, dia leader ? β€œ tanya Lay sembari tersenyum.

β€œ ya.. β€œ ujar Chanyeol singkat.

β€œ biar ku tebak. Suho Hyung β€œ tebak Lay pada akhirnya.

β€œ benar. Selamat. Selamat anda benar hyung β€œ ujar Chanyeol riang sembari menjabat tangan Lay seperti Lay telah memenangkan sebuah undian.

Setelah mengetahui, jika suho adalah seseorang yang di sukai Seung-Gi, Lay pun segera masuk ke kamar Seung-Gi, β€œ Seung-Gi, kau menyukai Couple Oppa? β€œ tanya Lay tiba-tiba.

β€œ hah? Co… couple? Maksud oppa ? β€œ tanya Seung-Gi tak mengerti apa yang sedang dibicarakan kakaknya.

β€œ iya, Suho hyung itu Couple oppa.. β€œ jelas Lay.

β€œ o.. oh rupanya oppa sudah tahu ya ? β€œ tanya Seung-Gi.

Lay hanya sedikit mengangguk. Seung-Gi yang melihat anggukan kakaknya pun merasa sedikit aneh dan meminta maaf pada kakaknya, β€œ mian ne, oppa β€œ ujar Seung-gi singkat meminta maaf kepada kakaknya.

Lay pun mengerti dengan perasaan adiknya, dia pun hanya menjawab singkat, β€œ arasseo β€œ ujar Lay sembari mengacak lembut rambut adiknya, β€œ sekarang kau makanlah dulu β€œ ujar Lay lagi sembari duduk di atas ranjang Seung-Gi dan mengambil semangkuk bubur untuk Seung-Gi.

β€œOppa, Gomawo.. Chanyeol-ssi, ayo makan β€œ tawar Seung-Gi kepada Chanyeol yang baru saja masuk lagi ke kamar Seung-Gi.

β€œ makan saja kau, aku masih kenyang. Aku akan bernyanyi saja untukmu β€œ ujar Lay sembari mengeluarkan gitarnya dan duduk di kursi di samping tempat tidur Seung-Gi.

Sembari Lay menyuapi Seung-Gi makan, Chanyeol pun mulai memetik nada-nada menghibur dari gitar kesayangannya. Ketika ia tengah asyik memilih nada-nada yang sesuai, tiba-tiba saja ponselnya pun berdering. Seung-Gi dan Lay pun menoleh bersamaan ke arah Chanyeol dan mempersilahkan Chanyeol mengangkat ponselnya.

β€œ aish… β€œ umpat Chanyeol kesal sembari mengeluarkan ponsel dari kantong jaketnya. Iapun segera membaca nama yang terletak di sisi kiri atas layar ponselnya, β€œ oh, Suho Hyung β€œ ujar Chanyeol sembari cepat-cepat mengangkat telpon dari leadernya itu, β€œ Yeoboseyo? Hyung? β€œ ujar Chanyeol kepada lawan bicaranya di telpon sembari berlari ke pojok jendela.

β€œ aku sedang menemani Seung-Gi makan Hyung, ada apa? β€œ jawab Chanyeol dan bertanya lagi kepada orang yang menjadi lawan bicaranya itu.

β€œ oya, dimana hyung? β€œ tanya Chanyeol lagi.

β€œ tapi… β€œ sahut Chanyeol terputus.

β€œ baiklah, akan aku beritahu Lay Hyung. Tapi bagaimana dengan Seung-Gi? β€œ tanya Chanyeol lagi.

β€œ ok. Arasseo, Hyung. Sampai nanti, akan aku beritahukan yang lain juga β€œ jawab Chanyeol.

β€œ sama-sama hyung. bye” ujar Chanyeol mengakhiri pembicaraannya dan mematikan telponnya, lalu kembali menghampiri Lay dan Seung-Gi.

β€œ siapa Yeol ? β€œ tanya Lay.

β€œ Suho hyung” jawab Chanyeol.

β€œoya? Ada apa? β€œ tanya Lay lagi.

β€œ malam ini, Suho hyung dan keluarganya akan mengadakan syukuran karena kesembuhan Hyerin β€œ jawab Chanyeol.

β€œ oh, begitu. Tapi sepertinya aku tidak bisa pergi. Karena aku harus menjaga Seung-Gi β€œ sahut Lay hati-hati.

β€œ ya hyung, tidak apa-apa” sahut Chanyeol juga.

β€œ sampaikan saja maafku pada Suho hyung” ucap Lay.

β€œ baiklah hyung. Kalau begitu, aku pamit dulu. Mau lihat keadaan studio β€œ pamit Chanyeol, β€œ Seung-Gi, sampai jumpa. Semoga cepat sembuh. Aku pergi dulu β€œ pamitnya juga pada Seung-Gi sembari memasukkan kembali gitar dalam tas gitarnya.

β€œ ya, terimakasih Yeol. Hati-hati β€œ sahut Seung-Gi.

β€œ ara. Bye β€œ sahut Chanyeol juga.

β€œ bye bye β€œ jawab Seung-Gi lagi. Lay pun hanya tersenyum melihat keakraban Seung-Gi dan Chanyeol.

Chanyeol pun segera pergi menuju Studio musiknya. Sementara Lay masih menyuapi Seung-Gi makan.

*****

Suho merasa sangat senang hari ini, karena orang tua dan keluarganya berkumpul bersama dan juga ia bahagia karena adiknya sudah pulih kembali. Hari ini ia sangat sibuk menemani adiknya menghias ruang tamu dengan bunga-bunga kesukaan adiknya. Iapun hanya bisa menghela nafas melihat kelakuan adiknya yang melupakan dirinya saat itu. Kim Hye Rin, sangat menyukai segala macam bentuk dan jenis bunga kecuali satu bunga, yaitu bunga lili. Walaupun bunga itu sangat indah, namun ia tak bisa berada dekat dengan bunga tersebut. karena ia memiliki alergi jika ia berada di dekat bunga itu. Untuk itulah, di rumahnya tidak pernah ada bunga lili. Hye Rin masih asyik merapikan bunga-bunga di dinding ruang tamunya. Sesekali ia menyunggingkan senyum. Suho yang merasa telah terlupakan pun akhirnya sedikit kesal dengan sikap adiknya itu.

β€œ ya, Kim Hye Rin. Apakah kau melupakan Oppa? Apa Oppa harus menjadi bunga dulu agar kau bisa selalu mengingat Oppa?? β€œ tanya Suho kesal sembari membanting dirinya duduk di kursi.

β€œ oh? Ada Oppa? β€œ tanya Hye Rin setelah sadar Suho masih menemaninya.

β€œ aish… kau ini. ternyata benar kau melupakan Oppamu ini. baiklah. Oppa pergi sekarang. Jangan pernah cari Oppa lagi. β€œ ujar Suho sembari mengambil jasnya kemudian bersiap hendak pergi.

β€œ oppa! Apa kau benar-benar pergi? β€œ tanya Hye Rin.

β€œ benar” jawab Suho singkat.

β€œ kau serius? β€œ tanya Hye Rin lagi.

β€œ serius β€œ sahut Suho.

β€œ baiklah, jangan pernah kembali sebelum kau membawakanku seorang Eonni yang cantik seperti bunga mawar merah ini β€œ ujar Hyerin sembari tersenyum melihat kakaknya yang tiba-tiba berhenti melangkah.

DEGG!! Apa? β€˜cantik seperti bunga mawar merah’? apalagi ini sekarang? Apa kau benar-benar ingin aku memiliki seorang kekasih lagi? Apa kau tidak ingat bagaimanapun aku tidak akan pernah bisa mempercayai wanita lagi selain kau dan Eomma? Sekarang apalagi?. Batin Suho terus beradu berpikiran macam-macam membuat langkahnya untuk pergi berhenti segera. Tiba-tiba ia mengingat Seung-Gi yang malam itu memberikannya bunga mawar merah yang sangat indah, dan pada saat yang bersamaan bayangan mantan kekasihnya yang dulu tega mengkhianatinya pun muncul bergantian dengan Seung-Gi yang memberikan bunga mawar merah kepadanya. β€œapa artinya ini? β€œ pikirnya dalam hati sembari memejamkan matanya sejenak, lalu memutarbalikkan badannya kembali dan berjalan ke arah Hye Rin.

β€œ ya, apa kau benar-benar ingin punya kakak ipar sekarang? β€œ tanya Suho tanpa sadar, beberapa detik kemudian ia merutukki dirinya sendiri, mengapa pertanyaan seperti itu keluar begitu saja dari mulutnya, seharusnya bukan itu yang ia tanyakan pada adiknya.

β€œ eum… β€œ angguk Hyerin semangat.

β€œ ta.. tapi kenapa tiba-tiba? β€œ tanya Suho sembari terduduk lemah di atas sofa.

β€œ kenapa Oppa? Apa kau masih belum bisa melupakan masa lalumu yang kejam itu? β€œ tanya Hyerin sembari menghampiri Suho dan duduk di sampingnya.

β€œ Oppa. Sampai kapan kau akan terus menutup diri seperti ini? sampai kapan kau akan terus membenci wanita? Sampai kapan kau akan menyendiri? Kalau kau menyadarinya, lihatlah Oppa β€œ lanjut Hyerin sembari meletakkan sebuah cermin besar dihadapan Suho.

β€œ kau itu tampan, kaya, baik. Sangat menawan. Semua wanita pasti jatuh cinta padamu. Hanya saja kau harus mengubah sikapmu yang dingin itu. Mana ada wanita yang mau berpacaran dengan seorang yang dingin dan tidak mau bicara? Oppa, sadarlah. Kau semakin tahun semakin dewasa. Umurmu juga semakin bertambah. Kariermu juga sudah sukses sekarang. Tunggu apa lagi? Kau harus bisa menunjukkan pada wanita jalang itu, bahwa tanpanya kau bisa bersinar. Kau harus membuatnya menyesal. Dan satuhal lagi, aku tidak ingin mendengar seperti cerita dalam drama, kau masih mencintai masa lalumu itu. Tidak akan ku izinkan. Kau hanya boleh menatap kedepan. β€œ ucap Hyerin panjang lebar.

β€œbagaimana bisa aku? β€œ tanya Suho lemah.

β€œ bisa. Kau pasti bisa membuktikannya. Kau hanya harus melakukan satuhal sekarang, mencari seseorang yang bisa mengobati luka di hatimu dan mencintaimu tulus, tanpa syarat. Apapun yang terjadi padamu β€œ jawab Hyerin.

Suho hanya terdiam merenungi perkataan adiknya. Benar. Sekarang sudah seharusnya ia membuktikan bahwa ia bisa hidup tanpa wanita kejam itu. Ia harus membuat wanita itu menyesal. Ketika sedang asyik melamun, Hyerin pun mendekatkan wajahnya kepada suho dan berbicara pelan kepadanya.

β€œ Oppa. Bolehkah aku meminta satuhal? β€œ tanya Hyerin sembari tersenyum lembut.

β€œ apa itu? β€œ tanya suho seketika.

β€œ maukah Oppa juga mengundang orang yang kemarin mengantarku kerumah sakit? Aku hanya ingin berterima kasih, karena aku belum sempat melihat wajahnya” jawab Hyerin.

β€œ oh iya. Benar. Tapi bagaimana cara kita mengundangnya. Oppa bahkan tidak ingat siapa namanya dan dimana rumahnya? Apa kau tahu? β€œ tanya Suho kepada adiknya.

Hyerin hanya menggeleng pelan. Karena ia tidak sempat melihat wajah β€˜malaikat penolong’ nya itu. Hyerin berharap orang itu adalah pengantar bunga yang beberapa hari lalu datang ke perusahaannya dan yang akhir-akhir ini telah mengisi ruang dihatinya. Ia tersenyum membayangkan itu.

β€œ sebentar. Biar Oppa tanyakan pada Chanyeol. Barangkali ia tahu” ujar Suho sembari mengeluarkan ponselnya dan menelpon Chanyeol di iringi anggukan pelan Hyerin.

β€œ Yeol ? β€œ ujar Suho setelah orang di seberang telponnya menjawab panggilannya.

Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β  β€œ bukan itu yang ku tanyakan β€œ sahut Suho.

Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β  β€œ hm, kau tahu tidak orang yang kemarin menolong adikku?” tanya Suho.

Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β  β€œ kau tahu orangnya? Di mana rumahnya? β€œ tanyanya lagi.

Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β  β€œ oya? Dimana? β€œ tanya Suho lagi.

Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β  β€œ bisakah kau mengantarkanku bertemu dengannya? β€œ tanya Suho kemudian.

Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β  β€œ baiklah. Dimana kau? β€œ tanyanya lagi.

Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β  β€œ oke. Aku kesana sekarang. Kau tunggu saja di situ β€œ ujar Suho sembari mematikan panggilannya.

β€œ nah, Oppa akan menemuinya. Kau tunggu saja di rumah β€œ ujar Suho pada adiknya.

β€œ baiklah, Oppa β€œ sahut Hye Rin.

Suhopun beranjak menuju mobilnya. Lalu segera berangkat menjemput Chanyeol di Studio Musiknya. Tidak lama kemudian, Suhopun telah samapi di Studio Music Chanyeol dan segera mengajak Chanyeol pergi.

β€œ Hyung, ada apa kau mencari orang yang telah menolong Hye Rin? β€œ tanya Chanyeol sembari mengenakan sabuk pengaman.

β€œ tidak apa-apa. Aku hanya ingin mengundangnya. Hye Rin yang meminta itu β€œ jawab Suho.

β€œ oh, begitu β€œ sahut Chanyeol ringan.

β€œ kau benar-benar tahu siapa dia? β€œ tanya Suho memastikan.

β€œaku hanya tahu sedikit. Itupun dari Seung-Gi β€œ jawab Chanyeol.

β€œ Oya ? β€œ sahut Suho.

β€œ ya, namanya Joong-Ki, dia sahabatnya Seung-Gi dan juga bekerja di toko bunga milik seung-Gi ” ujar Chanyeol.

β€œ oh, jadi Seung-Gi punya toko bunga? β€œ tanya Suho kemudian.

β€œ ya β€œ sahut Chanyeol.

β€œhyung, bolehkah aku bertanya? β€œ tanya Chanyeol lagi.

β€œ tentang apa? β€œ sahut Suho.

β€œ menurut hyung Seung-Gi itu bagaimana? β€œ tanya Chanyeol hati-hati. Ia hanya ingin tahu penilaian Suho terhadap Seung-Gi. Ia juga ingin tahu, apakah Suho juga tertarik pada Seung-Gi seperti Seung-Gi yang tertarik pada Suho.

β€œ ada apa dengan pertanyaanmu itu? Kau menyukainya? β€œ tanya Suho kemudian.

β€œ tidak. Aku hanya ingin tahu saja β€œ sahut Chanyeol.

β€œ hm, aku tidak tahu banyak. Dia hanya imut dan manis, kupikir itu saja β€œ jawab Suho.

β€œ hyung, maukah kau mengetahuinya? β€œ tanya Chanyeol kemudian.

β€œ ah, kau jangan berani-berani menjodohkanku dengan siapapun β€œ ujar Suho tegas.

β€œ memangnya kenapa hyung? Kau kan belum punya pacar β€œ sahut Chanyeol.

β€œ pokoknya aku tidak mau. Aku tidak suka β€œ sahut Suho juga.

β€œ tidak apa-apa hyung. Hanya mencoba, ayolah.. β€œ ucap Chanyeol.

β€œ tidak akan. Mengapa tidak kau saja? β€œ tanya Suho pada Chanyeol.

β€œ aku tidak mau. Aku sudah punya pacar β€œ sahut Chanyeol.

β€œ kau saja tidak mau, apalagi aku β€œ sahut Suho juga.

β€œ hyung, sampai kapan kau akan menyendiri ? β€œ tanya Chanyeol lagi.

β€œ sampai menemukan seseorang yang tepat β€œ jawan Suho.

β€œ aku rasa di seseorang yang tepat β€œ sahut Chanyeol.

β€œ memangnya siapa ? β€œ tanya Suho pada akhirnya.

β€œ Seung-Gi β€œ jawab Chanyeol singkat membuat Suho menginjak rem mobilnya secara mendadak dan membuat Chanyeol terhantup pintu mobil. Seketika Suho mengingat ucapan adiknya yang menyuruhnya mencari wanita secantik bunga mawar merah. Anehnya, setiap ia memikirkan ucapan adiknya, bayangan Seung-Gi yang memberinya bunga mawar merah pun selalu muncul.

β€œ hyung, ada apa? β€œ tanya Chanyeol heran.

β€œ tidak. Seung-Gi hanya terlalu kecil untukku. Aku tidak suka itu β€œ jawab Suho.

β€œ hyung jangan begitu. Bisa-bisa kau termakan ucapanmu sendiri. β€œ ujar Chanyeol sembari menyadari ada sesuatu yang aneh yang terjadi pada Suho ketika ia menyebut nama Seung-Gi tadi. Iapun semakin penasaran. Ingin sekali ia bertanya namun Suho sudah lebih dulu menjalankan kembali mobilnya.

β€œ tidak mungkin β€œ elak Suho.

β€œ suatu saat pasti terbalik hyung β€œ ujar Chanyeol.

Suhopun hanya terdiam membatin. di dalam hatinya ia berkata, β€œ kau tidak tahu apa yang sebenarnya ku rasakan Yeol. Aku hanya malu mengatakannya padamu. Kau pasti akan mengejekku β€œ ucapnya sembari memandang ke arah Chanyeol.

β€œ stop hyung. Itu dia tokonya β€œ ujar Chanyeol sembari menunjuk toko bunga yang pernah di kunjunginya secara tak sengaja itu.

β€œ oke β€œ sahut Suho.

Merekapun keluar dari mobil dan segera masuk ke dalam toko bunga Seung-Gi.

*****

Joong-Ki terlihat tengah asyik sendiri menyiram bunga-bunga di toko itu. Ia merasa sekarang ia mulai menyukai bunga, walaupun ia sadar dirinya adalah seorang pria. Mungkin karena terbiasa dan kesehariannya di temani dengan bunga, membuatnya semakin menyukai bunga-bunga itu. Ketika sedang ayik menyirami bunga, tiba-tiba saja Chanyeol mengagetkannya. Membuat Joong-Ki berbalik seketika.

β€œ ada yang bisa saya bantu ? β€œ tanya Joong-Ki.

β€œ biasa saja Joong-Ki, bicara informal saja β€œ jawab Chanyeol.

β€œ kau masih ingat aku kan? β€œ tanya Suho juga.

β€œ ah, ya β€œ ujar Joong-Ki.

β€œ bagus. Aku hanya ingin mengundangmu β€œ ujar Suho.

β€œ apa itu ? β€œ tanya Joong-Ki sembari meletakkan wadah air yang dipegangnya ke atas meja.

β€œ bisakah kau datang malam ini ke rumahku? Aku mengadakan syukuran karena kesembuhan adikku yang telah kau tolong tempo hari β€œ ujar Suho.

β€œ oh, dia sudah sembuh? β€œ tanya Joong-Ki ingin tahu.

β€œ ya. Bagaimana? Kau ada waktu ? β€œ tanya Suho kemudian.

β€œ hmm, ya. Aku usahakan β€œ sahut Joong-Ki.

β€œ baiklah. Kalau begitu. Hanya itu saja yang ingin ku katakan. Kalau begitu, aku pamit dulu β€œ pamit Suho.

β€œ ya, terimakasih undangannya β€œ ujar Joong-Ki.

β€œ jangan lupa untuk datang, adikku mengharapkan kedatanganmu β€œ ujar Suho.

β€œ ayo Yeol β€œ ajak Suho kemudian pada Chanyeol.

β€œ hyung, tidak ingin melihat bunga dulu? Bunga mawar merah ini sangat cantik dan besar. Aku jadi berpikiran ingin membelinya untuk pacarku. Joong-Ki aku beli mawar ini. hyung, kau tidak mau? Untuk Hye Rin mungkin, dia kan suka mawar merah β€œ ujar Chanyeol.

β€œ bunga mawar merah ini, tanaman yang sangat di sukai dan disayangi Seung-Gi, ketika sedih ataupun senang, ia pasti mendatangi bunga mawar ini. ia juga tidak akan rela memberikannya secara Cuma-Cuma kepada orang sembarangan. Ia hanya akan tulus ikhlas dan rela memberikan ini kepada seorang yang di cintai dan mencintainya secara tulus juga β€œ ujar Joong-Ki sembari memberikan Chanyeol satu buket bunga mawar merah segar itu.

Suho pun teringat akan satu buket bunga mawar merah yang pernah di berikan Seung-Gi secara Cuma-Cuma kepadanya ketika meraih kesuksesannya tempo hari. Ia berpikir, mungkinkah Seung-Gi benar-benar mencintainya secara tulus? Kalau begitu aku harus memikirkan bagaimana β€˜cara membalas perasaannya’ dengan tulus juga. Tapi sebelumnya, ia harus mencari tahu sendiri dulu. Batin Suho kembali memberikan pendapat.

β€œ hyung, benar tidak mau beli ? β€œ tanya Chanyeol lagi.

β€œ lain kali saja Yeol. Masih ada hal lain yang akan kulakukan β€œ jawab Suho.

β€œ ah, ya. Aku mengerti. Kalau begitu, kami pamit dulu ya Joong-Ki. Sampai ketemu nanti malam β€œ ujar Chanyeol sembari tersenyum.

Lalu merekapun beranjak keluar dari toko bunga Seung-Gi sementara Joong-Ki sibuk melanjutkan pekerjaannya. Di dalam mobil, suho banyak terdiam. Ia memikirkan matang ucapan adiknya dan juga Seung-Gi. Terkadang ia berpikir bagaimana jika ia menikah dengan Seung-Gi yang sangat mencintai bunga mawar dan adiknya juga yang sangat menyukai bunga mawar? Bisa-bisa rumahnya jadi taman bunga. Iapun tertawa kecil membayangkan itu semua. Namun, ia juga sedikit heran, mengapa akhir-akhir ini wajah Seung-Gi sering menghiasi hatinya dan sudah 2 hari ini Seung-Gi menjadi bunga tidur Suho. Apakah sekarang ia mulai tertarik pada gadis itu? Bagaimanapun juga, hadirnya bayangan Seung-Gi di dalam hati Suho membuatnya sedikit lebih mampu menghilangkan bayangan masa lalunya. Mungkinkah Seung-Gi adalah orang yang bisa mengobati luka hatinya? Dan juga menjadi β€˜bunga mawar’ dalam hatinya. You, me, and Rose, That’s Love!

*****

I Say ” I Love U ” – Chapter 4

Kris sedang berkumpul bersama teman-temannya di ruangan mereka untuk membicarakan konsep acara yang akan mereka lakukan malam nanti. Mereka terlihat serius ketika membicarakan ini.

β€œ semoga acara kita malam nanti sukses β€œ ujar Kris kepada teman-temannya.

β€œ EXO.. we are One β€œ teriak mereka serempak sembari menyatukan tangan dan tertawa bersama.

Setelah selesai, merekapun segera keluar ruangan. Mereka merasa lapar. Karena hari ini mereka diperbolehkan untuk beristirahat guna mempersiapkan mental untuk showcase malam nanti, merekapun mengambil kesempatan ini untuk makan bersama.

β€œ hyung, lapar.. β€œ ujar kai sembari menghambur manja memeluk ke arah D.O dan mengusap-isap perutnya yang bidang.

β€œ lapar? Makan sana” balas D.O sedikit cuek dan tersenyum jahil.

β€œ ahhh, tapi aku maunya di masakin sama hyung” ujar kai kepada D.O.

β€œ aku lagi males berurusan dengan makanan kai β€œ ujar D.O.

β€œ ya, hyung….. β€œ ujar kai sembari berlari menghambur kepada Luhan.

β€œ ada apa? β€œ tanya Luhan kaget.

β€œ hyung, apa kau tidak lapar? Dari tadi malam kau belum makan.. β€œ ujar kai sedikit manja pada Luhan.

β€œ kau mau menggodaku ya?? β€œ tanya Luhan setelah mulai mengerti tingkah Kai.

β€œ tidak hyung, aku hanya bertanya saja kok β€œ jawab Kai sembari tersenyum.

β€œ oh tidak, aku tidak lapar .. β€œ jawab Luhan kemudian sembari tersenyum jahil.

β€œ ya, hyung… tapi aku lapar.. β€œ ujar Kai sembari memeluk lengan luhan dan menempelkan tubuhnya di samping luhan.

β€œ kalau lapar, makan dong hyung” sahut sehun polos.

β€œ ayo hun kita makan. Sini uangnya, biar hyung yang bayarin” ujar Kai seketika berubah tersenyum cerah.

Sehun yang polos pun hampir membuka dompetnya dan ingin segera memberikan uangnya tanpa mengetahui maksud Kai yang sebenarnya. Ketika ia menyadari teman-temannya yang lain cekikikan melihat tingkahnya, sehunpun segera sadar akan maksud kai yang menyuruhnya untuk memberikan uangnya.

β€œ sebentar. Ini uang Sehun? Sehun kasih ke Kai Hyung? Nanti Kai Hyung yang bayarin makannya? Ehm.. berarti sama saja dong Sehun yang traktir Hyung makan?? β€œ tanya Sehun sembari memasukkan kembali uangnya ke dalam dompet kesayangannya.

β€œ nggak papa hun, traktir hyung-hyungmu sekali ini” ujar Kai hendak menahan Sehun untuk memasukkan uangnya.

β€œ nggak mau ah.. Sehun maunya di traktir, bukan nraktir” ujar Sehun sembari berlalu pergi.

β€œ dasar Sehun, pelit amet sih β€œ sahut Kai sewot setengah teriak.

β€œ maklumin aja Kai, kan dia maknae β€œ ujar D.O sembari tertawa diiringi tawa yang lainnya.

Melihat kejadian itu, Xiumin yang sedari tadi diam dan hanya tertawa geli pun akhirnya angkat bicara setelah menyadari suasana yang sedikit memanas. Karena, ia yakin jika Kai mengejar Sehun maka mereka pasti akan berkelahi seperti anak kecil. Ia tidak ingin melihat kejadian itu hari ini, apalagi jika dalam perkelahian mereka sampai membuat Sehun menangis, maka akan repot jadinya. Apalagi bagi Xiumin yang tertua di grubnya, β€œ ya, berhenti. Mengapa kalian seperti anak kecil? Apa kalian tidak malu dengan orang-orang yang memperhatikan kalian seperti itu? β€œ tanya Xiumin setengah berteriak ke arah Kai dan Sehun yang sedang kejar-kejaran mengelilingi mereka.

β€œ hun emang masih kecil Hyung, hun juga belum lulus sekolah” ujar Sehun berhenti sejenak ketika mendengar pernyataan Xiumin, setelah melihat Kai mendekat iapun berlari lagi.

β€œ ya, bukan itu maksudnya. Kau memang masih kecil jika dilihat dari segi umur. Tapi, kalau dari segi body kamu kalah imut sama hyung β€œ ujar Xiumin sembari tertawa.

β€œ ishh.. hyung, hun nggak mau jadi yang tertua, nanti hun di suruh traktir-traktir lagi” bantah hun sembari memonyongkan sedikit mulutnya.

β€œ dasar pelit β€œ sahut Baekhyun mengejek.

β€œ emang hyung sendiri nggak pelit? β€œ tanya Sehun kembali pada baekhyun.

β€œ nggak” sahut Baekhyun singkat sembari memainkan ipadnya.

β€œ oke.. kalau begitu, bagaimana jika hyung saja yang mentraktir kami makan? β€œ tanya sehun pada baekhyun dengan nada mengejek.

β€œ mian hun, aku lagi nggak lapar.. β€œ ujar baekhyun berusaha menghindar.

β€œ tuh kan, ketahuan juga pelitnya” ucap Chanyeol seketika sembari bersiap-siap untuk berlari karena ia tahu setelah ia mengucapkan kata-kata itu, Baekhyun pasti akan mengejarnya.

β€œ yeolllllllllllllllll β€œ teriak Baekhyun sembari mengejar Chanyeol.

β€œ awww… β€œ jerit Chanyeol setelah sebuah cubitan kecil dari Baekhyun yang berhasil mendapatkannya mendarat di perutnya.

Teman-temannya yang lainpun hanya tertawa terbahak-bahak menyaksikan ulah baekhyun dan Chanyeol yang menurut mereka tiada hari tanpa berkelahi.

β€œ stop. Stop. Sudah hentikan keributan ini, daripada meributkan sesuatu hal yang tidak jelas pokok permasalahannya apa, mending ikut hyung ke cafe coffee-nya hyung” ajak Xiumin setelah berhasil menenangkan keributan yang dibuat baekhyun dan chanyeol.

β€œ jjinjja? Kita ngapain disana hyung? β€œ tanya Chanyeol yang berbinar seketika.

β€œ kalian? Ehm.. bersih-bersih disana” ucap Xiumin bercanda sembari tertawa mengejek.

β€œ ah, hyung. Mian, Kai sibuk” ucap Kai sinis.

β€œ bener nggak ada yang mau? Ya sudah hyung ajadeh yang pergi sendiri. Padahal kan hyung ngajakin ke cafe, karena di sana banyak makanan dan kebetulan hyung juga ingin memasak sesuatu.. β€œ ujar xiumin tersenyum sembari melangkah pelan.

β€œhm.. makanan?? β€œ ujar Kai yang tiba-tiba semangat dan berlari ke arah xiumin.

β€œ hyung tunggu. Kai nggak jadi sibuk kok. Ayo kita berangkat sekarang hyung” ujar Kai menyengir manja sembari menggandeng manja lengan Xiumin.

β€œ sejak kapan sibuk bisa nggak jadi Kai?? β€œ tanya xiumin sedikit heran mendengar pernyataan Kai.

β€œ sejak… sejak Kai dengar hyung banyak makanan β€œ jawab kai sembari tertawa.

β€œ hmmm.. dasar. Ya sudah, ayo kita berangkat” ujar xiumin seketika.

β€œ yesssss β€œ ujar Kai bersorak gembira diikuti tawa oleh teman-temannya.

Merekapun keluar dari gedung SM Entertainment dan pergi ke cafe xiumin. Sebelum meluncur ke cafenya, xiumin ingin membeli beberapa ikat bunga yang akan ia gunakan untuk memperindah dan memberikan aroma segar pada cafenya agar pengunjung yang datang puas dan senang. Sembari mobil mereka berjalan, xiumin melihat-lihat kepinggiran jalan kiri dan kanan barangkali ia melihat kios yang menjual bunga.

*****

Langit sudah mulai mencerah dan mentari pun sudah menampakkan dirinya, kicauan merdu burung-burung yang sedari tadi bernyanyipun sudah tidak terdengar lagi. Menandakan bahwa hari sudah mulai siang. Ya, sebuah jam weker kecil berwarna kuning yang berbentuk rilakkuma pemberian Song Joong-Ki pun saat ini sudah menunjukkan pukul 09.25 pagi. Seung-Gi nampak baru terbangun dari tidurnya yang sangat nyenyak. Ia merasakan sedikit pusing dan kedinginan. Ia menerka bahwa dirinya sedang di terpa demam ringan, itu sebabnya ia sedikit agak malas untuk melakukan aktivitas apa saja hari ini, β€œahh, sial! Untung saja tidak ada pesanan bunga hari ini. Tapi, sedihnya aku tidak bisa pergi kegedung SM Entertainment hari ini. Sepertinya aku sedikit .. uhuk.. uhuk.. β€œ imbuh Seung-Gi kesal karena dirinya sakit hari ini sembari mencoba berdiri dari tempat ternyamannya.

β€œ Seung-Gi-ya?? Ada apa? β€œ ujar Joong-Ki khawatir menghampiri Seung-Gi dan membantunya berjalan.

β€œ tidak, aku tidak apa-apa Joong-Ki. Hanya sedikit batuk saja”. Ujar Seung-Gi tersenyum ketika melihat Seung-Gi yang mengkhawatirkannya.

β€œ tidak, kau sakit Seung-Gi” papar Joong-Ki lembut.

β€œ tidak, aku tidak sakit β€œ sahut Seung-Gi.

β€œ bodoh! Kau sakit. Badanmu demam. Ayo ku antar kau ke dokter. Kalau kau tidak mau, beristirahatlah. Tugasmu biar aku saja yang melakukannya, kalau kau bekerja bisa-bisa demammu tidak turun Seung-Gi. Beristirahatlah, aku tidak mau kau sakit” ujar Joong-Ki sedikit sewot.

β€œ tidak Joong-Ki, aku ingin di sini… β€œ ujar Seung-Gi sembari duduk di sebuah kursi diantara bunga-bunga yang mulai mekar.

β€œ Seung-Gi, aku mohon menurutlah. Aku tidak mau terjadi sesuatu padamu” ujar Joong-Ki sembari berlutut, menggenggam erat tangan Seung-Gi dan menatapnya dalam.

β€œ Joong-Ki. Maafkan aku. Jika aku tidak mendengarkan ucapanmu lagi kali ini. Tapi, aku lebih suka berada di antara bunga-bunga ini. Ketika aku merasakan sulit untuk bernapas, bunga-bunga ini memancarkan wangi yang membantuku untuk bernapas dengan baik. Melihat bunga-bunga ini pun, membuatku sangat merindukan seseorang, Joong-Ki” papar Seung-Gi sembari mencoba untuk melepaskan genggaman tangan Joong-Ki yang begitu kuat.

DEGGG!! Seseorang???? Siapa??? Bukan aku?? Pertanyaan aneh-aneh pun mulai bergentayangan di benak Joong-Ki ketika mendengar Seung-Gi menyebut seseorang. Hatinya terasa memanas dan sedikit sesak. Mungkinkah orang yang begitu dicintainya ini, sudah memiliki kekasih tanpa sepengetahuannya? Jika benar maka ia akan sangat kecewa sekali. Ia ingin menumpahkan langsung pertanyaannya kepada Seung-Gi, tapi diurungkannya melihat kondisi Seung-Gi yang sedang sakit. Ia berusaha menegarkan hatinya walau ada sedikit kecurigaan dan kecemburuan yang kini menyelimutinya, ingin sekali ia segera mencari tahu, β€œ siapa? Ibumu? β€œ ujar Joong-Ki yang memutuskan untuk melontarkan pertanyaan itu.

β€œ bukan hanya ibu, dia adalah seorang pria yang sangat istimewa akhir-akhir ini” ujar Seung-Gi mencurahkan isi hatinya sedikit kepada Joong-Ki.

Mendengar itu, Joong-Ki pun semakin cemburu. Ia sangat penasaran dengan sosok pria yang sekarang menghiasi hati Seung-Gi, β€œPria?” tanya Joong-Ki setengah kaget.

β€œ ya” jawab Seung-Gi singkat.

β€œ Seung-Gi, kau punya pacar? β€œ Tanya Joong-Ki yang mengalir begitu saja.

β€œ tidak” jawab Seung-Gi lagi.

β€œ lalu? β€œ tanya Joong-Ki sembari berdiri.

β€œ tidak ada apa-apa. Itu, ada pelanggan” ujar Seung-Gi.

β€œ aneh. Ya sudah aku ke depan dulu ya” ujar Joong-Ki sedikit heran kepada Seung-Gi dan berjalan menuju Teras.

*****

Xiumin turun tepat di depan toko bunga Seung-Gi, dari mobil putih yang sering mengantarkan mereka diikuti oleh Chanyeol, baekhyun dan Tao, sementara yang lain memilih untuk bermain-main di dalam mobil saja. Sebelum sampai di cafenya, Xiumin sengaja berhenti untuk membeli beberapa ikat bunga untuk memperindah cafenya agar terlihat lebih menarik dan nyaman untuk pengunjung. Ia berjalan santai sembari melihat-lihat dan memilih beberapa bunga yang cocok. Sementara Chanyeol, baekhyun dan Tao melihat-lihat bunga yang lain.

β€œwoah.. yeputa.. β€œ ujar Tao ketika melihat bunga mawar merah yang baru saja merekah mekar.

β€œ ya Hwang Zi Tao, kau seperti seorang gadis” ujar baekhyun asal.

β€œ kamu?? β€œ ucap Chanyeol setengah teriak kaget ketika melihat Joong-Ki yang sudah berada di sampingnya.

β€œ ya? β€œ tanya Joong-Ki yang juga heran.

β€œ kau bekerja di sini? β€œ tanya Chanyeol pada Joong-Ki yang sudah tidak asing lagi baginya, meskipun ia tidak mengetahui nama Joong-Ki.

β€œ iya β€œ jawab Joong-Ki tersenyum.

Chanyeol yang sedang diliputi keheranan dan rasa kaget karena melihat Joong-Ki yang bekerja di kios bunga pun segera berlari menuju teras dan menengadahkan wajahnya ke atas untuk melihat papan nama toko yang terletak di puncak kios itu, β€œ Toko bunga Shin?? Berarti?? β€œ ujar Chanyeol sedikit teriak dan penuh kaget seraya berlari masuk ke dalam menuju halaman belakang. Mereka yang melihat Chanyeol berlari pun saling bertanya-tanya.

Sementara Chanyeol sudah berada di halaman belakang yang dipenuhi dengan tanaman bunga-bunga yang begitu indah. Ketika ia menyusuri kebun bunga tersebut, ia tampak begitu kaget ketika mendapati Seung-Gi yang tengah duduk sambil tersenyum memandang sebuah bunga yang pernah di gunakan Suho dalam pemotretan.

β€œ Seung-Gi!!! β€œ teriak Chanyeol sembari meletakkan kedua tangannya di samping mulutnya.

β€œ Yeol-ssi??? β€œ jawab Seung-Gi sembari berlari ketika melihat Chanyeol.

β€œ bagaimana kau bisa tahu aku di sini? β€œ tanya Seung-Gi kepada Chanyeol.

β€œ tadi Xiumin hyung ingin membeli bunga untuk cafenya, ya daripada bosan di dalam mobil, aku ikuti saja. Ketika aku melihat sahabatmu itu, langsung saja aku berlari keteras dan membaca papan nama toko ini. Dan ketika aku yakin kalau itu nama toko bunga yang pernah kau sebutkan, langsung saja aku berlari ke sini dan ternyata benar kau ada di sini” cerita Chanyeol sembari tersenyum kecil.

β€œ ya, inilah toko appaku yang juga rumah kami” ujar Seung-Gi tersenyum halus.

β€œ aku suka rumahmu Seung-Gi, indah. Seindah senyum pemiliknya” sahut Chanyeol sembari tersenyum hangat ke arah Seung-Gi.

β€œ ah, kau bisa saja Yeol” ujar Seung-Gi dengan wajah sedikit memerah.

β€œ benar kok. Tapi Seung-Gi, apa yang terjadi padamu? Kau terlihat pucat? Kau sakit? β€œ tanya Chanyeol bertubi-tubi setelah menyadari wajah Seung-Gi yang sedikit pucat.

β€œ tidak. Aku tidak apa-apa hanya sedikit pusing saja” jawab Seung-Gi.

β€œ seharusnya kau istirahat Seung-Gi, bukan jalan-jalan seperti ini” nasihat Chanyeol pada Seung-Gi.

β€œ tiduran hanya akan membuatku bertambah sakit Yeol” sahut Seung-Gi.

β€œ Seung-Gi-ya, mana kopi appa..” panggil ayah Seung-Gi.

β€œ ah ya, aku lupa. Mian yeol, aku buatkan appaku kopi dulu ya” pamit Seung-Gi seraya berlalu ke arah dapur.

β€œ ya, kutunggu di sini” jawab Chanyeol.

Tidak lama kemudian, Seung-Gi pun datang kembali setelah menyerahkan kopi untuk ayahnya sembari membawa segelas kopi untuk Chanyeol, β€œ Yeol-ssi” panggil Seung-Gi.

β€œ sudah selesai? β€œ tanya Chanyeol.

β€œ ya, kau mau mencoba kopi buatanku? β€œ tanya Seung-Gi sembari menyodorkan segelas kopi di tangannya yang telah memancarkan wangi yang menggoda.

β€œ karena kau yang buat, aku coba deh β€œ ujar Chanyeol sembari meminum kopi yang diberikan Seung-Gi.

β€œhmm.. enak sekali Seung-Gi. Boleh aku bawa ini pada Xiumin hyung? Aku ingin dia mencicipinya juga” tanya Chanyeol pada Seung-Gi.

β€œ silahkan” sahut Seung-Gi sembari tersenyum.

Chanyeol pun berjalan ke arah depan dan memberikan kopi yang dipegangnya kepada xiumin, β€œ hyung, coba deh.. ini enak sekali” ujar Chanyeol sembari memberikan gelas yang berisi kopi kepada xiumin.

β€œ apa ini? Kopi? β€œ tanya xiumin sembari mengambil gelas yang diberikan Chanyeol dan meminumnya, β€œ ya, buatan pemilik toko ini” jawab Chanyeol sembari tersenyum.

β€œ hmm.. enak sekali. Bahkan jauh lebih enak daripada kopi yang ada di cafeku. Memang siapa pemilik toko ini? β€œ tanya xiumin kemudian.

β€œ yang biasa bertemu dan mengobrol denganku ketika mengantarkan pesanan bunga ke SME hyung” jawab Chanyeol.

β€œ benarkah? Hmm.. β€œ sahut xiumin sembari mengangguk-anggukkan kepalanya.

β€œ Seung-Gi pandai sekali membuat kopi” imbuh chanyeol seketika.

β€œ ya, ayolah. Hyung sudah selesai, ayo kita segera ke cafe” ujar xiumin kemudian.

β€œbaik hyung. Aku kebelakang dulu ya, aku harus mengembalikan gelas ini sekalian pamit” izin Chanyeol pada xiumin.

β€œ ya, cepatlah. Hyung tunggu di mobil” ujar xiumin sembari berlalu membawa beberapa ikat bunga yang sesuai dengan nuansa cafenya.

β€œ oke” jawab Chanyeol singkat dan berlalu ke arah belakang.

Chanyeol pun segera pergi ke teras belakang untuk menemui Seung-Gi dan berpamitan, β€œ Seung-Gi. Enak sekali kopi buatanmu. Gamsahamnida aku pergi dulu ya bersama yang lainnya” pamit Chanyeol pada Seung-Gi sembari menyerahkan gelas kopi tadi.

β€œ buru-buru sekali.. β€œ ucap Seung-Gi pelan.

β€œ hehehe β€œ Chanyeol hanya tertawa terkekeh.

β€œ oya, apa kau sibuk malam ini Seung-Gi? β€œ tanya Chanyeol pada Seung-gi.

β€œ hmm… sebenarnya tidak, mungkin aku akan istirahat sedikit. Memangnya ada apa? β€œ tanya Seung-Gi.

β€œ jika kau ingin melihat Showcase kami, datang saja nanti malam ke kompleks myeongdong jam 7 malam” ujar Chanyeol.

β€œ aku usahakan Yeol” ujar Seung-Gi.

β€œ aku tidak memaksa, jika kau tidak enak badan, tidak datang juga tidak apa-apa. Beristirahat saja, kesehatanmu lebih penting” nasihat Chanyeol.

β€œ ya Yeol, gamsahamnida kau karena kau bisa mengerti” sahut Seung-Gi seraya menundukkan sedikit kepalanya.

β€œya, kalau begitu aku pergi dulu” ujar Chanyeol.

β€œ ya hati-hati, salam untuk yang lainnya ya β€œ jawab Seung-Gi sembari tersenyum.

β€œ oke” sahut Chanyeol singkat sembari berlalu pergi.

Seung-Gi ingin sekali pergi menyaksikan Showcase EXO. Apalagi di situ ada pujaannya akhir-akhir ini. Tapi, mengapa ia sakit di saat seperti ini. Seung-Gi merasa tidak ada kesempatan untuknya agar bisa bertemu Suho kali ini. Ia terlihat kesal sekali dan duduk berjongkok menyembunyikan wajahnya yang sudah dialiri airmata dengan kedua tangannya. Ia hanya bisa menangis memikirkan takdir yang menurutnya kejam kali ini.

*****

Jam sudah menunjukkan pukul 5 sore. Namun kedua orang yang di tunggu-tunggu Suho tak kunjung datang. Sementara adiknya sedang tertidur lelap sembari memeluk boneka mickey mouse kesayangannya. Suho pun mondar-mandir tidak karuan sesekali ia melihat-lihat ke arah pintu kamar lalu kemudian menelpon seseorang.

β€œ yeoboseyo? Eomma kau di mana? β€œ tanya suho seketika setelah telponnya di jawab.

β€œapa? Kalian tidak jadi pergi hari ini? β€œ tanyanya setengah teriak.

β€œ eomma… β€œ panggil Suho lemah setelah mendengar alasan ibunya dari telpon.

β€œ joon ada Showcase malam ini, jika joon pergi meninggalkan Hye Rin, maka dia akan sendirian… β€œ ungkap Suho pada ibunya.

β€œ eomma, appa, joon mohon.. joon ingin mimpi joon selama ini menjadi kenyataan” ungkap suho lagi.

β€œ eomma, appa mengapa kalian selalu sibuk?! Yeoboseyo? Yeoboseyo? Eomma??!” teriak Suho setelah menyadari telponnya di matikan.

Suho pun membanting ponselnya ke lantai. Ia terlihat kesal sekali. Saking kesalnya, ia hampir meneteskan airmata. Ia tak habis fikir, jika ayah dan ibunya tidak pernah menginginkan anaknya berkarier. Mereka hanya memikirkan kehidupan mereka saja. Tidak pernah mengerti keinginan dan cita-cita anaknya. Ughh.. benar-benar orangtua yang kejam… batinnya mulai beradu. Didalam kekesalannya, ia bahkan tidak menyadari jika adiknya telah terbangun dari tidurnya. Adiknya pun memanggilnya bahkan tidak di dengar oleh Suho. Akhirnya adiknya pun memutuskan untuk menarik-narik lengan Suho, β€œop..pa?? β€œ ucap Hyerin terbata-bata.

β€œ Hyerin??? β€œ jawab Suho setengah kaget seketika melihat adiknya telah terbangun.

β€œ oppa? Ada apa? β€œ tanya Hyerin pada kakaknya.

β€œ ti.. tidak ada apa-apa, kau sudah bangun ya? Ada yang sakit? Oppa panggilkan dokter dulu ya, untuk memeriksa keadaanmu.. β€œ ujar Suho sembari membelai kepala adiknya dengan lembut.

β€œ oppa.. apa eomma dan appa tidak kesini? β€œ tanya Hyerin seketika.

DEGG…

β€œ mereka kesini Hyerin, tenang saja β€œ Jawab Suho berbohong pada adiknya sembari tersenyum pahit.

β€œ kalau begitu, aku akan menunggu” sahut Hyerin.

β€œ ya, kau istirahat saja. Jangan banyak bergerak. Kau harus cepat sembuh. Banyak orang-orang yang merindukanmu di luar sana. Oppa tidak ingin kau sakit. Oppa tidak kuat melihat kau menderita. Kau harus berjanji pada oppa” ujar Suho serius sembari menggenggam erat kedua tangan adiknya.

β€œ ya oppa β€œ jawab Hyerin tersenyum lembut.

Tanpa di sadari oleh Suho, ternyata ayah dan ibunya telah datang diam-diam. Hyerin yang melihat kedua orangtunya datang pun hampir saja berteriak histeris. Tetapi, ibunya segera mengacungkan telunjuknya ke arah bibir mengisyaratkan bahwa Hyerin harus diam sembari melirik Suho. Hyerin pun mengerti dan tersenyum. Ia tahu, bahwa ibunya sedang memberi kakaknya sebuah kejutan karena kakaknya terlihat sedih sekali. Suho merasa sedih yang luar biasa, karena malam ini adalah malam kesuksesan EXO. Tetapi, ia sendiri malah tidak bisa hadir di acara perayaan kesuksesannya itu. Ia merasa tidak pantas menjadi seorang pemimpin untuk teman-temannya. Perlahan airmata kekesalan pun mengalir tumpah di pipinya. Hyerin pun hanya memandang kakaknya dengan penuh kasihan. Suho memikirkan macam-macam tentang orangtuanya. Seakan mengerti dengan situasi Suho, ibunya pun mendekati Suho perlahan dan mengusap lembut punggung anak tercintanya itu.

β€œ jika kau punya suatu mimpi, ikutilah. Maka suatu saat mimpi itu akan menjadi kenyataan jika kau mencapainya dengan ketekunan nak β€œ ujar ibu Suho lembut sembari mengusap punggung Suho membuat Suho kaget bukan kepalang.

Suho merasa ia tidak bisa berkata apa-apa ketika melihat ibu dan ayahnya yang sudah berada di hadapannya, padahal setengah jam yang lalu ibunya berkata bahwa mereka tidak bisa pergi, namun ternyata semuanya adalah sebuah kejutan. Ia tidak tahu, harus seperti apa sekarang. Ia ingin sekali marah pada ayah dan ibunya, namun disisi lain ia sangat kegirangan karena orangtuanya telah datang. Ia bingung sendiri.

β€œ eomma?? β€œ teriak Suho seraya menghambur memeluk ibu dan ayahnya, sementara Hyerin hanya terkekeh kecil melihat reaksi lucu kakaknya.

β€œ Joon kira kalian tidak datang β€œ ucap Suho manja di dalam pelukan ibunya.

β€œ kami sengaja memberimu kejutan Joon. Kami tahu hal yang paling membuatmu bahagia itu adalah kesuksesanmu. Kami mengerti impianmu. Meski awalnya kami tidak setuju. Setelah kau nekat memperjuangkan mimpimu hingga sukses seperti sekarang ini. Kami tidak bisa berkata apa-apa lagi selain tersenyum bangga padamu, Joon β€œ ucap ibunya sembari tersenyum hangat.

β€œ terimakasih eomma, appa β€œ ucap Suho lirih.

Didalam pelukan ibunya, Suho memejamkan matanya. Menikmati dekapan hangat dari sang Ibu yang telah lama ia rindukan. Ibunya memanglah seorang wanita karier. Dan ayahnya adalah seorang pekerja keras. Mereka memang tidak terlalu memperhatikan Suho dan Hyerin. Sehingga terkadang pikiran buruk tentang orangtuanya pun menghiasi benaknya. Meskipun begitu, Suho yakin orangtuanya pasti memiliki rasa Sayang dan Cinta yang luar biasa untuknya dan Hyerin. Seperti yang sedang ia rasakan saat ini. Perlahan senyuman kecil membentuk bulan sabit pun menghias di wajah Suho sembari masih memejamkan matanya.

β€œ joon. Sudah saatnya kan? Sekarang pergilah. Jangan pernah kecewakan penggemarmu. Orang-orang yang telah mendukungmu sejauh ini. Sampai kau bisa seperti ini. β€œ ucap ayahnya sembari menepuk halus pundak Suho.

β€œ eomma dan appa bagaimana? β€œ tanya Suho.

β€œ kami akan menyaksikanmu di TV. Kasihan adikmu sendirian β€œ jawab ibunya.

β€œ tidak apa-apa. Hyerin tahu eomma pasti sangat ingin menyaksikan langsung kesuksesan Joon Oppa. Eomma pergilah. Hyerin biar ditemenin sama appa saja” sahut Hyerin sembari tersenyum menatap kakak laki-laki yang sangat disayanginya itu.

β€œ sungguh tidak apa-apa? β€œ tanya ibunya seketika mendengar pernyataan Hyerin.

β€œ ya. Pergilah sayang. Kau harus menyaksikan secara langsung kesuksesan anakmu. Appa dan Hyerin akan mendoakan kelancaran acaranya dari sini” sahut ayah Suho sembari tersenyum menatap Hyerin yang juga sedang tersenyum.

β€œ baiklah. Kalau begitu kami pergi dulu, appa, Hyerin” ujar ibu Suho sembari mencium kening Hyerin di iringi senyum hangat ayah Suho.

Setelah selesai berpamitan, suhopun bergegas pergi menuju komplex myeongdong bersama ibunya untuk menghadiri showcasenya yang sudah berjalan saat ini. Sepanjang perjalanan, suho nampak begitu gelisah. Ia takut jika para penonton yang telah melihatnya tidak hadir malam ini, lalu tiba-tiba ia muncul di tengah-tengah konser, ia takut penonton akan melemparinya dengan sesuatu. Sejenak ia merenung lalu menggeleng pelan menepis bayangannya yang buruk itu. Ia pun berusaha untuk tenang sembari menikmati perjalanannya.

*****

Seung-Gi nampak bersandar pada ranjang kesayangannya. Ia menatap jam weker kecil berbentuk Rilakkuma berwarna kuning yang terletak di meja sisi tempat tidurnya. Ia terlihat begitu sedih, karena ia tidak bisa menyaksikan Showcase EXO. Ayah Seung-Gi yang melihat anaknya begitu sedih pun merasa iba dan mencoba untuk menghiburnya.

β€œ Seung-Gi-ya” ujar ayah Seung-Gi sembari menghampiri Seung-Gi dan duduk di atas tempat tidur Seung-Gi.

β€œ appa.. β€œ ucap seung-Gi seketika memeluk ayahnya dan mulai meneteskan airmata.

β€œ mengapa Seung-gi harus sakit di saat seperti ini appa? β€œ tanya Seung-Gi dalam pelukan ayahnya.

β€œ Seung-Gi, Tuhan memberimu sakit itu tandanya Tuhan sayang padamu” ucap ayahnya tersenyum menenangkan Seung-Gi di dalam pelukannya.

β€œ tapi mengapa harus disaat seperti ini… β€œ tangis Seung-Gi dalam pelukan ayahnya.

β€œ mungkin Tuhan hanya tidak ingin kau menyaksikan sesuatu yang tidak pantas untuk kau lihat Seung-Gi” ujar ayahnya.

β€œ tapi Seung-Gi ingin melihatnya appa… β€œ sahut Seung-Gi pelan.

β€œ tapi, kau sakit Seung-Gi.. β€œ balas ayahnya.

β€œ appa, Seung-Gi mohon antarkan.. β€œ mohon Seung-Gi kepada ayahnya.

β€œ tapi… β€œ ucap ayahnya terputus.

β€œ appa.. jebal.. β€œ ujar Seung-Gi terus memohon.

β€œ ya sudah β€œ ucap ayahnya memenuhi keinginan Seung-Gi.

Akhirnya ayah Seung-Gi memutuskan untuk mengantar dan menemani Seung-Gi untuk menyaksikan showcase idolanya itu walaupun ia sedikit diliputi rasa khawatir akan kondisi kesehatan Seung-Gi. Setelah seung-Gi siap, ayahnya pun menggandeng tangan Seung-Gi menuju mobil yang biasa dipakainya untuk mengantar pesanan bunga. Malam ini, Seung-Gi mengenakan dress hitam dengan Rompi berwarna pink Fanta di tambah syal pink kesayangannya yang terbalut di lehernya. Tidak lupa ia mengambil satu buket bunga mawar merah yang telah ia siapkan bersama selembar kertas kecil yang telah diselipkannya disana. Buket bunga itu rencana hendak ia berikan kepada Suho nanti. Ia berusaha untuk menyembunyikan rasa sakitnya dengan mecoba tersenyum, ia berharap Tuhan memberinya kekuatan sampai akhir pertunjukkan Showcase.

Merekapun berangkat dengan perlahan ke komplek Myeongdong untuk menyaksikan menyaksikan kesuksesan Suho dan teman-temannya. Sesampainya ditempat acara, ternyata Showcase sudah hampir dimulai. Dengan perlahan ia melangkah maju. Berusaha untuk mendekati panggung yang saat itu penuh sesak dengan penonton. Setelah hampir setengah jam, akhornya iapun sampai kesisi panggung ditemani sang ayah. Ia senang sekali.

*****

Di Backstage, kris dan teman-temannya berkumpul membentuk sebuah lingkaran kecil. Mereka tampak sedikit gelisah. Ada yang selalu menengok ke arah pintu masuk, kalau-kalau Suho Sang Leader datang.

β€œ aigo, Suho Hyung belum datang. Lalu bagaimana? Showcase sudah akan dimulai dalam 5 menit ”. keluh Baekhyun yang sedari tadi sedikit gelisah.

β€œ apa kita duluan saja? Coba hubungi dulu Suho-ssi β€œ ucap Luhan kepada Baekhyun.

β€œ Sudah, tapi Handphone-nya tidak aktif β€œ. Jawab Baekhyun sembari memandangi Handphone-nya kalau-kalau ada telpon maupun pesan dari Suho.

β€œ aigo.. bagaimana ini ? β€œ. Tanya Chanyeol kepada teman-temannya.

Setelah merundingkan masalah ini cukup lama, akhirnya mereka memutuskan untuk tetap menampilkan diri tanpa Suho, Sang Leader. Merekapun memasuki panggung satu-persatu dan memulai pertunjukkan dengan dance pembuka mereka yaitu Dubsteb Intro lalu dilanjutkan dengan menyanyikan lagu History. Setelah selesai menyanyikan lagu tersebut, merekapun diwawancarai dan meminta maaf karena mereka terpaksa harus tampil dengan 11 anggota saja. Setelah segmen kedua dalam proses wawancara berlalu, merekapun kembali bersiap-siap untuk menyanyikan lagu mereka yang berjudul Angel. Tanpa mereka duga, ketika Luhan hendak mengambil part bagian Suho, ternyata Suho datang dari arah belakang dan menyanyikan sendiri partnya sembari membawa beberapa ikat bunga. Semua penonton yang tadi sempat sedikit kecewapun akhirnya berteriak histeris, senang dan bahagia.

Semua teman-teman Suhopun memeluknya dan mengucapkan terimakasih di tengah-tengah lagu yang sedang mereka nyanyikan. Sebagai permintaan maafnya, Suhopun melemparkan beberapa ikat bunga yang dibawanya ke arah penonton yang sedang berteriak-teriak histeris. Sementara Seung-Gi, dengan kondisi kesehatan yang kurang fit, berusaha menerobos para penonton yang begitu padat dan sesak. Setelah berjuang cukup lama, akhirnya ia berhasil maju ke depan panggung. Ketika ia berada tepat di depan panggung, saat itulah Suho menyanyikan partnya sembari berjongkok tepat di depan Seung-Gi. Merekapun saling bertemu pandang. Suho sempat sedikit terdiam ketika memandang Seung-Gi yang terlihat sangat manis. Iapun mengeluarkan Handphone dari sakunya dan berfoto mengajak beberapa penonton termasuk Seung-Gi.

Setelah selesai berfoto, Suhopun tersenyum sembari menunduk berterimakasih kepada para penonton. Ketika hendak berdiri, ia menyempatkan diri melirik Seung-Gi lagi. Ia sedikit aneh saat menatap Seung-Gi saat itu. Ia merasa sedikit gemetar pada hatinya. Iapun memegangi dadanya dan mencoba berdiri, namun mike yang dipegangnya terjatuh. Ketika mengambil mikenya yang terjatuh, Suho kembali melirik Seung-Gi yang pada saat itu sedang meneteskan airmata bahagia dan memberikannya satu buket bunga mawar berwarna merah yang didalamnya terselip sebuah kertas kecil berwarna pink. Suho mulai sedikit berpikir aneh, iapun menerima bunga yang diberikan Seung-Gi lalu perlahan berlalu menghampiri teman-temannya. Ia memandangi bunga itu. Ia heran mengapa ia menerima bunga itu. Suhopun mulai berpikir yang macam-macam. Mungkinkah ia mulai tertarik pada Seung-Gi?. Namun ia tak ingin teman-temannya mengetahui hal ini. Ia sedikit gengsi apabila ketahuan mulai tertarik pada Seung-Gi karena ia pantang termakan ucapannya sendiri.

Untuk menghindari kesalahpahaman teman-temannya, Suhopun memberikan bunga dari Seung-Gi kepada Chanyeol sembari berbisik pelan.

β€œ untukmu β€œ bisik Suho pada Chanyeol.

β€œ aku? β€œ tanya Chanyeol PD. Ia sedikit tersenyum heran dan menerima bunga dari Suho.

Seung-Gi sedikit kecewa ketika melihat bunga yang telah susah payah dilindunginya untuk Suho ternyata malah diberikan begitu saja kepada Chanyeol. Ia sedikit sedih, karena Suho tidak mengerti perjuangannya. Ingin rasanya ia berteriak kepada Suho saat itu juga, jika bunga yang diberikannya itu yang telah dilindunginya dengan susah payah adalah untuk Suho sendiri bukan Chanyeol. Namun, percuma saja. Ia tak dapat berteriak kerena tidak memiliki kekuatan untuk berteriak. Berteriakpun juga percuma. Pasti suaranya kalah dengan teriakan histeris para penonton. Akhirnya Seung-Gi pun memutuskan untuk tetap menyaksikan Showcase hingga selesai. Ingin keluarpun ia tak kuat karena tubuhnya terasa lelah sekali setelah berusaha menerobos padatnya penonton.

Dengan pandangan sayu sembari bahunya digandeng oleh ayahnya, Seung-Gi tampak memperhatikan seseorang selain Suho dan Chanyeol. Seorang pria tampan berkulit putih yang begitu energik saat menari dan selau tersenyum hangat dan hormat kepada penonton. Begitu ramah dan lembut. Dengan rambut sedikit ikal dan berwarna kecoklatan, serta wajah yang penuh senyum dan dihiasi pula dengan sebuah lesung pipi yang terletak di pipi kanannya. Seketika Seung-Gi pun tersontak kaget ketika orang itu mulai mendekat. Ia mencoba memastikan bahwa yang sedang dilihatnya itu adalah Zhang Yixing, kakak yang selama ini sangat ia rindukan.

β€œ appa, itu kan??? β€œ tunjuk Seung-Gi ke arah Zhang Yixing dengan setengah berteriak.

β€œ ada apa Seung-Gi? β€œ tabya ayahnya sedikit heran melihat sikap anaknya yang nampak kegirangan.

β€œ itu.. bukannya dia Yixing oppa, appa.. β€œ tanyanya memastikan.

β€œ aih.. yang mana Seung-Gi? Kau mengigau. Ayo kita pulang saja”. Ajak ayahnya sedikit khawatir.

β€œ benar appa, itu yang memakai jas abu-abu appa, itu Yixing oppa… β€œ jawab Seung-Gi.

Ayahnya pun segera melihat ke arah yang ditunjuk Seung-Gi. Iapun sedikit kaget karena merasa kagum dan senang melihat anak tirinya yang sedang menunjukkan kesuksesannya itu, β€œ kau benar Seung-Gi, dia kakakmu.. β€œ ujar ayah Seung-Gi pada akhirnya.

β€œ oppa… β€œ teriak Seung-Gi seketika.

Ketika Seung-Gi berteriak-teriak memanggil Lay, kakaknya. Konserpun berakhir. Lay tidak mendengar panggilan Seung-Gi karena ributnya suara penonton. Lalu sebagai penutup, ia berkeliling panggung sembari membawa beberapa bunga untuk dilemparkan ke arah penonton dan memberikan hormat. Ketika tiba dihadapan ayah Seung-Gi, Lay pun berhenti. Berhenti tersenyum. Berhenti berjalan. Lalu seketika berjongkok memastikan dan berteriak juga.

β€œ appa! Seung-Gi…! β€œ teriak Lay.

Semua penonton dan teman-temannya pun terdiam mendengar teriakan Lay. Seung-Gi senang sekali. Ia smpai meneteskan airmata karena bahagia dan tak percaya bisa bertemu kakaknya. Saking bahagianya, ia tidak merasakan jika kondisi kesehatannya semakin melemah. Tubuhnya mulai dingin dan kepalanya pusing lalu akhirnya terjatuh pingsan bersandar pada ayahnya. Melihat itu, Lay pun segera terjun meloncati panggung untuk menggendong adiknya.

β€œ Seung-Gi-ya!!!! β€œ teriak Lay dan ayah Seung-Gi bersamaan.

β€œ Seung-Gi-ya! Seung-Gi-ya! Ada apa denganmu?? β€œ ucap lay setengah berteriak sembari menepuk-nepuk pipi Seung-Gi dan menyibakkan rambut seung-Gi yang panjang yangmenutupi wajah pucatnya.

β€œ appa, ada apa? Apa yang terjadi? β€œ tanya Lay bertubi-tubi pada ayah Seung-Gi.

β€œ hmm, adikmu sakit, Yixing”. Jawab ayah Seung-Gi singkat.

β€œ apa????? β€œ ujar Lay kaget lalu segera membawa Seung-Gi menerobos kerumunan penonton menuju mobi diiringi oleh ayah seung-Gi.

Teman-temannya yangmenyaksikan pun terbengong sejenak di atas panggung melihat sikap Lay. Ketika sedang membawa Seung-Gi berlari, Lay sempat terjatuh sedikit karena panik lalu kembali berlari menuju mobil ayah Seung-Gi. Ia memutuskan untuk membawa Seung-Gi kerumah sakit, karena ia khawatir akan kondisi kesehatan adiknya.

*****

Suho dan kawan-kawannya pun memutuskan untuk meninggalkan panggung dan kembali ke backstage mereka. Semua member nampak mulai berganti pakaian terkecuali Chanyeol. Ia masih berdiri didepan pintu sembari memegang sebotol air, sesekali ia meminumnya. Melihat Chanyeol yang sedikit melamun di depan pintu, membuat Suho sedikit heran dan akhirnya memutuskan untuk menghampiri Chanyeol.

β€œ ada apa Yeol, mengapa kau tak berganti pakaian? β€œ tanya Suho sedikit mengagetkan Chanyeol karena menepuk bahu Chanyeol.

β€œ emhh, hyung. aku bingung.. β€œ jawab Chanyeol.

β€œ bingung kenapa? β€œ tanya Suho sedikit penasaran.

β€œ Lay Hyung. Sepertinya ia sangat mengenal Seung-Gi. Apa mereka sepasang kekasih? β€œ tanya Chanyeol.

β€œ memangnya kenapa? Kau cemburu ya… β€œ goda Suho sembari tersenyum jahil.

β€œ bukan begitu Hyung. Aku hanya heran. Sepertinya mereka begitu akrab” ujar Chanyeol.

β€œ hmmm, ya… tadi malam Lay sempat cerita kepadaku. Kalau ia punya seorang adik perempuan yang tinggal di Seoul sini dan sangat ia rindukan sekali. Mereka sudah setahun tidak pernah bertemu. Hmm, apa mungkin ya Seung-Gi-mu itu adalah adiknya Lay?? β€œ cerita Suho pada Chanyeol sembari menebak jika Seung-Gi adalah adik Lay.

β€œ apa Hyung? Adik? β€œ tanya Chanyeol mengulang pernyataan Suho.

β€œ mungkin saja sih, tapi tidak tahu sih. Itukan baru tebakanku saja.. β€œ ujar Suho merasa tidak yakin dengan tebakannya.

β€œ sebentar. Seung-Gi juga pernah cerita. Kalau dia punya seorang kakak laki-laki keturunan China. Iya, waktu itu dia juga bilang sudah setahun tidak bertemu dengan kakaknya itu. Mungkin saja benar mereka adalah kakak adik” ucap Chanyeol mengingat cerita Seung-Gi tempo hari.

β€œ seung-Gi memang adiknya Lay. Adik seibu saja” sambung Luhan menghampiri Chanyeol dan Suho yang berdiri tepat di depan pintu masuk.

β€œ Hyung? Serius? β€œ tanya Chanyeol seketika mendengar pernyataan Luhan.

β€œ ya, aku sangat tahu semua cerita tentang keluarga mereka. Aku inikan teman dekat sekaligus sahabat Lay sejak kecil β€œ ungkap Luhan.

β€œ oh begitu. Jika seung-Gi adalah adiknya Lay Hyung, mengapa tidak kita jenguk saja mereka ke rumah sakit. Sekaligus kita menjenguk melihat keadaan adiknya Suho Hyung β€œ ajak Chanyeol kepada teman-temannya.

β€œ boleh, kalau begitu kita berangkat sekarang saja. Sebelum malam semakin larut” jawab Suho sembari mengambil tasnya dan berlalu diiringi teman-teman dan Ibunya.

β€œ iya Hyung β€œ sahut Chanyeol sembari bergegas berganti pakaian dan menyusuk mereka.

Merekapun pergi ke rumah sakit tempat adik Suho di rawat. Mereka ingin menjenguk Seung-Gi sekaligus melihat kondisi Hyerin. Di sepanjang perjalanan, mereka bercanda ria, terkecuali Suho yang nampak sedikit melamun mengingat kejadian tentang bertemu pandang dengan Seung-Gi. Mengingat itu, jantungnya sedikit berdetak lebih kencang. Membuatnya sedikit tidak tenang dan hanya menghirup dan menghembuskan nafasnya beberapa kali. Setelah ia merasa lebih tenang, iapun bersandar pada kursinya dan mengarahkan pandangan ke luar jendela menyaksikan kerlipan bintang-bintang dilangit dan sinar rembulan yang seakan tersenyum kepadanya. Lalu Suho sedikit tersenyum melihat bulan yang berbentuk seperti sebuah senyuman itu dan memejamkan perlahan matanya.

Di dalam pikirannya, ia seperti melihat Seung-Gi berjalan menerobos para penonton dan memberikannya satu buket bunga mawar merah. Ia sedikit penasaran dengan sosok Seung-Gi yang nampak begitu hebat dan gigih dalam menerobos kerumunan penonton yang begitu padat. Kemudian iapun membuka matanya perlahan dan kembali menatap bulan yang masih seperti senyum itu. Iapun teringat akan buket bunga yang diberikan Seung-Gi dan sempat ia berikan kepada Chanyeol lalu ia ambil kembali. Suhopun mengambil dan memandangi bunga yang cantik itu lalu mengambil sebuah kertas note berwarna pink Fanta yang terselip di antara bunga-bunga itu. Diam-diam ia membuka dan membacanya.

β€œ Chukkae Suho-ssi, atas kesuksesanmu. Aku harap kedepannya kau bisa menjadi Leader yang lebih baik untuk EXO. Oppa, satuhal yang selama ini selalu terpendam dalam hatiku sejak pertama aku melihatmu. Aku hanya ingin kau tahu. Aku mencintaimu”. Baca Suho dalam hati.

Ia tersontak kaget saat membaca kalimat yang terakhir. Ia benar-benar tak menyangka. Bahkan iapun tak pernah berpikir bila akhirnya Seung-Gi menyukainya. Karena setahunya, Seung-Gi sangat dekat dan begitu akrab dengan Chanyeol. Sehingga, Suhopun menjadi salah paham. Ia berpikir jika Seung-Gi menyukai Chanyeol. Namun, ternyata ia salah, dan benar kata Chanyeol tempo hari. Seung-Gi menyukainya. Ia tidak tahu harus bagaimana. Antara senang dan tidak ketika mengetahui Seung-Gi menyukainya. Iapun sejenak melirik ke arah Chanyeol lalu kembali berbalik ke luar jendela mengarah pinggiran jalan taman Sungai Han yang begitu dipenuhi dengan lampu-lampu yang menghias indah. Sembari menyaksikan air terjun berwarna warni, iapun berharap agar kelak ia bisa mengajak kekasihnya untuk menyaksikan keindahan Sungai Han berdua.

*****

I Say ” I Love U ” – Chapter 3

( Chapter 3 )

Langit tampak begitu menghitam, gemuruh petir pun mulai terdengar, seperti para prajurit yang tengah berlarian di atas awan. anginpun berhembus dengan kencangnya menerbangkan dedaunan yang berada di pinggiran jalan. Kencangnya hembusan angin di pagi ini membuat siapa saja merasa kedinginan, sehingga banyak orang yang mengurungkan niatnya untuk pergi keluar. Rintik hujanpun mulai turun satu persatu membasahi jalan-jalan kota, semakin lama semakin deras. Seung-Gi yang belum sampai ke gedung SM Entertainment pun terpaksa harus berhenti sejenak mencari sebuah bangunan yang masih bisa di gunakannya untuk berteduh. Ia amat kesal dan sesekali mengumpat dalam hati. Sepertinya cuaca hari ini tidak mendukungnya untuk pergi mengantar bunga dan bertemu dengan suho, β€œahhhh… sial.. kenapa pagi-pagi sekali hujan sudah turun? Belum juga aku sampai ke gedung SM Entertainment, aishhhh… β€œ umpatnya sembari memanyunkan sedikit bibirnya dan menengadahkan telapak tangannya ke arah langit.

Ia bisa merasakan nikmatnya butiran air hujan yang turun mengenai tangannya. Begitu tenang dan damai. Mengalir tanpa beban. Seung-Gi sangat menyukai hujan. Saat rintikan hujan mulai turun, ia selalu keluar rumah untuk menengadahkan tangannya ke arah langit seperti saat ini. Ia sangat menyukai suasana ini. Seung-Gi sangat suka dengan sesuatu yang bernuansa air. Entah itu hujan ataupun sungai dan laut. Tapi di antara itu semua yang paling ia sukai adalah hujan. Karena menurutnya hujan mampu memberinya kesegaran untuk menikmati rahmat yang di turunkan oleh Tuhan.

Setelah satu jam berteduh, akhirnya hujan pun mulai berhenti. Perlahan langitpun mulai cerah dan mentari mulai menampakkan sinarnya yang sudah mulai meninggi. Seung-Gi pun melihat ke arah jam tangan berwarna merah pemberian kakak laki-lakinya yang seibu sebagai hadiah ulang tahunnya yang ke 18 kemarin. Seketika, bayangan wajah kakak laki-lakinya pun melayang-layang di benaknya membuatnya semakin rindu kepada kakaknya, β€œ hmm, sudah setahun kau memberikanku ini oppa, tetapi hingga sekarang kau tidak pernah lagi menemuiku. Apa aku terlalu merepotkanmu karena aku selalu manja apabila kau datang? Aku rindu oppa, sangat rindu.. aku ingin tahu apa yang kau lakukan sekarang. Aku sangat menyayangimu meskipun kita terlahir hanya dengan seorang Eomma yang sama dan appa yang berbeda. Aku rindu kau Zhang Yi Xing oppa… β€œ ucapnya dalam hati sembari berharap agar Tuhan segera mempertemukannya dengan kakaknya lagi.

Seung-gi memejamkan perlahan matanya menikmati hembusan angin yang masih terasa. Lalu ia pun mengintip lagi jam tangannya. Betapa kagetnya ia setelah mengetahui bahwa waktu ternyata telah menunjukkan pukul 10.25 menit. Ia harus segera tiba ke gedung SM Entertainment untuk mengantarkan pesanan bunga pagi ini. Kalau sampai terlambat, ia akan di marahi habis-habisan oleh manager SM Entertainment. Akhirnya, dengan sedikit rasa malaspun, Seung-Gi mengayuh sepedanya dengan kencang. Genangan air yang berada di sepanjang jalan pun tidak ia pedulikan lagi. Sehingga cipratan air hujan yang tergenang selalu mengenai dirinya. Ia tak perduli seberapa jorok dirinya hari ini. Yang ia pikirkan sekarang adalah ia harus segera memberikan bunga-bunga ini kepada manager SM Entertainment dan segera melihat suho. Tapi… apa suho mau bertemu dengannya yang terlihat sangat jorok hari ini?, β€œ ahh… kenapa harus aku pikirkan. Dia suka atau tidak dengan keadaanku hari ini, itu urusan dia. yang penting aku lihat dia dulu hari ini. β€œ ucapnya sambil tersenyum lebar.

Beberapa menit kemudian, Seung-Gi pun tiba di halaman Gedung SM Entertainment dan memarkirkan sepedanya di tempat biasa ia memarkir sepedanya. Tanpa menunggu lama, ia pun bergegas masuk ke dalam gedung dalam kondisi pakaian yang basah karena cipratan dari genangan-genangan air di sepanjang jalan yang telah ia lewati. Dengan sedikit menggigil, Seung-Gi pun mengetuk pintu yang terletak di luar ruangan manager SM Entertainment. Setelah meminta maaf dan menjelaskan keterlambatannya dalam mengantar bunga hari ini, akhirnya ia dapat keluar sembari menghirup nafas lega karena sang manager memakluminya dan memaafkannya. Tanpa berfikir panjang lagi, ia pun segera melangkah menaiki tangga dan menyusuri setiap anak tangga sembari melihat-lihat ke bawah jika saja di antara orang-orang yang lalu lalang terdapat pria pujaannya itu.

Setelah berada di lantai dua, Seung-Gi pun berjalan perlahan menyusuri gedung ke arah ruangan EXO. Belum sempat ia berbelok, Chanyeol yang telah melihat Seung-Gi terlebih dahulu pun memanggil dan menghampirinya, β€œ Seung-Gi-ya…. β€œ panggil Chanyeol setengah berlari ke arah Seung-Gi.

β€œ Yeol-ssi.. kau mau kemana? β€œ tanya Seung-Gi setelah Chanyeol menghampirinya.

β€œ aku mau ke toilet, tapi aku tidak sengaja melihatmu sendirian di sini. Jadi aku hampiri saja.. β€œ jawab Chanyeol sembari tersenyum lebar.

β€œ oh, terus kau tidak jadi ke toilet? β€œ tanya Seung-Gi pada Chanyeol.

β€œ jadi.. tapi nanti dulu, hehehe.. oya, kau kenapa basah kuyup seperti itu? Kau kehujanan di jalan tadi? β€œ tanya Chanyeol setelah menyadari bahwa pakaian yang sedang di kenakan Seung-Gi basah kuyup.

β€œ oh, tidak.. tadi aku sempat berteduh ketika hujan turun. Tapi, ketika dalam perjalanan kesini, ternyata banyak genangan air di jalan, jadi aku kena cipratannya deh, ini sampai basah begini.. β€œ jujur Seung-Gi sembari menggosok-gosokkan kedua telapak tangannya karena ia masih merasa kedinginan.

β€œ hm.. kau pasti kedinginan, ini pakai saja.. β€œ ujar Chanyeol sembari melepas jaket Coklat yang berbulu-bulu hangat yang sedang dikenakannya dan memakaikannya kepada Seung-Gi.

β€œ gamsahamnida, Chanyeol-ssi, suatu saat saya pasti tidak akan lupa untuk membalas kebaikan anda.. β€œ ucap Seung-Gi penuh hormat.

β€œ sudah, tidak usah dipikirkan sekarang. Nampaknya kau masih sedikit kedinginan Seung-Gi, kalau begitu kau ikut aku ke halaman belakang ya.. β€œ uajar Chanyeol sembari meraih tangan Seung-Gi dan membawanya ke halaman belakang gedung.

Setibanya di halaman belakang, Seung-Gi terpana menyaksikan taman bunga yang indah dan harum. Setelah beberapa hari ia datang ke gedung SM Entertainment, baru kali ini ia melihat pemandangan yang indah seperti ini. Cantik dan harum, β€œ ayo kita duduk di sini saja, mendekatlah. Aku akan memberikanmu sesuatu. β€œ ujar Chanyeol mengajak Seung-Gi duduk pada sebuah bangku berwarna putih yang memiliki porsi untuk dua orang saja.

Seung-Gi pun mengangguk dan menghampiri Chanyeol yang telah duduk di bangku tersebut terlebih dahulu. Dengan sedikit senyuman dan wajah yang sedikit kemerahan karena ia masih kedinginan, β€œ sesuatu apa?” tanya Seung-Gi tidak sabar.

β€œ sini” jawab Chanyeol sembari menggosok-gosokkan kedua telapak tangannya beberapa kali sampai terasa hangat dan menyodorkannya ke pipi Seung-Gi.

Seung-Gi pun memejamkan matanya. Menikmati hangatnya tangan Chanyeol yang sedang mendarat di pipinya. Ah, seandainya bukan Chanyeol melainkan Suho pasti…. pikirnya tetapi segera di tepisnya dan membuka pelan matanya.

β€œ bagaimana?” tanya Chanyeol.

β€œ hm, ya sudah sedikit lebih hangat Yeol-ssi, gamsahamnida.. β€œ ucap Seung-Gi pada Chanyeol sembari tersenyum lembut.

β€œ noona saya selalu melakukan hal seperti ini ketika saya berada di dekatnya, ia selalu menghangatkan saya ketika saya selalu merasa kedinginan, terlebih ketika cuaca sedang hujan.. biasanya noona selalu khawatir” ungkap Chanyeol sembari tersenyum halus.

β€œ wah, noona kamu tampaknya perhatian sekali dan juga sangat menyayangimu.. aku.. aku jadi ingat dengan oppa ku juga.. β€œ ungkap Seung-Gi yang berubah sedih ketika menyebut kakak laki-lakinya.

β€œ memangnya dia kemana? β€œ tanya Chanyeol penasaran.

β€œ kami tinggal di tempat yang berbeda, aku di Seoul sedangkan oppa di Beijing, ya.. oppa memang keturunan China dari ayahnya. Kami beda ayah. aku sangat menyukainya, karena dia juga selalu mencintaiku. akupun sangat merindukannya. Sudah setahun ini, kami tidak pernah bertemu. aku khawatir dia melupakanku. Karena sekarang kudengar ia telah sukses berkarier.” Cerita Seung-Gi panjang lebar kepada Chanyeol.

β€œ ehm, kalau begitu sabarlah.. aku yakin dia tidak mungkin lupa kepadamu, mungkin sekarang ia sedang sibuk dan belum ada waktu untuk menemuimu. aku yakin ia juga sangat merindukanmu. Kalian pasti bertemu. aku doakan. β€œ ujar Chanyeol sembari menggenggam tangan Seung-Gi.

β€œ gamsahamnida yeol-ssi.. β€œ ujar Seung-Gi.

Chanyeol pun membalas Seung-Gi dengan senyuman. Ketika Chanyeol hendak melanjutkan obrolannya dengan Seung-Gi, ponselnya pun berdering kencang, mengagetkannya dan juga Seung-Gi. Chanyeol pun mengintip nama yang terpampang di layar ponselnya, ia khawatir jika itu telepon dari tangan orang yang jahil. Setelah membaca nama yang terpampang di layar ponselnya, Chanyeol pun segera menggeser tanda hijau yang terletak di kiri bawah layar ponselnya dan meletekkan benda tersebut tepat di telinganya.

β€œ yeoboseyo? Suho hyung? β€œ sapa Chanyeol setelah mengangkat telepon.

β€œ aku di halaman belakang hyung β€œ ujar Chanyeol kepada lawan bicaranya di telepon.

β€œ tidak ada apa-apa hyung, oya ada apa? β€œ tanyanya lagi.

Seung-Gi semakin mendekatkan telinganya pada ponsel Chanyeol ia begitu penasaran dengan obrolan Chanyeol dan Suho.

β€œ baiklah hyung, aku tunggu β€œ ujar Chanyeol lalu menutup telepon.

Seung-Gi pun buru-buru kembali pada posisinya setelah Chanyeol perlahan meletakkan ponselnya di tangan kirinya, β€œ nugu?” tanya Seung-Gi pura-pura tidak tahu.

β€œ Suho hyung, dia akan ke sini sebentar lagi” jawab Chanyeol.

β€œ apa? Kesini? β€œ tanya Seung-Gi sedikit kaget.

β€œmemangnya ada apa? β€œ tanya Chanyeol penasaran. Karena setiap ia membicarakan tentang Suho, Seung-Gi selalu saja seperti salah tingkah, β€œ ti.. tidak.. tidak ada apa-apa kok.. β€œ jawabnya sembari tersenyum menyembunyikan kegugupannya karena sebentar lagi ia akan bertemu Suho.

β€œ oh, oya kau sekarang yang akan selalu mengantarkan bunga ke sini ya? β€œ tanya Chanyeol.

β€œ hm.. iya.. β€œ jawab Seung-Gi.

β€œ tapi aku baru melihatmu beberapa hari ini Seung-Gi, biasanya yang selalu mengantar bunga ke sini seorang laki-laki muda, hmm.. mungkin dia seumuran denganku.. β€œ ujar Chanyeol sembari mengusap-usap pelan dagunya.

β€œ oh, dia.. β€œ ujar Seung-Gi sembari tersenyum tipis.

β€œ kau mengenalnya? β€œ tanya Chanyeol lagi.

β€œ iya, dia sahabatku namanya Joong-Ki dia bekerja di toko bunga appaku juga, β€œ jawab Seung-Gi.

β€œ oh, jadi kau punya toko bunga sendiri? β€œ tanya Chanyeol.

β€œ haha.. itu bukan milikku. Itu milik appaku.. β€œ jawab Seung-Gi sembari tertawa.

β€œ ah, sama saja.. kau kan anaknya. Lalu, kenapa bukan sahabatmu lagi yang mengantarkan bunga ke sini? β€œ tanya Chanyeol kemudian.

β€œ hm, dia sedang sakit.. jadi dia istirahat dulu” jawab Seung-Gi.

Sebenarnya ia ingin mengatakan kepada Chanyeol bahwa sebenarnya ia dan Joong-Ki sedang bertukar tujuan. Tapi ia merasa tidak mungkin untuk mengatakannya. Jika ia mengatakan yang sebenarnya, maka Chanyeolpun pasti akan tahu tujuan lain yang membuatnya setiap hari kesini. Biarkan saja tentang perasaannya kepada suho menjadi rahasia dulu antara ia dan ayahnya saja yang mengetahui. Ia takut, kalau Chanyeol mengetahuinya terlalu cepat, Chanyeol pasti akan menceritakannya kepada Suho. Ia takut, suatu saat Suho menjadi benci kepadanya. Ia tidak menginginkan hal itu. Betapa sakit rasanya jika di benci oleh orang yang kita sukai. Ia tidak bisa membayangkan hal-hal yang lebih dari itu.

β€œ oh, begitu.. β€œ sahut Chanyeol.

Tanpa mereka sadari, Suho ternyata sudah berada di depan mereka. Seung-Gi pun terpaku menatap Suho yang menurutnya tampan dengan setelan baju kaos dibalut jaket abu-abu dan celana panjang berwarna hitam serta tidak lupa sebuah topi berwarna putih yang terletak di kepalanya membuatnya tampak begitu lebih imut dari biasanya. Di tambah lagi sekilas senyumannya yang hanya berlangsung sekitar dua detik itu, ketika mendapati Chanyeol tengah bersama Seung-Gi, β€œyeol, aku pikir kau kemana, tadi kau bilang kau ingin ke toilet. Kenapa lama sekali ?” tanya suho sembari menyandarkan satu tangannya di bawah dagu membuatnya semakin terlihat imut.

β€œ maaf hyung, tadi aku memang ingin ke toilet. Tapi tidak sengaja aku melihatnya sendirian dan juga kedinginan. Jadi, aku bawa saja dia ke sini.. β€œ jujur Chanyeol pada Suho.

β€œ hm, dia yeojachingumu Yeol? β€œ tanya Suho lagi sembari melirik ke arah Seung-Gi. Seung-Gi pun hanya bisa menunduk terpatung bisu.

β€œ oh, tentu saja.. bu.. bukan hyung.. hehehe β€œ ucap Chanyeol sembari tertawa lebar.

β€œ lalu? β€œ tanya suho lagi.

β€œ dia hanya teman hyung, seperti sahabat. Kami juga baru kenal tiga hari yang lalu hyung” jelas Chanyeol.

β€œ begitu” sahut Suho nampak dingin.

β€œ oya, kenalkan hyung ini Shin Seung-Gi yang akan mengantar bunga setiap hari ke sini. Karena dia menggantikan saha.. β€œ ucap Chanyeol yang terputus karena di potong oleh Suho ketika mencoba memperkenalkan Suho dengan wanita, β€œ cukup, yeol.. apa kau lupa? β€œ tanya Suho mengagetkan Chanyeol.

β€œ apa hyung?” sahut Chanyeol mendadak serius juga.

β€œomo! Yeol.. sekarang sudah jam berapa? Kau tidak ingat, kita harus mempersiapkan latihan untuk showcase besok malam.. β€œ ujar Suho yang mulai jengkel dengan Chanyeol karena melupakan latihannya.

β€œ oh iya ya.. hehe.. tapi hyung, bagaimana dengannya? β€œ tanya Chanyeol kepada Suho.

β€œ sudahlah, biarkan saja dia. Kau kan tahu kita tidak punya banyak waktu lagi untuk bersantai. Nanti juga dia pergi sendiri.. β€œ ujar Suho sedikit ketus. Membuat Seung-Gi merasa seperti akan menampar Suho namun ia menahannya.

β€œ hm, Seung-Gi-Ya, mian ne, aku tidak bisa menemanimu lagi, aku harus segera latihan.. tidak apa-apakan? β€œ tanya Chanyeol.

β€œ iya tidak apa-apa kok, sukses ya β€œ sahut Seung-Gi.

β€œ ya, gamsahamnida Seung-Gi, mian nae.. β€œ ujar Chanyeol beranjak pergi menyusul Suho.

β€œ ehm, Yeol-ssi??! β€œ panggil Seung-Gi.

β€œya? β€œ jawab Chanyeol.

β€œ bagaimana dengan ini? β€œ tanya Seung-Gi menghampiri Chanyeol sembari menunjuk jaket Chanyeol yang sedang di pakainya.

β€œ tidak apa-apa, pakai saja dulu. Kau kan besok-besok kesini lagi. Bisa saja kau kembalikan di saat itu. β€œ jawab Chanyeol sembari tersenyum hangat.

β€œ baiklah, aku bawa dulu. Gamsahamnida yeol.. β€œ ucap Seung-Gi.

β€œ ya.. bye.. β€œ ucap Chanyeol sembari mengangkat tangannya dan menggerakkannya ke kiri dan ke kanan.

Seung-Gi hanya tersenyum melihat tingkah Chanyeol yang sangat lucu. Chanyeol pun berlalu bersama Suho meninggalkan Seung-Gi sendiri. Ia tak habis pikir jika orang yang di sukainya begitu memiliki sikap yang dingin, bahkan tidak sedikitpun menoleh ataupun mengobrol kepadanya terlebih hanya sekedar menegur sapa. Sebenarnya Seung-Gi sangat kecewa dengan sikap Suho. Tetapi ia mencoba untuk menyembunyikan rasa kecewanya. Ia berdoa suatu saat nanti pasti suho bisa mengubah sikapnya. Ia yakin itu.

*****

Joong-Ki baru saja kembali ke toko bunga, ia memarkirkan motornya dengan rapi di depan toko. Sembari merapikan motornya, Joong-Ki melihat-lihat ke arah sekitar. Ia mencari-cari sepeda Seung-Gi. Namun sepedanya tidak ada di tempat itu, β€œkemana dia? Sudah siang begini kenapa belum pulang juga? β€œ tanya Joong-Ki pada dirinya sendiri yang telah mengkhawatirkan Seung-Gi.

β€œ Joong-Ki.. kau sudah datang? β€œ tanya ayah Seung-Gi tiba-tiba telah ada di belakangnya membuat Joong-Ki sedikit kaget.

β€œ ya tuan.. β€œ jawab Joong-Ki.

β€œ oya Joong-Ki bisakah kau tolong angkatkan plastik-plastik ini ke dalam mobil? β€œ tanya ayah Seung-Gi.

β€œ maaf, kalau saya boleh tau, apa isi plastik-plastik ini tuan? β€œ tanya Joong-Ki penuh heran.

β€œ ini adalah sisa batang-batang bunga yang beberapa hari lalu telah kita ikat β€œ jawab ayah Seung-Gi.

β€œ oh, lalu apakah tuan akan membuangnya sekarang? β€œ tanya Joong-Ki lagi.

β€œ ya Joong-Ki harus sekarang, kalau tidak ini akan membusuk β€œ jawab ayah Seung-Gi.

β€œ hm, kalau begitu biar saya saja yang membuangnya. Tuan tunggu saja di sini β€œ ujar Joong-Ki sembari mengangkat plastik-plastik berisi sampah tersebut.

β€œ benar tidak apa-apa Joong-Ki? β€œ tanya ayah Seung-Gi.

β€œ iya tuan, tidak apa-apa” jawab Joong-Ki sembari tersenyum.

β€œ maaf jika merepotkanmu Joong-Ki-ya” ujar ayah Seung-Gi sembari menepuk pelan pundak Joong-Ki.

β€œ tidak apa-apa tuan, inikan juga termasuk tugas saya” jawab Joong-Ki lagi.

β€œ ya sudah, kalau begitu berangkatlah. Hati-hati di jalan ya” pesan ayah Seung-Gi.

β€œ baik tuan” jawab Joong-Ki sembari menyalakan motornya dan pergi meninggalkan toko dan ayah Seung-Gi.

Setelah selesai membuang sampah sisa batang bunga, Joong-Ki pun kembali ke toko. Tetapi, ia tidak ingin melewati arah jalan yang tadi ia tempuh ketika pergi ke tempat pembuangan sampah. Kali ini, ia berencana ingin menikmati sejuknya pepohonan sembari mengendarai motornya dengan lambat. Ia sengaja memilih jalan yang melewati taman-taman di pinggiran sungai Han. Ia begitu takjub melihat indahnya bunga-bunga yang sedang bermekaran. Harum dan berwarna-warni. Ada juga kupu-kupu yang menghinggapi bunga-bunga tersebut. Sesekali ia menyunggingkan senyumnya menyaksikan keindahan alam di taman tersebut.

Joong-Ki terus mengendarai motornya perlahan. Satu demi satu taman yang terletak di pinggiran sungai han ia lewati. Ketika di taman yang terakhir, ia melihat seorang wanita tengah berbaring seorang diri di sebuah bangku di taman tersebut, β€œ mengapa ia tiduran di situ? Apa ia kabur dari rumah? Tapi ia tidak membawa apa-apa? Ah, sebaiknya aku hampiri saja.” Ujar Joong-Ki penuh tanya sembari berjalan menghampiri wanita tersebut.

β€œ nona.. nona.. nona..? mengapa anda tidur di sini? β€œ ujar Joong-Ki mencoba membangunkan wanita tersebut karena tidak enak melihat begitu banyak orang yang memperhatikan mereka.

β€œ nona?? β€œ ujar Joong-ki lagi sembari menepuk-nepuk pipi wanita tersebut. Namun wanita itu tidak merespon panggilan maupun tepukannya.

Joong-Ki pun memutuskan untuk melihat wajah wanita tersebut. Setelah menyingkap sedikit rambut wanita tersebut yang terurai ke depan, betapa kagetnya ia. Karena wanita itu, adalah seorang sekretaris perusahaan Samsung yang kemarin baru ia temui. Joong-Ki pun terus mencoba membangunkan wanita itu. Namun, tidak di gubris sama sekali. Akhirnya, Joong-Ki memutuskan untuk mencari sebuah taksi dan membawa wanita tersebut ke rumah sakit terdekat. Joong-Ki pergi dengan memangku wanita itu di dalam taksi. Motornya ia tinggal begitu saja. Ia tidak perduli. Yang penting wanita yang sedang dalam pangkuannya ini tidak terjadi apa-apa. Para pengunjung taman yang menyaksikan Joong-Ki menggendong wanita itu ke dalam taksi hanya bergurau sambil tersenyum. Mereka berfikiran bahwa Joong-Ki dan wanita itu memiliki hubungan spesial.

Setibanya di rumah sakit, Joong-Ki segera memanggil dokter dan meminta tolong kepada para perawat laki-laki untuk membantunya membawa wanita itu. Joong-Ki cukup kebingungan ketika petugas administrasi menanyakan nama wanita tersebut. Karena ia tidak pernah mengenal wanita itu. Akhirnya Joong-Ki pun memberanikan diri membuka tas wanita tersebut dan mencari kartu tanda pengenal wanita itu. Setelah membaca satu persatu kartu-kartu yang berada di dalam dompet wanita itu, ia pun kembali ke ruang administrasi.

β€œ ehm. Ini sus, namanya Kim Hye Rin. Umurnya 21 tahun.” Ujar Joong-Ki membaca keterangan yang tertulis di tanda pengenal wanita itu.

β€œ baik pak, kami akan meng-input data-datanya dulu. Bapak silahkan tandatangan disini” ujar petugas administrasi tersebut sembari menyerahkan selembar kertas yang akan di tandatangani Joong-Ki.

Setelah selesai menandatangani, Joong-Ki pun mohon pamit ke ruangan Hye Rin untuk menghubungi kerabat terdekatnya. Sesampainya di kamar Hye Rin, Joong-Ki pun mendekati Hye Rin yang sedang terbaring berbalut infus. Ia melihat jam tangan hitam yang sedang di pakainya. Sudah 3 jam ia pergi dari toko. Ia takut ayah Seung-Gi akan mengkhawatirkannya. Iapun berencana untuk segera pulang. Namun, ia ingat. Ia masih memiliki tanggungjawab sampai keluarga Hye Rin datang. Ia bolak-balik di kamar Hye Rin. Ia bingung apakah ia harus menyentuh ponsel Hye Rin untuk menghubungi keluarganya. Mengingat bahwa benda itu merupakan sebuah benda pribadi yang di miliki seorang manusia. Setelah agak lama berfikir, akhirnya iapun memberanikan menyentuh benda kecil itu.

β€œmaafkan aku nona, jika aku lancang. Tapi saya harus menghubungi kerabat terdekat anda. Karena saya ingin segera pulang dan tidak mungkin saya meninggalkan anda sendiri di tempat ini β€œ izin Joong-Ki pada Hye Rin yang tengah terbaring.

Joong-Ki memeriksa kontak terakhir yang di gunakan Hye Rin pada ponselnya. Ia memeriksa detail tanggal dan jam dari setiap panggilan yang ada. ia membuka kontak panggilan keluar di situ tertera nama β€œ Joon Oppa”. Akhirnya Joong-Ki memutuskan untuk menghubungi nomor tersebut. sembari berharap bahwa yang dihubunginya tersebut adalah pacar Hye Rin ataupun keluarganya.

*****

Suho dan teman-temannya masih sibuk berlatih vocal dan koreografi untuk pertunjukkan Showcase mereka besok malam. Mereka latihan dengan serius namun tetap santai dan tidak memaksa. Ketika mereka sedang asyik latihan, tiba-tiba ponsel Suho berdering kencang mengagetkan mereka. Dengan serentak merekapun menghentikan latihan sejenak dan mempersilahkan suho untuk mengangkat ponselnya. Awalnya, suho tidak memperdulikan dering ponselnya yang sudah beberapa kali berbunyi tersebut. karena terus didorong oleh teman-temannya, akhirnya ia pun mengangkat ponselnya dengan sedikit rasa malas.

β€œ yeoboseyo? β€œ jawab Suho pada ponselnya.

β€œ maaf, anda siapa?” tanyanya lagi.

β€œ Kim Hye Rin? Ya, dia adikku, memangnya ada apa? Kenapa kau menggunakan ponselnya? β€œ tanya Suho beruntun.

β€œ apa?? Rumah Sakit?” tanyanya kaget ketika mendengar bahwa adiknya sedang di rawat di rumah sakit.

β€œ baik, saya akan segera ke sana. Terimakasih sudah memberitahu saya. Oya, tolong anda kirimkan alamat dan ruangan rumah sakitnya. Sekali lagi terima kasih” ucapnya kemudian.

β€œhhh.. Hye Rin… β€œ ujarnya sembari menghembuskan nafas khawatir setelah menutup telpon.

Ia pun segera menghempaskan tubuhnya di sebuah sofa yang terletak tidak jauh darinya. Melihat itu, teman-temannya pun memutuskan untuk berhenti latihan dan segera menghampiri Suho.

β€œ hyung, ada apa? β€œ tanya Chanyeol pada Suho yang telah terlebih dahulu menghampiri Suho.

β€œ adikku Yeol, dia di rumah sakit sekarang” jawab Suho lemah.

β€œ rumah sakit? Apa yang terjadi? β€œ tanya D.O sembari membelalakkan matanya yang besar.

β€œ entahlah, tadi seseorang meneleponku. Dia bilang, dia menemukan Hye Rin tergeletak pingsan di bangku taman di pinggir Sungai han. Dan dia membawa Hye Rin ke rumah Sakit. β€œ jawab Suho lagi.

β€œ ya sudah, Suho-ssi. Sebaiknya kita cukupkan saja latihan kita hari ini. Ku rasa ini sudah sempurna. Sebaiknya kita sama-sama menjenguk adikmu saja. Kasihan dia” ujar Kris sembari menepuk pelan pundak Suho.

β€œ benar tidak apa-apa? β€œ tanya Suho kemudian.

β€œ tidak apa-apa. Ini sudah sampai titik sempurna kok. Sudah tidak ada yang perlu di rubah lagi” ujar Kris.

β€œ sebenarnya tidak apa-apa jika aku saja yang pergi sendiri. Kalian latihanlah. β€œ ungkap Suho.

β€œ tidak, tidak apa-apa. Kami juga ingin menjenguk adikmu Suho-Ssi, kita ini sahabat. Adikmu juga adik kami. Sebagai seorang sahabat, tentu kami juga merasakan kekhawatiran seperti yang kau rasakan” ujar Luhan.

β€œ benar Hyung, kami kan setia kawan” sambung Chanyeol sembari tersenyum lebar.

β€œ ya sudah, terimakasih. Kalau begitu kita berangkat sekarang saja. Saya ingin bertemu dengan orang yang telah menolong Hye Rin” ujar Suho.

β€œ iya, kalau begitu ayo kita siap-siap” ajak luhan kepada teman-temannya.

Merekapun bersiap-siap setelah mandi dan merapikan diri. Setelah selesai merekapun segera berangkat menuju rumah sakit yang telah dikirimkan alamat rumah sakitnya.

Sesampainya di rumah sakit, Suho segera mencari ruangan di mana adiknya di rawat. Setelah ia menemukan ruangan tersebut, iapun segera membuka pintu dan berlari menghampiri adiknya yang sangat di sayanginya yang kini sedang terbaring lemah di atas ranjang berwarna putih tersebut.

β€œ Hye Rin?? Apa yang terjadi padamu? Oppa khawatir” ujar suho sembari menghambur memeluk Hye Rin yang sedang terbaring lalu duduk di sebuah kursi sembari mengenggam erat tangan Hye Rin.

β€œ kau kah yang telah membawa adikku kemari? β€œ tanya Suho setelah menyadari Joong-Ki yang berdiri di sampingnya.

β€œ iya Tuan” ujar Joong-Ki.

β€œ oya, karena tuan sudah datang. Saya pamit pulang dulu, karena masih ada tugas yang harus saya lakukan” sambung Joong-Ki lagi.

β€œ ya sudah, kalau begitu terimakasih banyak. Jika suatu saat kita bertemu lagi, saya pasti akan membalas kebaikanmu” ujar Suho sembari tersenyum.

β€œ tidak apa-apa tuan, saya ikhlas kok β€œ ujar Joong-Ki tersenyum juga,

β€œ benar? Kalau begitu terimakasih banyak. Hanya itu yang bisa saya katakan. Maaf saya tidak bisa memberimu sesuatu” ujar Suho sedikit membungkuk.

β€œ ya Tuan, tidak apa-apa. Oya, ini surat administrasinya tuan. Saya pamit pulang dulu. Semoga adik anda cepat pulih β€œ ujar Joong-Ki sembari berlalu pelan.

Setelah Joong-Ki keluar. Teman-temannya pun bergumam, mereka mengenali wajah Joong-Ki yang sudah lama tidak mereka lihat.

β€œ hei, bukannya itu pengantar bunga yang sering datang sebelum Seung-Gi? β€œ tanya Chanyeol heboh.

β€œ iya benar, aku juga tidak lupa pada wajah dan senyumnya” ujar sehun.

β€œ berarti, dialah sahabat Seung-Gi. Hmm.. aku harus menanyakannya pada Seung-Gi besok.. β€œ ujar Chanyeol kemudian.

β€œ hm, kau ini Yeol. Ya sudah, kalau begitu ayo kita masuk. Kan tujuan kita ke sini untuk menjenguk adiknya Suho. Bukan untuk mengobrol. Ayo” ajak luhan.

β€œ Hehe iya hyung β€œ ujar Chanyel sembari tersenyum halus.

Merekapun masuk ke dalam ruangan Hye Rin. Kamar yang tadinya luas dan dingin, mendadak berubah menjadi senpit dan sedikit panas setelah mereka semua masuk memenuhi ruangan tersebut. setelah merasa cukup lama di rumah sakit, akhirnya merekapun memutuskan untuk berpamitan kepada Suho karena mereka hendak menyiapkan sesuatu untuk Showcase besok malam.

β€œ suho-ssi, kami akan segera kembali ke dorm. Karena sebentar lagi malam akan segera tiba. Kami juga harus beristirahat dan menyiapkan sesuatu untuk showcase besok malam” ujar kris mewakili teman-temannya.

β€œ iya hyung. Terimakasih karena kalian telah menjenguk adik saya” ujar Suho sembari berdiri untuk mengantar teman-temannya ke depan pintu.

β€œ hyung, kau kapan kembali ke dorm? β€œ tanya sehun.

β€œ entahlah hun, aku tidak bisa meninggalkan Hye Rin sendiri di sini sebelum eomma dan appa datang” jawab Suho.

β€œ hyung, berarti malam ini sehun akan sendirian di kamar?” tanya sehun manja kepada suho.

β€œ tidak apa-apa. Jika kau takut, tidurlah dengan Luhan Hyung dan Lay di kamar mereka. Hyung janji tidak akan lama kok hun” ujar Suho sembari mengusap pelan kepala Sehun.

β€œ baiklah hyung, tapi Suho hyung kau akan tetap ikut tampil di pertunjukkan kita besok kan? β€œ tanya sehun lagi memastikan.

β€œ akan aku usahakan. Pokoknya ketika eomma dan appaku sudah tiba, aku pasti akan datang” ujar suho sembari tersenyum halus.

β€œ baiklah, kalau begitu kami pergi dulu. Jaga adikmu baik-baik suho-ssi” ujar luhan sembari berjalan keluar ruangan diikuti teman-temannya.

β€œ baik hyung. Terimakasih. Kalian hati-hatilah di jalan β€œ ujar suho sembari mengantar teman-temannya ke depan pintu kamar Hye Rin.

Semua teman-teman suho mulai berjalan pelan meninggalkan ruangan tempat Hye Rin di rawat. Ketika memastikan bahwa teman-temannya sudah tak terlihat lagi, suhopun memutuskan untuk masuk kembali dan menutup pintu kamar lalu berjalan menunduk menghampiri Hye Rin. Ketika telah mendekati ranjang Hye Rin, suho terkejut karena masih ada seorang temannya yang sedang menatap adiknya dengan pandangan khawatir dan rindu. Suhopun bergegas menghampirinya, β€œ Lay Hyung? Ada apa? β€œ tanya suho heran melihat lay yang masih duduk menatap sedih Hye Rin dengan penuh kekhawatiran dan kerinduan.

β€œ ah, maafkan aku suho-ssi. Aku tidak ada maksud apa-apa, aku hanya sedang merindukan adikku. Ketika melihat adikmu terbaring sakit, seketika pula bayangan ketika adikku terbaring sakit juga menghias di benakku. Sungguh, aku tak kuat menahan kerinduan ini. Aku ingin sekali menemuinya, tapi tidak pernah ada waktu luang” cerita lay hampir menangis.

β€œ loh? Memangnya adik Hyung di mana? β€œ tanya Suho penasaran.

β€œ dia ada di sini β€œ jawab lay singkat.

β€œ jadi, kalian tidak serumah hyung? β€œ tanya suho lagi.

β€œ tidak, dia di sini dengan ayahnya. Sedangkan aku di beijing dengan nenek. Walaupun kami tidak seayah, aku sangat menyayanginya Suho-ssi, dia adalah adik yang paling berharga bagiku, bahkan dialah yang paling tegar ketika semua keluarga mengetahui penyakitku.. β€œ jawab lay sembari meneteskan airmatanya.

β€œkasihan lay hyung, sabar ya hyung. Aku yakin suatu saat kalian pasti bisa bertemu lagi. Hanya doa yang bisa ku berikan hyung. β€œ ujar suho sembari memeluk lay dengan penuh kasih sayang.

β€œ terimakasih suho-ssi, kalau begitu aku pergi dulu ya. Yang lain pasti sudah menunggu. Kau baik-baik, jaga adikmu dengan baik ya” pesan lay sembari melepaskan perlahan pelukan suho dan berjalan keluar ruangan.

β€œ iya hyung, terimakasih. Hati-hati di jalan β€œ ujar suho.

β€œ ya” ucap lay singkat dan bergegas keluar rumah sakit.

Sepeninggal lay, ia baru sadar. Jika adik merupakan anugerah terindah setelah orangtua. Ia menyadari. Terkadang memang adik memiliki sifat manja yang berlebihan dan sampai bisa membuatnya kesal ataupun emosi. Namun, di sisi baiknya seorang adik, meski ia mungkin terpojokkan dalam keluarga. Itulah seorang saudara yang bisa mengerti bahkan adik lebih rela berkorban apapun demi kakaknya daripada seorang kakak untuk adiknya. Walaupun adik cenderung menyebalkan, namun ia sama sekali tak pernah mengeluh ketika di mintai tolong. Justru malah seorang kakaklah yang sering mengeluh.

Sedikit demi sedikit ia mulai menyadari betapa berharganya sosok seorang adik. Adiknya tak pernah lupa untuk selalu menjaga kesehatan suho. Tetapi, adiknya sendiri lupa untuk menjaga kesehatannya. Sedikit rasa sesalpun menyelimuti dirinya. Ia menyesal karena tak menghiraukan sms maupun telepon adiknya yang berkali-kali. Ia baru membaca setiap pesan yang dikirimkan adiknya. Ia baru tahu, jika adiknya mengiriminya pesan ketika mulai merasakan sakit. Ia tak selalu memiliki rasa peka. Sehingga, terkadang orang-orang yang berada di sekitarnya hanya sedikit yang menyukainya.

Perlahan butiran airmata yang sedari tadi di tahannya mulai terjatuh mengalir hangat di pipinya. Ia merasakan sesaknya ketika menyesali dirinya yang terlambat menolong adiknya. Ia tak pernah tau apa yang di lakukan adiknya. Sementara adiknya selalu tahu apa yang di lakukannya. Dalam tangisannya, ia merasa menyesal yang teramat dalam. Dengan hati penuh harap, ia berdoa agar adiknya segera di sembuhkan. Ingin sekali rasanya ia berteriak memaki dirinya. Namun ia tak bisa melakukan itu. Karena semua rasa itu tertahan dalam hatinya. Ia berjanji ketika adiknya sudah pulih, ia akan selalu memperhatikan adiknya.

*****

Joong-Ki mengendarai sepeda motornya yang tadi ia tinggal di taman dengan kecepatan sedang. Ia membayangkan Hye Rin yang di rawat di rumah sakit dengan menggunakan peralatan bantu. Seketika wajah Seung-Gi pun terbayang bergantian dengan wajah Hye Rin, Joong-Ki tak mengerti mengapa ini bisa terjadi. Ia bingung, apakah ia mulai menyukai Hye Rin yang baru dua hari di temuinya. Lalu, bagaimana dengan Seung-Gi yang tiga tahun ini selalu bersamanya. Meski Seung-Gi tak kunjung membalas perasaannya, namun ia selalu mencintai Seung-Gi dan berharap untuk bisa bersama dengannya hingga nanti Seung-Gi sendiri yang akan menolaknya.

Tidak lama kemudian, iapun tiba di toko bunga Seung-Gi, sesampainya di toko, ia sedikit kaget melihat Seung-Gi dan ayahnya berdiri di depannya. Ia sedikit takut, jangan-jangan mereka akan memarahi Joong-Ki habis-habisan karena tidak izin terlebih dahulu ketika ingin pulang terlambat. Perlahan ia menepis semua pikirannya yang buruk tentang sikap Seung-Gi dan ayahnya. Ia mulai menghela napas panjang dan meminta maaf pada mereka.

β€œ Joong-Ki kau kemana saja? Kenapa lama sekali? β€œ tanya ayah Seung-Gi.

β€œ maaf tuan, saya tadi lupa memberitahu anda, tadi ketika pulang dari membuang sampah, saya menemukan seorang wanita yang tergeletak pingsan di sebuah taman. Saya menolongnya dan membawanya ke rumah sakit. Saya harus menunggui dia sampai ada keluarganya yang datang β€œ cerita Joong-Ki pada Seung-Gi dan ayahnya.

β€œ lalu? Ia tidak apa-apa? β€œ tanya Seung-Gi.

β€œ ya, ia sudah ditangani dokter, kakaknya pun sudah datang” jawab Joong-Ki.

β€œ apa kau mengenalnya? Sampai-sampai kau menolongnya begitu? β€œ tanya ayah Seung-Gi.

β€œ hm, tidak juga, dia itu sekretaris di Perusahaan Samsung Electronics yang kemarin baru saya temui” jawab Joong-Ki.

β€œ apa?? Sekretaris? β€œ tanya Seung-Gi kaget, karena ia merasa mengetahui sekretaris yang dimaksud oleh Joong-Ki.

β€œ ya” ujar Joong-Ki singkat.

β€œ bagaimana bisa ia pingsan begitu saja? β€œ tanya Seung-gi lagi.

β€œ hm… entahlah.. β€œ ujar Joong-Ki sembari mengangkat sedikit bahunya.

β€œ ya sudah, kalau begitu kau bersiap-siaplah untuk pulang Joong-Ki. Sebentar lagi malam akan datang. Kau perlu beristirahat” ujar ayah Seung-Gi.

β€œ iya Tuan, terimakasih” ujar Joong-ki sembari membungkukkan sedikit badannya.

Ayah Seung-Gi hanya menanggapi balasan Joong-Ki dengan anggukkan pelan dan senyuman. Ia tak akan memarahi Joong-Ki, karena Joong-Ki adalah orang yang Jujur dalam bekerja. Joong-Ki pun bersiap-siap mengemasi tasnya dan mengendarai motor besarnya yang berwarna biru sesuai dengan warna kesayangannya yang telah menemaninya selama ia bekerja di toko Seung-Gi. Motor itu, merupakan pemberian ayah Seung-Gi atas keinginan Seung-Gi yang ingin menghormati kerja keras Joong-Ki dalam membantu keluarganya. Ia selalu merawat motornya dengan baik, dan berjanji tidak akan mengecewakan Seung-Gi dan ayahnya.

Setelah merasa beres, iapun bergerak perlahan dan mengendarai motornya dengan tenang sembari menikmati lampu-lampu malam yang indah yang terletak di pinggiran sepanjang sungai Han. Sembari melewati sungai Han yang memiliki pemandangan yang sangat indah saat malam tiba, ia berharap dalam hatinya suatu saat ia bisa mengajak Seung-Gi ketempat ini berdua saat malam hari. Joong-Ki terus menghayalkan hal-hal indah yang terjadi antara dirinya dan Seung-Gi. Namun, ia tak pernah menyadari bahwasanya terkadang, kenyataan yang dialami dalam hidup ini tidaklah seindah khayalan yang telah menghias mimpinya. Terkadang juga khayalan bisa berbanding terbalik dengan kenyataan.

Joong-Ki asyik terbuai dengan nuansa malam yang indah di sepanjang jalan di pinggiran Sungai Han, tak terasa iapun sampai kerumahnya.

*****

I Say ” I Love U ” – Chapter 2

(Chapter 2)

Pagi-pagi sekali Seung-Gi sudah terbangun. Ia bergegas menyiram bunga-bunga agar tidak layu dan segera mengikat bunga yang akan ia antarkan lagi pagi ini ke Gedung SM Entertainment. Setelah semua bunga yang dipesan telah selesai ia ikat, Seung-Gi pun segera mandi dan bersiap pergi. Namun, sebelum pergi tidak lupa ia menyiapkan kopi susu kesukaan ayahnya terlebih dahulu. Ayah Seung-Gi memang penggemar kopi susu, tak heran jika di dalam lemari dapur mereka selalu tersedia kopi susu instan yang sudah siap diolah ketika Seung-Gi tidak ada di rumah. Dengan senang hati ayahnya pun menikmati setiap tegukan kopi susu yang mengalir di tenggorokannya. Ahh.. sungguh nikmat. Setelah selesai bersiap-siap, Seung-Gi pun segera meminta izin kepada ayahnya,β€œ appa, Seung-Gi berangkat dulu ya .. appa hati-hati di rumah… β€œ izinnya kepada ayahnya.

β€œ iya, kamu juga hati-hati ya.. β€œ pesan ayahnya.

β€œ appa, jika nanti Joong-Ki datang bilang saja kalau aku dan dia bertukar tujuan ya appa.. β€œ pintanya kemudian.

β€œ ya, appa mengerti.. mungkin dia tidak masuk lagi hari ini Seung-Gi β€œ jawab ayahnya.

β€œ tidak mungkin appa, dia pasti masuk hari ini. Dia itu, jika sudah merasa baikan sedikit maka ia akan langsung masuk kerja appa. Dia juga keras kepala, susah sekali menyuruh anak itu agar beristirahat sebentar.. β€œ terang Seung-Gi kepada sang Ayah.

β€œ mana mungkin dia mau beristirahat barang seharipun Seung-Gi, jika di tempat kerjanya ada orang yang sangat di cintainya” ucap ayahnya juga.

β€œ hmm.. appa, maaf aku tidak ada waktu membahas masalah ini. Aku akan segera berangkat .. ingat yah appa β€œ sahut Seung-Gi.

β€œ baiklah. Kau hati-hatilah. β€œ sahut ayahnya.

β€œ oke β€œ. Sahut Seung-Gi lagi.

Lalu, Seung-Gi pun segera mengayuh sepedanya perlahan. Ketika belum jauh ia pergi, ia berpapasan dengan Joong-Ki. Namun, Seung-Gi tidak melihat Joong-Ki. Ia terus saja melaju sambil terus mengkhayal berkenalan dengan Suho. Benar saja dugaan Seung-Gi bahwa Joong-Ki pasti masuk kerja hari ini. Ketika Joong-Ki melihat Seung-Gi membawa bunga di sepedanya, ia pun berteriak-teriak memanggil Seung-Gi, namun Seung-Gi tidak mendengar panggilannya. Akhirnya, Joong-Ki pun melanjutkan perjalanannya ke rumah Seung-Gi. Ia cukup penasaran kemana Seung-Gi akan mengantarkan bunga-bunga itu, karena Seung-Gi pergi berlawanan arah yang seharusnya ia pergi menuju utara, tetapi kini ia pergi menuju selatan. Dengan hati penuh tanya, Joong-Ki pun sampai di rumah Seung-Gi dan ketika bertemu dengan ayah Seung-Gi, iapun segera bertanya, β€œ Tuan Shin, tadi saya melihat putri anda membawa banyak bunga ke arah selatan, bukannya seharusnya dia pergi ke arah utara? kemana dia? β€œ tanyanya dengan rasa penasaran tinggi.

β€œohh, dia saya suruh untuk mengantarkan bunga ke gedung SM Entertainment lagi, karena saya pikir kamu tidak masuk lagi hari ini Joong-Ki. Lalu kenapa kamu sudah masuk? Apa sudah baikan? β€œ tanya Ayah Seung-Gi juga.

β€œ ya, saya sudah baikan sekarang Tuan, sudah tidak ada yang perlu di khawatirkan lagi. Tetapi putri anda pergi sendiri Tuan, sementara tujuan SM Entertainment merupakan tugas saya. Saya harus segera….. β€œ ujar Joong-Ki belum sempat menyelesaikan kalimatnya karena sudah dipotong oleh ayah Seung-Gi.

β€œ tidak usah Joong-Ki, tidak apa-apa.. dia bisa sendiri. Kemarin dia juga sudah kesana.. β€œ ujar ayah Seung-Gi.

β€œ apa? Jadi kemarin juga? β€œ tanyanya mengulangi.

β€œ benar, kemarin juga ia menggantikanmu kesana.. β€œ sahut ayah Seung-Gi.

β€œ kalau begitu saya harus segera menyusulnya sekarang Tuan β€œ ucap Joong-Ki sembari bersiap hendak melangkah pergi, namun di tahan dengan segera oleh ayah Seung-Gi.

β€œ tidak apa-apa Joong-Ki .. β€œ tahan ayah Seung-Gi.

β€œ tapi, saya khawatir terjadi sesuatu padanya nanti, Tuan β€œ ujar Joong-Ki.

β€œ tidak, tidak akan terjadi. Percayalah. Sekarang tugasmu bertukar tujuan dengan Seung-Gi. Kau antarlah bunga-bunga itu ke perusahaan Samsung Electronics di Seocho Town Seoul sekarang, mereka akan mengadakan pertemuan besar. Segeralah, kalau tidak kau akan terlambat Joong-Ki. β€œ perintah ayah Seung-Gi.

β€œ tapi Tuan… β€œ ujarnya sedikit kecewa.

β€œ Joong-Ki, tidak apa-apa. Ini keinginan Seung-Gi. Mungkin ia sudah bosan ke perusahaan Samsung terus. Biarkan saja dia. Kau kan tahu dia itu keras kepala β€œ ujar ayah Seung-Gi.

β€œ baiklah. Kalau begitu, saya pergi dulu Tuan β€œ kata Joong-Ki pada akhirnya.

β€œ ya, berhati-hatilah… β€œ pesan ayah Seung-Gi.

Akhirnya, walau dengan sedikit rasa kecewa karena ia tidak diizinkan untuk menemani Seung-Gi mengantar bunga, ia pergi sendiri menuju Perusahaan Samsung Electronics di Seocho Town Seoul. Ia juga cukup penasaran, mengapa Seung-Gi memintanya bertukar arah tujuan. Mungkin ada sesuatu. Pikir Joong-Ki. Ia terus menyusuri jalan menuju Perusahaan Samsung, untuk mengantarkan bunga-bunga yang akan digunakan untuk sebuah acara pertemuan Besar.

*****

Seung-Gi terus mengayuh sepedanya perlahan, sesekali Ia tersenyum karena membayangkan akan berjabat-tangan dengan Suho. Tidak lama kemudian, sampailah Ia ke gedung SM Entertainment. Setelah memarkirkan sepedanya seperti kemarin, Iapun segera masuk membawa bunga-bunga tersebut dan memberikannya kepada manager SM Entertainment. Jika kemarin Ia datang ke gedung SM Entertainment hanya bertujuan untuk mengantarkan bunga saja, maka hari ini dan selanjutnya ada tujuan lain yang telah ia rencanakan, yaitu bisa melihat model tampan yang telah mencuri hatinya. Seung-Gi pun bergegas melangkah ke ruangan yang kemarin menjadi tempat pemotretan. Ia ingin melihat Suho. Namun, ia tidak menemukan Suho maupun teman-temannya di sana, β€œ di mana dia? Mengapa Ia tidak ada disini? Apakah hari ini bukan jadwalnya untuk melakukan pemotretan? Bahkan teman-temannya yang kemarinpun tidak ada di sini. β€œ tanya batin Seung-Gi bertubi-tubi.

Seung-Gi terus melihat kesana-kemari kekanan dan kekiri. Tetapi ia tidak menemukan Suho di tempat itu. Akhirnya dengan sedikit langkah gontai iapun keluar dari ruangan itu. Di luar ruangan itupun Ia masih melihat kesana-kemari sambil terus berjalan menyusuri gedung SM Entertainment. Sesekali Ia mengintip kesetiap ruangan yang ada. Ia hampir putus asa karena tidak menemukan Suho, pujaan hatinya itu. Ia tidak bisa membayangkan jika hari ini tidak bertemu Suho, betapa ia terjebak di dalam lubang kerinduan. Dengan secercah harapan, ia masih terus mengintip setiap ruang demi ruang yang ada. Sampai ketika ia membaca sebuah tulisan pendek yang terletak di pintu ruangan itu, β€œ EXO” bacanya lirih. Lalu berpikir sejenak, β€œ hmm, nama yang unik. Bagus dan keren. Simple. β€œ lanjutnya pelan.

Setelah membaca tulisan yang terletak di depan pintu tersebut, Seung-Gi pun memberanikan diri untuk mengintip melalui kaca kecil yang terletak di pintu tersebut. Betapa kagetnya ia ketika melihat Chanyeol, β€œ dia? Bukannya dia orang yang kemaren menggandeng model itu? β€œ tanyanya pelan pada dirinya sendiri, lalu seakan mengetahui sesuatu iapun semakin mendekat ke pintu tersebut, β€œ hm… kalau begitu, tidak salah lagi. Pasti dia juga ada di sini” ujarnya sembari mengedipkan sebelah matanya dan mulai tersenyum cerah.

Seung-Gi terus mengintip mereka latihan dance. Satu persatu personilnya ia perhatikan, β€œ hm, semuanya tampan. Tapi tetap saja lebih tampan…. itu dia! β€œ ungkapnya kemudian setengah berteriak ketika menemukan Suho, seseorang yang telah mencuri hatinya, β€œ ah, jadi dia salah satu personil EXO, ya.. ya.. ya.. β€œ ucapnya senang sembari meletakkan kepalan tangannya di bawah dagu dan mengangguk pelan.

Betapa senangnya Seung-Gi, ia bahagia karena ia bisa menemukan Suho. Saking bahagianya karena hatinya yang sedang melompat-lompat bahagia, ia tidak mendengar jika ada seorang kru SM Entertainment yang memanggilnya, sampai kru tersebut akhirnya menepuk pelan pundaknya. Seung-Gi pun sontak kaget bukan main. Seperti seorang yang ketahuan mencuri. Ia hendak langsung lari, tetapi rasanya tidak mungkin karena kru tersebut langsung menanyai dirinya.

β€œ mian, kau siapa? Sedang apa di sini? β€œ tanya kru tersebut dengan lembut.

β€œ umh.. a.. aku.. aku.. umh.. β€œ ujarnya gugup.

β€œ hm, kau ingin bertemu dengan salah satu dari mereka ya? β€œ tanya kru tersebut menebak.

β€œ umh, i.. iya.. β€œ sahutnya tanpa menyadari jawaban yang keluar dari mulutnya.

β€œ eh, ti.. tidak.. eh, iya.. β€œ sambungnya lagi sambil masih gugup.

β€œ sebenarnya, kau ingin bertemu atau tidak? Kau ingin bertemu dengan siapa? β€œ tanya kru tersebut.

β€œ iya, itu.. di.. dia β€œ tunjuknya pada Chanyeol.

Sebenarnya, ia hendak menunjuk Suho. Tetapi ketika gerakan Dance mereka berputar dan tepat ia sedang dalam posisi menunjuk seseorang. Akhirnya ia pun salah tunjuk. Melihat arah yang ditunjuk Seung-Gi, kru itupun mengangguk dan masuk ke dalam ruangan EXO.

β€œ kau tunggulah di sana, nanti akan saya panggilkan untuk anda β€œ ucap kru itu.

β€œ baik, gamsahamnida” balas Seung-Gi sembari menganggukkan kepalanya dengan pelan lalu pergi ke ruang tamu dan menyaksikan kru tersebut masuk tanpa mengetuk pintu.

*****

EXO tampak sedang sibuk latihan untuk mempersiapkan showcase mereka. Mereka berlatih beberapa jam untuk mendapatkan kesempurnaan, baik pada dance maupun vocal. Saat sedang serius latihan, tiba-tiba mereka berhenti serentak karena seorang kru yang masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Hal ini sebenarnya sangat tidak di sukai oleh EXO. Menurut mereka jika masuk tanpa mengetuk pintu merupakan salah satu dari sekian banyak aturan tentang melanggar etika kesopanan. Lantas, merekapun kesal dengan kru tersebut.

β€œ ada apa?? β€œ tanya kai sedikit kesal karena latihannya terhenti sejenak.

β€œ maaf, aku lupa mengetuk pintu… kalau begitu aku ulangi ya.. β€œ ujar kru tersebut bersiap hendak melangkah keluar lagi setelah menyadari kekesalan Kai.

β€œ tidak usah, kau sudah terlanjur membuatku kesal. Ada apa? β€œ tanya Kai kemudian.

β€œ maafkan saya Jong-In-sshi, saya lupa… β€œ ujarnya meminta maaf pada Kai dan yang lainnya sembari sedikit menundukkan kepalanya.

β€œ Chanyeol-sshi, di luar ada yang menunggu anda dan ingin bertemu dengan anda.. β€œ ujarnya lagi kepada Chanyeol.

β€œ aku?? β€œ ujar Chanyeol tak percaya sembari menoleh heran ke arah teman-temannya.

β€œ ya.. segeralah kau temui dia, tampaknya ia sudah lama menunggu.. β€œ ujar kru tersebut sambil tersenyum halus kepada Chanyeol.

β€œ baiklah, Gamsahamnida.. hehee.. ada Fansku.. β€œ ujar Chanyeol PD dan seketika langsung membenarkan rambutnya yangs sedikit berantakan.

β€œ hoekkkkk.. β€œ ujar Baekhyun mengejek sembari menjulurkan lidahnya.

Chanyeolpun mengikuti kru itu keluar ruangan, β€œ di mana dia? β€œ tanya Chanyeol sembari melihat-lihat di sekitarnya.

β€œ dia di ruang tamu, silahkan.. β€œ jawab kru tersebut mempersilahkan Chanyeol untuk menemui Seung-Gi.

β€œ baik, gamsahamnida, Ahjeossi.. β€œ ujar Chanyeol sembari menundukkan sedikit kepalanya dan tersenyum.

β€œ ya.. jangan panggil saya Ahjeossi, ini sudah kesekian kalinya kau memanggilku seperti itu. Saya masih muda dan belum menikah.. β€œ ujar kru tersebut sedikit marah.

β€œ tetapi anda sudah 38 tahun, tuan.. β€œ ujar Chanyeol mengelak.

β€œ walaupun aku sudah 38 tahun, tapi aku masih muda Chanyeol-sshi.. segeralah kau temui fansmu itu.. β€œ ujar kru tersebut.

β€œ ok” ujar Chanyeol sembari meletakkan tangannya ke arah wajah yang sudah membentuk tanda OK dan berjalan menuju ruang tamu.

Setelah itu, kru tersebutpun kembali melanjutkan pekerjaannya.

Chanyeol berjalan menyusuri gedung ke arah ruang tamu. Setelah menemukan ruang tamu, iapun segera masuk dan menyapa Seung-Gi, β€œAnnyeonghaseyo β€œ sapa Chanyeol dengan ceria.

β€œ Annyeong… loh?? β€œ balas Seung-Gi sedikit kaget karena ia sudah mengira bahwa yang datang adalah Suho, tetapi ternyata Chanyeol.

β€œ ya? Anda ingin bertemu saya? β€œ tanya Chanyeol sedikit memastikan.

Seung-Gi pun terkejut dan mendadak melunturkan senyumannya karena bukan Chanyeol orang yang sebenarnya ingin ia temui, β€œ inikan pria yang kemarin menggandeng model itu.. β€œ ujarnya dalam hati.

β€œ hello.. β€œ sapa Chanyeol lagi setelah melihat Seung-Gi yang sedikit bingung.

β€œ i.. iya, maaf sudah mengganggu anda… β€œ ujar Seung-Gi pada akhirnya.

β€œ ya, tidak apa-apa. Ada yang ingin anda berikan? β€œ tanya Chanyeol sedikit PD karena mengira Seung-Gi adalah fansnya.

β€œ ah, ti.. tidak kok.. β€œ ujar Seung-Gi sedikit tersenyum menyengir, β€œ PD sekali orang ini β€œ ucapnya lagi dalam hati.

β€œ lalu?” tanya Chanyeol sedikit penasaran.

β€œ lalu? Sa.. saya hanya ingin.. β€œ jawab Seung-Gi sedikit bingung hendak mengatakan apa kepada Chanyeol.

β€œ apa? β€œ ujar Chanyeol tidak sabar.

β€œ umh, i.. itu saya hanya ingin mengatakan ka.. kalau anda menginjak kaki saya.. β€œ ujar Seung-Gi setelah merasa kakinya sedikit terinjak oleh Chanyeol.

β€œ oh, maaf.. saya tidak sengaja.. maaf ya.. yuk silahkan duduk.. β€œ ujar Chanyeol menyengir sembari menjauhkan kakinya dari kaki Seung-Gi dan mempersilahkan Seung-Gi duduk di tempatnya.

β€œ gamsahamnida.. β€œ ujar Seung-Gi tersenyum dan duduk di sofa.

β€œ tunggu, sepertinya saya pernah melihatmu sebelumnya. Bukannya kau yang kemarin gadis yang sedang memperhatikan kami ya?? β€œ tanya Chanyeol sedikit mengingat wajah Seung-Gi.

β€œ ah, benar.. maaf ya.. β€œ ujar Seung-Gi sembari tertawa kecil.

β€œ tidak apa-apa, kalau begitu siapa namamu? β€œ tanya Chanyeol.

β€œ nama saya Shin Seung-Gi, panggil saja Seung-Gi. Anda? β€œ jawanya memperkenalkan diri dan balas bertanya kepada Chanyeol.

β€œ Saya Park Chanyeol. Panggil saja Chanyeol atau hanya Yeol saja.. β€œ jawab Chanyeol sambil berjabat tangan dengan Seung-Gi.

β€œ ne, bangapta Chanyeol-sshi.. β€œ ujar Seung-Gi tersenyum.dan Chanyeol pun mengangguk.

β€œ iya, sama-sama.. oh iya, Chanyeol-sshi, bolehkah saya bertanya?” tanya Seung-Gi hendak mengutarakan sedikit keinginannya.

β€œ tentang apa?” jawab Chanyeol.

β€œ tentang teman anda, mungkin.. β€œ jawab Seung-Gi pelan.

β€œ temanku? Siapa? β€œ tanya Chanyeol sedikit mengernyitka dahinya.

β€œ yang kemarin menjadi foto model itu.. β€œ jawab Seung-Gi.

β€œ ah ya, kenapa? β€œ tanya Chanyeol.

β€œ tidak, saya hanya ingin tahu namanya dan mungkin sedikit tentang dia, bisakah anda menceritakannya? β€œ tanya Seung-Gi sembari sedikit membesarkan matanya.

β€œ baiklah. Namanya Kim Joon Myeon. Kami biasanya memanggilnya dengan sebutan Suho hyung. Dia leader di grub kami. EXO dan EXO-K. Ya, grub kami di bagi menjadi 2 subgrub, EXO-K dan EXO-M. Suho hyung menjadi leader di grub EXO-K, karena dia yang tertua diantara kami dan yang paling lama menjalani trainee atau pelatihan.. β€œ jelas Chanyeol sedikit mengangguk membenarkan perkataannya.

β€œ benarkah? Berapa lama?” tanya Seung-Gi.

β€œ sekitar 7 tahun Seung-Gi-sshi.. β€œ jawab Chanyeol.

β€œ wah.. lalu bagaimana dengan EXO-M ? β€œ tanya Seung-Gi ingin tahu.

β€œ EXO-M memiliki leader sendiri, namanya Wu Yi Fan. Kami biasanya memanggilnya Kris Hyung. Dia asli orang China. Dan EXO-M biasanya melakukan promosi di daerah China. Hanya ketika liburan dan latihan untuk Show besar saja kami bergabung,.. β€œ ujar Chanyeol.

β€œ oh begitu.. tentang leader EXO-K, Suho-sshi, berapa umurnya? Sepertinya dia terlihat sedikit lebih muda dari anda?” tanya Seung-Gi sedikit menyengir kuda.

β€œ benarkah? Jadi aku terlihat tua? β€œ ujar Chanyeol sembari meraba wajahnya sedikit.

β€œ tidak juga.. hehehe.. β€œ ungkap Seung-Gi sembari tertawa, membuat Chanyeol pun ikut tertawa bersamanya.

β€œ Suho hyung sekarang baru saja berumur 23 tahun. Sebentar lagi ia akan memasuki usia 24 tahun.. β€œ terang Chanyeol.

Mendengar kata ’23 tahun’, Seung-Gi pun tersenyum sambil membayangkan sesuatu, β€œ hmm, berarti tidak terlalu jauh perbedaan usia antara aku dan dia, hmm.. aku harus bisa mendekatinya.. salah satu caranya mungkin dengan mendekati temannya ini.. β€œ ucap Seung-Gi dalam hati sembari tersenyum dan mengangguk pelan.

β€œ hei, ada lagi yang ingin kau tanyakan? Silahkan tanyakan saja sesukamu.. β€œ tawar Chanyeol kepada Seung-Gi.

β€œ tidak, itu saja. Kenapa anda terlihat bersemangat sekali? Seperti saya akan memberikan sebuah wawancara untuk anda… β€œ tanya Seung-Gi sambil tertawa melihat semangat yang ada pada Chanyeol.

β€œ tidak, tidak ada apa-apa kok… hehehe.. β€œ jawab Chanyeol sembari tertawa kecil. Β Β Β Β Β  Chanyeol memang selalu kelihatan ceria dan semangat. Bahkan ketika ia sedang dalam suasana hati yang sedih pun ia akan tetap berusaha membuat orang lain terhibur, meski semua yang ia lakukan terkadang tidak sesuai dengan suasana hatinya. Itulah salah satu karakter yang banyak di sukai oleh orang-orang di luaran. Sifat yang mampu menutupi perasaan yang berlawanan, dan selalu membuat orang tertawa bahagia. Menurutnya, membuat seseorang menjadi bahagia itu adalah suatu kewajiban manakala diri ingin selalu di kenang oleh orang lain. karena itulah dia bisa membuat orang yang berada di sekitarnya menjadi terhibur dan senang sehingga itulah salah satu alasan mengapa ia di beri julukan β€˜happy Virus’ atau pembawa virus yang bisa membuat orang di sekitarnya menjadi terhibur, β€œ oh ya, apakah kau akan datang ke sini lagi besok? β€œ tanya Chanyeol yang merasa sudah akrab dengan Seung-Gi.

β€œ ya… mungkin setiap hari, karena tugasku di sini sekarang.. β€œ jawab Seung-Gi sembari tersenyum halus.

β€œ oh, begitu… β€œ ujar Chanyeol pula sembari mengangguk pelan.

β€œ ya sudah, kalau begitu saya pamit pulang dulu Chanyeol-sshi.. gamsahamnida.β€œ pamit Seung-Gi sembari berdiri dan menundukkan sedikit kepalanya.

β€œ oke, sampai jumpa besok Seung-Gi-sshi.. β€œ ucap Chanyeol juga.

β€œ oh ya, Chanyeol-sshi bolehkah saya minta tolong? β€œ tanya Seung-Gi lagi.

β€œ dengan senang hati β€œ jawab Chanyeol sembari tersenyum lebar.

β€œ jika nanti teman-teman anda bertanya tentang percakapan kita, tolong anda jangan beritahukan kepada mereka kalau saya menanyakan tentang leader kalian.. β€œ pinta Seung-Gi.

β€œ hmm, memangnya kenapa? β€œ tanya Chanyeol.

β€œ tidak apa-apa, saya hanya tidak ingin ada orang lain yang tahu.. β€œ jawab Seung-Gi.

β€œ baiklah, ini akan menjadi rahasia kita. Kalau begitu hati-hatilah kau pulang” ujar Chanyeol.

β€œ OK. Besok dan seterusnya saya akan ke sini lagi.. gamsahamnida” ujar Seung-Gi.

β€œ ya, sama-sama” jawab Chanyeol juga.

Seung-Gi pun berjalan pelan keluar gedung SM Entertainment dan bersiap untuk pulang. Sebenarnya ia cukup kecewa karena bukan Suho yang menemuinya. Meskipun begitu, ia senang bisa berkenalan dengan Chanyeol dan akrab dalam sekejap. Ia pun tetap tersenyum. Meskipun tidak bertemu dengan orangnya, paling tidak ia bisa mengetahui siapa namanya dan sedikit tentang dia, β€œ aku yakin, besok atau kapan.. aku pasti bertemu dan bercakap-cakap dengan Suho-sshi… β€œ harapnya dalam hati sembari menatap gedung SM Entertainment dan memejamkan matanya sejenak menikmati hembusan angin yang menerpanya dan meniup lembut rambut panjangnya saat itu.

*****

Dari kejauhan Joong-Ki tampak sedang memarkirkan motornya di tempat parkir dan mengambil beberapa ikat bunga untuk ia berikan kepada direktur perusahaan tersebut. Joong-Ki berjalan menyusuri perusahaan itu lalu naik lift dan berhenti di lantai 3. Setelah keluar dari lift iapun berjalan lagi mencari sebuah ruangan yang bertuliskan β€˜Director’. Setelah menemukan ruangan itu, iapun berhenti dan bertanya kepada seorang wanita yang duduk di depan ruangan itu. Wanita itu merupakan sekretaris kepercayaan direktur tersebut, β€œ maaf nona, apakah direktur ada di dalam? β€œ tanyanya kepada sekretaris itu.

β€œ anda ingin mengantar bunga? Kalau begitu silahkan isi buku tamu dulu” tanya sekretaris itu lembut.

β€œ ya” jawabnya singkat sembari mengisi buku tamu.

β€œ maaf tuan, direktur sedang keluar menjemput tamu yang akan menghadiri pertemuan di sini siang nanti.. β€œ jelas sekretaris itu.

β€œ oh ya? Kalau begitu, bunga ini aku taruh di mana? β€œ tanya Joong-Ki.

β€œ taruh di sini saja tuan, nanti akan saya sampaikan kepada direktur. β€œ jawab sekretaris itu.

β€œ ya, kalau begitu bunga ini, aku titipkan padamu ya, tolong sampaikan kepada direktur. Maaf saya tidak bisa lama-lama di sini, karena harus mengantar bunga ke tempat lain juga.. β€œ jelas Joong-Ki.

β€œ baik tuan β€œ ujar sekretaris tersebut.

β€œ kalau begitu saya pamit dulu.. β€œ pamit Joong-Ki bersiap hendak pergi namun ia lupa bahwa ia masih membawa pulpen yang ia gunakan untuk mengisi buku tamu tadi.

β€œ maaf tuan, pulpennya.. β€œ ujar sekretaris itu mengingatkan Joong-Ki yang hampir membawa pulpennya.

β€œ oh iya, saya lupa… maaf nona… β€œ ujar Joong-Ki berbalik dan menyerahkan pulpen itu kepada pemiliknya sembari tersenyum dan sedikit menyipitkan matanya sehingga membuatnya terlihat sangat manis saat itu dan seketika membuat sekretaris itu jatuh hati, β€œ omo! Tampan sekali. dia manis juga. Mengapa orang tampan seperti dia mau menjadi pengantar bunga? Mengapa ia tidak bekerja di sini saja? β€œ ungkap sang sekretaris setelah Kepergian Joong-Ki.

Ia tersenyum membayangkan jika Joong-Ki bekerja di perusahaan itu dan menjadi direktur, lalu ia yang akan menjadi sekretaris pribadinya, betapa senangnya bisa memandang direktur tampan setiap saat, pikirnya. Tapi….

*****